17. One Chance

12 3 0
                                    

12 Hari telah berlalu. Keadaan Jonathan sekarang sudah mulai kembali normal, kakinya pun sudah mulai pulih perlahan. Kini ia sudah bisa untuk berjalan normal meski sedikit pincang saat melangkahkan kaki. Semakin hari, semakin bimbanglah dia untuk mengikuti  rencana pelarian darisana yang direncanakan Rickert. Ia hanya menpunyai 2 pilihan. . . Tetap disini tapi dengan resiko dieksekusi, atau Kabur dengan resiko ditembak jika ketahuan.

Selama masa pemulihan itu, Ia terus memikirkan hal tersebut siang dan malam. hingga pada hari ke 12, setelah selesai mandi, Ia memandangi Cincin yang diikatkan pada  kalung yang sering ia pakai. beberapa saat kemudian, ia teringat masa lalunya sebelum Great War ini terjadi

1917, Hamburg, Kekaisaran Suci Germania

Jonathan adalah seorang  Tentara Wehrmacht Berpangkat Letnan. Dia hidup merantau dan menjadi tentara disana setelah kematian ayahnya di tempat kelahiranya di Frankfurt. Ia hidup menyendiri di Hamburg, Bermodalkan Gaji yang ia dapat, setidaknya itu bisa menghidupi Kebutuhanya sehari hari..

Hingga Suatu hari, Kota Itu diadakan festival untuk merayakan hari jadi kota itu, semua orang tampak antusias, Mulai dari anak anak yang bermain kesana kemari, para remaja sedang memadu kasih, Para orang tua menikmati pertunjukan. Jonathan pun juga menikmati festival itu, ia berjalan menyusuri keramaian orang orang disana hingga pada suatu momen, dia berpapasan dengan seorang wanita, Rambutnya Hitam panjang serta Gaun yang sangat indah. Jonathan Sempat terpesona dengan aura kecantikan Wanita itu. tak lama kemudian, Jonathan melihat wanita itu tak sengaja menjatuhkan dompetnya, ia pun segera mengambilnya dan memberinya kembali kepada wanita itu

Jonathan : "Nona!, Dompet anda terjatuh!"

Sang wanita itu yang merasa terpanggil seseorang kemudian berbalik dan melihat Pria yang membawa dompetnya itu

Akhirnya Mereka saling pandang untuk pertama kalinya. Sang wanita itu melihat jonathan dengan penuh rasa kagum. Jonathan pun juga merasakan hal itu. mereka akhirnya berjalan mendekati satu sama lain

Jonathan : "Nona,Ini tadi dompetnya terjatuh dijalan"

??? : "Eh tadi dompetku terjatuh?.. Terima kasih ya sudah mau memberitahu, mungkin kalo tidak ada kamu, dompetku sudah diambil orang lain tadi. Ngomong Ngomong, Nama kamu siapa?"

Jonathan : "Jonathan Meier, Senang berkenalan denganmu nona"

??? : "Jonathan ya... Nama yang bagus. Perkenalkan, namaku Imelda Lorenz. Senang berkenalan denganmu"

Mereka pun berjabat tangan dan kisah mereka pun bermula dari sini. Semenjak pertemuan itu, mereka lebih saling mengenal
satu sama lain, sering bertemu, Bercanda ria, dan melakukan hal-hal yang sering dilakukan sepasang kekasih..

Tak Terasa satu tahun telah mereka berdua lalui. Pada hari itu Mereka Seperti biasa sedang berduaan ditaman kota itu. Saat itu sedang senja, Angin berhembus menyejukan tempat itu, Daun Daun Berguguran.. Mereka Berjalan Bergandeng tangan Menikmati indahnya Taman itu. Aura Dan Nuansa Romantis sangat terpancar dari Sepasang kekasih itu

Imelda : "Jonathan, Ayo duduk dibangku dekat Pancuran Air itu, Kakiku capek setelah Dari tadi jalan-jalan terus"

Jonathan : "Baiklah, Ayo.."

Mereka pun menghampiri bangku Kayu yg nampak masih bagus itu. Bangku itu juga berada dibawah Rimbunya pohon yg membuat tempat bangku itu berada tidak terlalu terik akibat sinar matahari, tak lama kemudian.. Mereka Akhirnya duduk disana

Imelda : "Ahhh.. Akhirnya aku bisa mengistirahatkan Kakiku"

Jonathan : "Iya... Kau benar... Ngomong-ngomong, ini kalau kau mau minum. Ini aku bawa Air minum"

Jonathan lalu mengeluarkan Sebuah botol berisi Air dari tasnya dan memberikanya kepada Imelda

Imelda : "Ah.. Terimakasih.. Aku Juga sedikit Haus tadi"

Imelda lalu meminum Air pemberian Jonathan. sembari menunggu, Jonathan Melihat Kolam Pancuran Air ditaman itu yang sudah sedikit tak terawat

Ia Tau, Ada Hal yang Ia sampaikan Kepada Imelda. Namun ia sedikit Ragu Akan Perasaan Imelda setelah mengetahui kabar ini. wajahnya penuh dengan kebimbangan, tak lama kemudian Jonathan akhirnya Mencoba untuk memberanikan diri

Jonathan : "Imelda... Aku mau memberitahumu sesuatu..."

