"WEHHH BERATT!!"
─BRUKKK!!!!
Yedam menjatuhkan beban besi ukuran besar itu dengan kasar, sebelum kemudian ikut-ikutan ambruk.
"Gimana kita mau nyelamatin dunia kalo gini aja udah pada tepar."Haruto buka suara, dengan susah payah mengangkat barbel. Tolong ya dia itu kurus dan tidak berotot, ya ampun lemak nya di mana Watanabe.
Pemuda Bang itu memperbaiki posisi tidur telentang nya dengan kedua tangan yang sudah di jadikan sebagai alas kepalanya."Semua masalah gak harus di selesain pake otot."Ujarnya menatap langit-langit ruangan dengan penuh makna.
─di balik semua insiden pasti ada yang harus menerima dengan lapang dada, mengingat masih ada yang tersisa di sana, masih ada keajaiban yang tanpa kita sadari dan syukuri.
Haruto tersenyum getir, "ini bukan masalah biasa, yang kita hadapin sehari-hari. Tapi ini masalah besar yang kemungkinan, cuman terjadi sekali dalam hidup kita."
Mendengar itu Yedam mengangguk-angguk mengerti.
"Anggap aja yang kita hadapin kali ini masalah biasa─masalah sehari-hari, jadi gak ada yang perlu di khawatirin. Kita jalanin, kita ikutin alur nya. But, you remember, jangan lupa buat tetap berjuang, you know bro don't over, jangan berlebihan, hasil nya gak akan baik."Pemuda itu membuang nafasnya, "percaya, tanpa kita sadar, masalah ini pasti bakalan berlalu gitu aja."Seketika senyum di bibir Yedam mengembang, "kadang gue mikir, apa itu yang nama nya yakin, kalo kata orang itu optimis. Kalo emang iya,"Dia menoleh, melirik sebentar sahabat Jepangnya, "berarti semua kata motivasi di dunia ini gak akan mudah buat kita pahamin kalo emang kita belum pernah ngalamin, maksud gue belum berpengalaman."
Haruto terdiam, tidak menggubris. Pemuda Watanabe itu kini kembali berfokus pada kegiatan semulanya.
Sedangkan di sisi lain.
"ARGGGG!! UDAH GAK TAHAN GUE, NYERAH!!"Seru Jeongwoo dengan wajah yang semakin memerah, keringat bercucuran di kening nya, tangannya masih menggenggam dengan kuat alat fitnes gantung itu, sedangkan tubuh nya berusaha untuk kembali di naikan ke atas walaupun nyatanya urat di tangan Jeongwoo seakan terasa seperti tidak bekerja lagi.
"Nanggung, tiga kali lagi pas sepuluh."Ujar Jihoon yang sejak tadi menahan tubuh lelaki Park itu, membantu Jeongwoo mengangkat kembali tubuhnya, serta mengurangi bebannya.
Di atas ring mini, sudah ada Jaehyuk dan Hyunsuk yang tengah melakukan fight boxing dengan panas nya, sesekali mereka saling mengumpat satu sama lain, bisa juga tertawa saat melihat salah satunya terjatuh.
Sedangkan di samping ring, menampilkan Asahi yang tengah menonjok samsak nya berkali-kali dengan stopwatch yang menyala di hadapannya. Bahkan kain bendet yang melingkar di tangan nya sudah basah, akibat keringat yang membanjir.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIWAYAT DUNIA ✔️
Fantasy[ END ] Ketika seluruh kesatria dunia berkumpul. Untuk menjadi jantung dunia yang sesungguhnya. Genre. Fantasi, action