Sudah 1 bulan ku di jepang. Bekerja, dan berlatih volly dengan nya kembali. Sungguh suatu hal yang berat bagi ku, tapi juga aku merasa senang karena bisa bertemu dengan nya kembali.
Tapi minggu ini, kami tidak berlatih. Karena ada perbaikan gedung latihan, jadi untuk sementara kami di beri waktu istirahat.
Selama menunggu gedung latihan selesai. Ku bekerja full seharian. Terkadang aku juga lembur, untuk menghilangkan rasa bosan ku ketika tidak bermain volly.
Walaupun aku kadang merasakan sakit di antara dada dan perut ku. Pusing, hingga terkadang tubuh lemah tak mampu di gerakan.
Ku mengeluh pada Kyo, dan ia selalu bilang. Aku kelelahan karena terlalu banyak bekerja, tapi jika tidak bekerja aku akan bosan sampai gedung nya bisa di pakai latihan kembali. Kyo menyarankan agar ku istirahat sehari, tapi aku menolak hal itu. Aku tetap pergi bekerja."Shoyo! Kau ini memang menyebalkan, Istirahat lah di rumah."
Hinata tidak menghiraukan Kyo yang ada di samping nya, ia tetap melakukan pekerjaan nya.
"Huh....kau ini, baiklah terserah saja. Aku lelah memberitahu" Kyo pergi begitu saja meninggalkan Hinata yang masih fokus menatap layar komputer.
Drtt Drtt~~~
Getaran ponsel hinata, membuat nya beralih pandangan. Ia mengambil ponsel nya, tertera jelas di layar. Sebuah pesan masuk dari seseorang yang tidak di kenal.Pesan * [12.30]:
*Oi, malam bisakah kita bertemu?*Hinata [12.31]:
*Siapa ini? Kenapa mengajak ku ketemuan?*Pesan * [12.31]:
*Tidak perlu tau, datang saja nanti ke cafe yang dekat rumah mu. Meja no 5 sudah ku pesan, atas nama mu*Hinata kebingungan, tapi ia tetap ingin datang karena rasa penasaran nya itu. Ia memutuskan untuk pulang lebih awal hari ini, tapi ia tidak mau memberitahu Kyo. Karena Kyo pasti tidak mengizinkan nya pergi.
Hari sudah hampir menjelang sore, Hinata bergegas pulang. Ia membereskan barang nya terlebih dahulu, lalu pergi begitu saja dari kantor Sebelum di ketahui oleh Kyo.
Sesampai di rumah, Hinata bersiap diri untuk bertemu dengan orang itu. Ia membereskan barang kerja nya tadi, lalu pergi mandi. Setelah selesai, ia melihat ponsel nya. Waktu sudah hampir malam, ia langsung saja bersiap dan pergi. Sebelum Kyo pulang.
Jarak dari rumah ke cafe tersebut hanya sekitar 500 meter. Hinata memutuskan untuk jalan kaki saja, agar tidak terlalu awal datang.
Tapi ternyata saat Hinata sampai, di meja no 5 belum ada siapapun yang datang.
Hinata pun menunggu, sambil memandang ke arah luar jendela. Kebetulan meja nya dekat dengan jendela, sesekali Hinata melihat ponsel nya. Untuk memastikan orang itu datang atau tidak. Sekitar 1 jam menunggu, tiba-tiba seseorang berbaju putih menggunakan jaket biru datang di hadapan nya dan memanggil nya.
Hinata berpikir ini hanyalah sebuah kebetulan bertemu, tapi ternyata dia lah orang nya."K-kageyama?" Dengan wajah yang tidak percaya, hinata menatap Kageyama.
"Hm, maaf tidak memberitahu. Tapi jika ku beritahu, bahwa aku yang mengirim pesan. Kau pasti tidak mau datang" jelas Kageyama, lalu pergi memesan minuman.
Hinata masih terdiam, ia tidak menyangka bahwa Kageyama lah yang meminta bertemu dengan nya. Ia benci hal ini, tapi ia juga ingin bicara banyak pada Kageyama dan mendengarkan nya.
Kageyama kembali duduk, ia menatap Hinata dalam. Hinata hanya diam menunduk, tak berani menatap wajah Kageyama walaupun ia ingin.Suasana hening seketika, tak satupun dari mereka membuka mulut untuk berbicara. Sampai minuman datang. Tak satupun juga bergerak, bahkan tidak menyentuh minuman yang sudah datang dari tadi.
Hinata memberanikan diri untuk mengangkat kepala, menatap Kageyama. Dan mencoba bicara."Ada apa, minta untuk bertemu?" Tanya Hinata langsung.
Pertanyaan hinata, membuyarkan lamunan Kageyama."Uh, maaf. Aku hanya ingin mengobrol sebentar, sudah lama kita tidak mengobrol. Bahkan sudah sebulan kau disini, tapi tak ada obrolan dari kita. Terakhir 5 tahun yang lalu" jelas Kageyama pada Hinata, lalu meminum, minuman yang ada di depan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deep Inside Me || KageHina [END]
De TodoHinata tau, tubuh nya sudah tidak bisa bergerak dengan baik seperti dulu. Tapi, ia berharap di beri kesempatan sekali agar bisa bermain dengan Kageyama untuk terakhir kalinya. Dunia memang tidak adil, ku ingin ia masih disini. -Kageyama Tobio Sifat...