Imelda : "Iya Kenapa?"

Jonathan : "sepertinya.. ini ..uhh.. "

Imelda : "Iya teruskan kenapa?"

Jonathan : "Kau Tahu kan aku ini tentara?"

Imelda : "Tunggu... K-kau?"

Jonathan : "ya.. seperti yang kau duga.. Kekaisaran kita sedang berperang.. kau taukan.. aku harus pergi berperang"

Imelda : "K-KAPAN?!, KAPAN KAU AKAN PERGI?!"

Jonathan : "Besok"

Imelda Langsung syok.. Ia Tak percaya. Raut wajahnya berubah,mengisyaratkan bahwa Ia Tak ingin sesuatu terjadi pada jonathan

Imelda : "TAK BOLEH! KAU TAK BOLEH PERGI DARIKU!"

Imelda lalu menggenggam Bahu Jonathan Erat Erat, Matanya mulai berkaca kaca. Jonathan Tak tau harus berbuat apa

Jonathan : "Dengarkan aku dulu Imelda, Maafkan aku. Aku Tak bermaksud membuatmu mara-"

Imelda : "AKU TAK MARAH PADAMU, AKU HANYA TAK SUKA KAU TAK MEMBERITAHUKU DARI AWAL. AKU HANYA KHAWATIR PADA KESELAMATANMU!, ITU SAJA"

Imelda Lalu Menangis, ia tahu sang kekasih hatinya akan pergi menuju Neraka peperangan besok hari, tanpa ada jaminan Ia akan kembali padanya. Wanita malang itupun menyandarkan kepalanya didada pria berambut coklat itu. ia tak tahu harus berbuat apa untuk membuat jonathan tak pergi kesana

Jonathan Yang memahami Perasaan wanita itu langsung memeluknya, ia sedikit menitihkan Air mata

Jonathan : "Aku Janji Imelda, Aku akan kembali dari sana Hidup Hidup"

Imelda hanya terdiam

Jonathan : "Pegang janjiku, Aku akan kembali.. itu pasti"

Imelda : "Kau janji?"

Jonathan : "Iya.. Percayalah padaku"

Tak lama kemudian, mereka akhirnya berciuman, Itu adalah ciuman pertama mereka. Setelah berciuman, imelda melepaskan sesuatu dari lehernya. Sebuah kalung yang terikat dengan cincin perak ditengahnya

Imelda :" Kalung ini punya ibuku dulu, Bisa dibilang ini jimat keberuntungan, pakailah.. Dan berjanjilah kembalikan lagi padaku setelah kau kembali dari medan perang"

Wanita itu lalu memberikan benda itu kepada jonathan. Ia lalu memakai kalung cincin tersebut dilehernya.

Jonathan : "Aku Akan Mengembalikanya kembali padamu, aku janji"

Imelda : "Jangan membuatku bersedih ya.. kumohon.. Aku tak mau kehilanganmu"

Jonathan Hanya mengangguk, Wajahnya terlihat sedih, ia sebenarnya tak tega untuk meninggalkanya.. namun apa dikata, panggilan Negara untuk bertugas tak boleh ia tolak

Jonathan lalu hendak beranjak dari sana.

Imelda : "Jonathan...

Jonathan Yang sudah berdiri pun membalikan badanya. Ia melihat Imelda sudah kembali tersenyum sambil mengusap sisa Air mata yang masih berada diwajahnya

Imelda : "Kau pria yang kuat, Berjuanglah.."

Jonathan Hanya tersenyum sambil mengusap sedikit matanya. ia hanya menganggukan kepalanya. tak lama kemudian Jonathan pergi meninggalkan imelda sendirian disana


kini, Kembali kemasa Jonathan ditahan. Ia akhirnya memantapkan diri untuk ikut rencana pelarian darisana.. Ia pun akhirnya pergi menuju tempat Rickert biasa duduk-duduk. saat sampai disana, Rickert menyapa Jonathan


Rickert : "Yoo.. Joe.. bagaimana? kau siap?"

Jonathan : "Aku Siap.. ayo kita pergi dari tempat ini"


~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Devil Rose : A Story About Someone Who Taste CruelnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang