Seperti biasa mereka berdua pulang bersama karena ada beberapa rute untuk pulang dan berangkat yang sama. Malam hari setelah latihan voli Yamaguchi mengajak Tsukishima untuk pergi ke cafe yang baru saja buka hari ini.
"Lagian sudah malam, pulang sendiri saja kalau tetap mau pergi,"
"Baiklah sampai bertemu besok Tsukki,"
"... Aku ikut,"
"Eh? Bukannya tadi-"
"Berisik ayo jalan sebelum aku berubah pikiran,"
Tanpa memikirkan alasan mengapa Tsukishima berubah pikiran mau menemaninya ia segera berjalan menyusul. Tak butuh waktu lama untuk sampai di cafe yang terlihat baru itu. Mereka segera masuk membeli dua cup moccacino panas lalu duduk di tempat samping jendela besar. Malam hari selalu menjadi saat yang paling dingin bagi mereka jadi membeli sebuah minuman panas tak salah juga.
Ditemani lagu berjudul Night Changes dari One Direction dengan suasana cafe yang hangat Tsukishima lagi-lagi melirik Yamaguchi, menyempatkan melihat mata hijau kecoklatan yang mungkin dalam waktu dekat akan jadi salah satu hal favoritnya. Lampu kuning yang sedikit redup menambah kesan klasik sosok Yamaguchi yang tengah melihat langit sesekali menyeruput minumannya. Merasa diperhatikan ia melirik Tsukishima dan mata itu kembali bertemu, lalu keduanya mengalihkan pandangan. Diam tanpa suara.
Setelah diselimuti keheningan Yamaguchi angkat suara, ia mulai tidak nyaman dengan keheningan.
"Tsukki ayo pulang. Sudah larut,"
Yang diajak bicara hanya mengangguk lalu pergi dari cafe. Kembali berjalan dengan keheningan, kadang Yamaguchi bertanya tentang hal-hal kecil agar suasana tidak terlalu hening. Percakapan berakhir dengan lambaian tangan di pertigaan jalan lalu kembali ke rumah masing-masing. Baik Tsukishima maupun Yamaguchi keduanya berjalan dalam diam hingga bosan dengan sendirinya.
Tsukishima menggunakan headphone putihnya lalu memutar lagu secara acak, lagu Let Me Down Slowly dari Alec Benjamin mulai dimainkan sedangkan Yamaguchi hanya bernyanyi pelan lagu yang tadi diputar di cafe.
"Id you're leaving baby let me down slowly,"
Tsukishima bernyanyi pelan mengikuti lirik. Ia mengusap tengkuknya yang tak dingin memikirkan keanehan dirinya akhir-akhir ini yang sepertinya tidak bisa lepas dari mata Yamaguchi, teman masa kecilnya. Menunduk kembali mengingat warna mata itu mulai dari ketika terkena sinar lampu yang menyilaukan, sinar matahari yang cerah, dan juga kali ini sinar lampu yang redup. Ia merutuki dirinya hanya karena ia menyukai hal yang tidak penting.
Daripada memikirkan lagi laki-laki itu memutuskan untuk mempercepat langkah agar segera pulang dan istirahat untuk hari esok yang membosankan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories (Tsukkiyama)
FanfictionHari yang biasa dijalani dua sahabat ini berjalan baik-baik saja hingga akhirnya gejala langka datang menyulitkan hari yang dirasa semakin buruk bagi Tsukishima dan Yamaguchi. Diawali dengan kondisi mendung dan diakhiri dengan angin yang bertiup pel...