"Oi kalau main yang bener!" Teriak Kageyama pada teman nya.
"Maaf, tapi itu terlalu cepat" jelas teman nya
"Kalau mau bermain yang bagus, ya harus cepat bodoh" jawab Kageyama dengan perasaan kesal. Lalu pergi begitu saja keluar dari gedung latihan dan membeli susu, lalu istirahat sejenak di belakang gedung.
Kageyama Tobio, seorang setter di klub volly. Ia di juluki setter yang jenius, tapi sangat sulit untuk di ajak kerja sama tim.
Semua yang ia lakukan, selalu mau nya sendiri. Apapun itu, terus ia lakukan agar bisa menang dalam volly.
Sungguh terbilang sangat egois, tapi begitu lah sifat nya.
Ia bahkan tidak peduli di bilang egois oleh semua teman nya."Oi Tobio, coba lah kerja sama sedikit dengan mereka. Mereka merasa berat karena lemparan mu terlalu cepat" jelas Atsumu pada Kageyama yang tiba-tiba datang.
"Hm, maaf aku terbiasa dengan lemparan cepat seperti itu. Andai saja aku bisa ketemu orang seperti dia lagi" Jawab Kageyama
"Sudah lima tahun berlalu, tapi kamu masih saja memikirkan nya. Kalau begitu, kenapa kamu tidak kembali saja?" Tanya Atsumu.
"Ingin, tapi tidak" jawab Kageyama singkat.
Atsumu, teman Kageyama sejak ia pindah ke jepang. Atsumu tahu semua masalah Kageyama, bahkan masa lalu tentang Kageyama pun ia tahu semua nya.
Semenjak di jepang, Atsumu lah yang menjadi teman Kageyama. Mendengar kan cerita, keluh kesah, bahkan masa lalu Kageyama.
Kageyama masih memikirkan tentang dia, bahkan ia ingin menghubungi nya tapi tidak bisa."Sudah lah, ayo kembali latihan." Jawab Atsumu pada Kageyama.
Lalu mereka berdua kembali latihan, hingga menjelang senja.
Di perjalanan pulang pun Kageyama masih melamun, ia merasa diri nya tidak berguna tapi ia juga merasa takut.Kageyama berpikir, andai saja itu tidak ada maka ia tidak akan pergi.
Kageyama berhenti sejenak di minimarket untuk membeli roti dan susu. Perjalanan menuju rumah nya, lumayan jauh. Tapi karena perut nya sudah sangat lapar, ia terpaksa membeli terlebih dahulu di minimarket terdekat.
Setelah selesai membeli, ia melanjutkan perjalanan pulang sambil memakan roti nya tadi.
"Oi Tobio!!" Tiba-tiba dari belakang ada yang teriak memanggil nya.
Kageyama berhenti dan membalikan badan nya. Ternyata itu adalah Daichi dan Sugawara. Teman volly nya, umur mereka beda 2 tahun dari Kageyama.
"Ada apa Daichi?" Jawab Kageyama.
"Aku ada kabar baik, minggu depan ada anak baru dari Amerika. Siapa tahu ia cocok dengan mu" jelas Daichi pada Kageyama.
"Ya, siapa tahu ia cocok dengan mu, selama ini kamu selalu menginginkan pemain yang bisa mengimbangi mu" jelas Sugawara juga pada Kageyama.
Kageyama terdiam saat mendengar kata "Amerika"
Daichi yang bingung, langsung menepuk bahu Kageyama."Oi Tobio apa kamu dengar?" Panggil Daichi.
"Ah, maaf. Iya aku dengar, tapi aku tidak yakin ia bisa bermain dengan baik" jawab Kageyama
"Jangan ragu, aku yakin ia pemain yang hebat" jawab Sugawara sambil menepuk-nepuk bahu Kageyama.
"Ya, semoga saja....(bukan dia)" jawab Kageyama.
*
*
*
*
*
To Be Continued....
KAMU SEDANG MEMBACA
Deep Inside Me || KageHina [END]
AléatoireHinata tau, tubuh nya sudah tidak bisa bergerak dengan baik seperti dulu. Tapi, ia berharap di beri kesempatan sekali agar bisa bermain dengan Kageyama untuk terakhir kalinya. Dunia memang tidak adil, ku ingin ia masih disini. -Kageyama Tobio Sifat...