05 : You sure?

194 45 62
                                    

"You sure?"

Arya tak percaya ajakannya keluar dari mulutnya. Sebongkah semangka ia masih kunyah tak habis sebab pengulangan kata. Sedangkan, di sebrang sana Kara semakin menggigit jemarinya. Jam dua belas malam dengan random-nya, Arya bilang dia ingin berteman dengan Kara. Kara heran mengapa pria galak itu beraninya mengajak berkawan dengannya.

"Cuma temenan aja?" Kara mengutuk dirinya sehabis bertanya.

Arya terkekeh, "Emang maunya gimana?" ujarnya.

"Temen aja. Lo jangan kepedean, yah, gue gak berharap lebih dari itu," tukas Kara melempar boneka pandanya.

Rupanya Arya terlalu menganggap lebih dari pertanyaan Kara. Gelak tawanya terdengar oleh gadis di sebrangnya. Arya menutup telponnya, Kara menghempas handphone-nya. Chat yang menjadi ricuh sebelumnya akan berubah menjadi sedikit lembut.

Cuma temen

Me
Mas Arya
Jangan telpon tiba-tiba lagi, yah

Cuma temen
Kenapa?
Risih?

Me
Bukan
Jantung suka hampir copot
Kalau digituin

Cuma temen
Gapapa
Bisa latian jadi orang mati

Me
Anjir
Lo jahat

Cuma temen
Gue ga jahat
Gue suka liat orang salting
Kek lo

Me
Tau darimana
Lo peramal?

Cuma temen
Bukan
Lebih tepatnya gue bisa ngerasain
Hati lo
Read.

Gadis itu beranjak ketika mendengar pintu gerbangnya terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu beranjak ketika mendengar pintu gerbangnya terbuka. Arya melambaikan tangannya dari bawah. Sekilas memandang tangan yang tertutupi kain biru milik perempuan tersebut-Arya nampak khawatir. Dengan gelak tawanya ia menyembunyikan kejadian yang beberapa menit lalu terjadi.

Bulan menghampiri Arya, dia menarik jemari pemuda itu untuk ikut bersamanya. Arya sedikit heran mengapa Bulan terlihat berubah. Jarang sekali perempuan itu mengajaknya ke kamar dan memakai hoodie di rumah. Atau justru Arya yang tak tahu kehidupan asli Bulan. Tak sengaja Arya menginjak bekas darah di lantai.

"Kamar lo tumben berantakan. Bukannya lo gak suka dengan keadaan seperti ini?" tegur Arya.

Nampaknya tidak akan ada rahasia di antara Bulan dan Arya. "Ini Bulan. Bulan yang selama ini gak pernah lo kenal. Kehidupan gue aslinya kayak gini. Yang lo liat di depan mata lo itu bukan Bulan yang lo kenal. Yang di hadapan lo sekarang Bulan yang asli, bukan Bulan yang haus akan pujian."

Korelasi [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang