3.🍯GADIS CIMORY🍯

525 14 0
                                    




Galau

Apa yang membuat kalian galau?

Ditinggal pacar?

Kalah saing?

Tidak bagi Aksa, menurutnya yang paling galau adalah saat ia diporotin adik satu-satunya. Punya adik perempuan bagi Aksa adalah bencana, udah kalau dibuat nangis, Aksa selalu dimarahin orang tua. Derita kakak!

Uang menipis cuman buat beli minuman, meratapi nasib dompet yang tinggal lalat hijau yang keluar. Tergantikan dengan senyum lebar Serena, yang membuat Aksa sedikit lega. Mereka lagi proses pembayaran dikasir. Dan sekarang sudah dimobil.

"Bang, makasih ya Nana seneng banget apalagi kalo tiap hari gitu."

Cup

Cup

Tak terlalu terkejut Serena mencium kedua pipinya, Aksa hanya tersenyum tipis,

"Jangan lakuin kayak gini kecuali sama Mama,Papa sama abang juga. Ngerti!"

"Gak gak akan pernah." Tegas Serena

Drrt drrt drrt

"Dek tolong ambilin sama angkatin ponsel abang di dashboard situ."

Melaksanakan perintah abangnya dengan baik, karena hatinya masih berbunga-bunga.

"AKSANJING!!" Teriak suara yang dikenali Aksa siapa lagi kalau bukan si keluarga ningrat.

"Heh lo tuh bisa gak usah teriak-teriak gitu."

"Gaswat, Gaswat. Parah."

"Ngomong yang bener Njing, gue makin khawatir nih."

"Gini, markas diserang. Cepetan lo kesini. Keadaan makin dingin nih gara-gara lo kalahin wakil ketua dia gak terima."

Tuut tuut tuut

"Bangsat!" Umpat Aksa, dan segera pergi ke markas geng Avatar.

"Na, nanti lo didalam mobil sini ngumpet kalo bisa gue ada war."

Dengan muka cemberut,"War lagi, War lagi bosen gue bang!"

"Udah makanya diem di mobil kalo gak diem gak gue jajanin lagi." Dengan terpaksa akhirnya Serena mengangguk lemas.

"Abang juga hati-hati, Nana sedih tiap liat abang terluka terus." Mata Serena pun mulai berkaca-kaca.

"Iya makanya diem, gak usah nangis lo udah gede." Walau Aksa terlihat tidak peduli dengan adik bontotnya, ia selalu melatih agar Serena bisa bela diri dan tidak cengeng. Beruntung sekali kau Serena.

Serena diam dan ngumpet dimobil mengintip sedikit pertarungan yang terjadi dengan abangnya. Sesekali ia meringis banyak umpatan yang dikeluarkan para petarung, yang Serena bingungkan itu mereka udah tahu bertarung adalah perbuatan dosa tapi masih tetap melakukannya, padahal Serena juga kadang suka nglabrak orang.

Lupakan!

Melihat abangnya yang tidak berdaya timbul rasa ingin menolong, dirasa bukan karena abangnya kalau hati Serena lagi tidak baik pasti juga gak akan ditolong. Tapi karena dewi keberuntungan yang sedang menghampiri Serena membisikkan kata-kata agar Serena menyelamatkan abangnya.

"Duh gue mesti gimana nih? Abang udah bonyok. Nanti gue yang dimarahin."

'Tolonglah, tolonglah dia abangmu.' Bisik Dewi malaikat berhati baik.

"Oke fine! Gue mesti ngitung, Serena yang cantik, imut, manja dan mempesona." Serena menghitung nama anehnya dengan jarinya, ternyata tiba diangka lima belas dijarinya.

Gadis Cimory (on Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang