Hari yang ditunggu tunggu telah tiba, Pagi itu didaerah Benteng Osowiec. Parit parit dari dua belah pihak sudah bersiap siap untuk bertempur, Begitu pula dengan Jonathan. Ia mengenakan Gas Mask serta membawa Golok Yang ia simpan disarungnya. Tak Hanya Jonathan yang mengenakan Gasmask, namun seluruh pasukan Germania yang berada diparit itu. mereka akan melaksanakan Rencana B Untuk merebut Benteng Osowiec dari Pasukan Russia dengan cara melepaskan Gas Beracun ke Arah parit musuh. Sang mayor sendiri sedang melihat Arah Angin dengan melihat arah mana bendera Germania itu berkibar
Mayor : "Masih Mengarah ke Barat ya.."
Jonathan : "Mayor, Anda yakin Strategi ini akan berhasil?"
Mayor : "Maksudmu?"
Jonathan : "Senjata Gas ini ibarat pedang bermata dua, Bisa membahayakan 2 sisi jika Gagal. Bukan hanya Pasukan musuh yang kena dampaknya, tapi pasukan kita juga jika tiba tiba anginya berubah arah"
Mayor : "Aku sudah tau konsekuensinya Letnan, Tapi kita tak punya pilihan lain selain menggunakan senjata ini untuk merebut Benteng Osowiec dari mereka, itulah sebabnya kalian semua diberi gasmask."
Jonathan : "Tapi Mayor, Kumohon pertimbangkan lag-"
Mayor : "TAK ADA TAPI TAPIAN!!, INI PERINTAH JONATHAN!!"
Jonathan sedikit kesal dengan sikap si mayor, Tapi ia tak bisa menolak perintahnya, ia lalu kembali ke Regunya sambil mengenakan Maskernya kembali
2 Jam berlalu, Tak ada tanda tanda mereka akan bertempur, Kedua kubu saling menunggu, Hingga Tiba tiba, Arah angin itu mengarah ke Timur, Sang mayor yang mengetahui hal ini lalu menyuruh pasukanya untuk melepaskan gas Klorin itu ke arah parit musuh, Gas serta asap beracun itu memenuhi "No Man's Land" atau daerah diantara 2 parit itu.. Dari kejauhan terdengar teriakan serta jeritan kesakitan dari pasukan Russia yang bersembunyi disana. Para pasukan Jerman terus menunggu hingga asap serta gas diatas mereka, Menghilang.
15 Menit berlalu, Gas beracun diatas mereka udah menghilang, Para pasukan Germania yang berada dibawah parit bersiap untuk naik keatas untuk menyerbu Parit musuh, Tak terkecuali Jonathan.. ia sedikit lega karena gas beracun itu tak mengarah ke arah mereka dan bergerak kearah lawan.
Mereka lalu bergerak Naik Keatas, Dan Bergerak ke arah parit terakhir yang dimiliki Tentara Russia disana. Mereka melihat Tanah yang mereka pijak itu berwana Hijau gelap, serta Daun daun dipepohonan itu berubah menjadi hitam, Tak ada pemandangan lain selain kematian disana, Jonathan sendiri hanya bisa terdiam melihat efek senjata gas Beracun ini.
Jonathan : "Ya Tuhan... Senjata macam apa ini.."
Tak lama kemudian Ia serta pasukan Germania yang lain melihat Kawanan Burung berjatuhan dari Langit. Mereka jatuh layaknya sebuah Hujan yang mengguyuri tempat itu
Suasana semakin mencekam taklala kabut serta Cuaca mendung menemani mereka yang berjalan menuju parit musuh. Mereka berjalan beriringan untuk memastikan tak ada yang selamat setelah diserang dengan Gas Beracun itu, Mereka memastikanya dengan menusuk jantung mayat musuh yang bergelimpangan disana dengan bayonet 2 kali.
Dan sampailah mereka serta Jonathan didepan mulut parit musuh itu, Tempat yang mereka pijak dan mulut parit itu hanya dipisahkan oleh kawat berduri. Setelah udara disana dirasa cukup aman, beberapa tentara itu memberanikan diri untuk membuka Gasmasknya. Termasuk Jonathan
Jonathan : "Sepertinya kita tinggal maju kedepan..! Hati hati"
Para pasukan itu mulai mencoba memotong kawat berduri itu. Tak lama kemudian, Ada sesuatu yang bergerak daridalam parit itu, Mereka merasa sesuatu akan keluar darisana, Jonathan pun tau hal ini dan menyuruh pasukanya untuk mundur kebelakang
Lalu, Sesuatu yang mengerikan muncul dari parit itu. Mereka melihat ada 100 Tentara Russia muncul dari dalam parit itu. Kondisi mereka benar benar mengerikan, Kulit mereka meleleh, Mata mereka berwarna merah darah, mulut mereka masih mengeluarkan darah serta mereka mengeluarkan Suara yang aneh dan mengerikan akibat paru paru mereka yang sangat teracuni gas itu
Para tentara Germania yang melihat hal itu mulai gemetar ketakutan, Mereka ketakukan karena mereka seperti melihat Monster yang terbangun dari dunia bawah yang ingin memangsa mereka. Jonathan Tak percaya apa yang ia lihat, ia juga mulai gemetar ketakutan. Ia memegang senapanya erat erat, lalu bergerak kebelakang dengan perlahan.
Jonathan : "I-ini Ga mungkin.. Ini pasti hanya mimpi"
Jonathan lalu melihat ada tentara disebelahnya mulai ditembaki oleh para Monster itu, Dia pun menyadari bahwa yang ia lihat didepanya itu nyata, Orang orang mati yang bangun dan menghadangi mereka didepan itu nyata, Jonathan lalu menyuruh pasukanya untuk mundur kembali ke parit Germania.
Para tentara itu mulai lari tunggang langgang, Ada yang tak selamat terkena tembakan "Orang mati itu, Jonathan sendiri lari menghindari tembakan para orang mati itu, Jonathan Benar benar ketakutan setengah mati. Kabut Tebal yang menyelimuti itu membuat pandangan Jonathan sangat terbatas. Ia tak tau berlari kearah mana, Yang ia tahu pembantaian sedang terjadi dibelakangnya, Ia lari tak tentu arah Hingga Ia terpisah jauh dari kelompoknya. Ia terus berlari dan terus berdoa agar ia selamat. Namun disaat ia berlari, Ia Tak sengaja menginjak Ranjau dan membuat benda itu meledak didekatnya, Ia Terhempas karena ledakan itu. Ia hampir mati karena ranjau itu, Namun itu harus dibayar dengan kakinya yang terluka. saat terkapar, Ia melihat ada Hutan didepanya.
Jonathan Lalu Memasuki hutan itu, Ia Berjalan pincang didalam hutan itu. semakin dalam, semakin Rimbun Hutan itu. Jonathan terus bergerak kedalam hutan itu Hingga ia menemukan pohon yang cocok untuk beristirahat, Ia lalu duduk bersandar dipohon itu.
Jonathan : "Kenapa semua bisa Sekacau ini Ya Tuhan.."
Hatinya Kacau, Ia tak tau harus kemana lagi. Ia sudah terlalu jauh dari markas Tentara Germania. dan sekarang diperparah Dengan Kakinya yang terluka hingga membuatnya tak bisa Bergerak dengan bebas.
Jonathan : "Apa Aku akan mati disini... Sendiri Dihutan ini.."
Ia lalu mengambil foto sang kekasih, Imelda dari Saku bajunya. Ia mulai merasa menyesal telah bergabung menjadi Tentara Wehrmacht. Jika ia menuruti permintaan Imelda. Dia merasa dia tak akan berakhir seperti ini. Ia pun mulai menangis didepan foto itu.
30 Menit berlalu... Jonathan masih beristirahat disana Ia Tertidur karena kelelahan, Namun tak lama kemudian, ada suara langkah kaki yang membangunkanya, Ia sontak kaget dan mencoba pergi dari tempat itu, Ia Panik karena tak tau Apa yang mendekatinya
Belum sempat beranjak Pergi, Ia Tiba diteriaki oleh seseorang??? : "JANGAN BERGERAK!!"
Jonathan tak berkutik, Ia lalu menoleh kebelakang dan melihat Seorang tentara Russia menodongkan Senjatanya kearah Jonathan. Ia yang tak membawa senjata apa apa karena semuanya terjatuh saat terkena Ranjau tadi hanya bisa mengangkat Tanganya, Ia pasrah jika ia akan dibunuh disana Tapi ternyata Tentara itu hanya menyuruhnya duduk kembali dipohon. karena tak ada pilihan lain, Jonathan hanya menuruti perintah orang itu.
Kecanggungan itu masih sangat terasa ditempat itu, Jonathan Hanya terdiam sedangkan tentara itu Terus menodongnya
Jonathan : "Kau berniat membunuhku?"
??? : "Aku belum memutuskanya, Jika kau tiba tiba mencurigakan akan kutembak ditempat"
Jonathan : "Aku tak membawa senjata apapun, Aku sedang berlari dari pertempuran dan berakhir disini.. Aku hanya membawa Bungkus Rokok serta foto ini saja, Tak ada lagi. Lagipula Kakiku juga terluka, Bagaimana aku bisa menyerangmu"
??? : "Baiklah..."
Tentara itupun menurunkan senjatanya, Jonathan pun bisa bernafas lega..
??? : "Namamu siapa?"
Jonathan : "Jonathan Meier.. Kau?"
Sergei : "Sergei Kamarov.."
~
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Rose : A Story About Someone Who Taste Cruelness
Action[STATUS : ON GOING] Mengisahkan seorang wanita bernama Rania Rosewood , Seorang agen rahasia M16 dari Kerajaan Uni Britannia yang hidup dalam masa "Great War". Ia dikenal dengan julukan "Devil Rose" atau Mawar Iblis karna kebrutalanya dalam setiap m...