Empat

14 2 2
                                    

Keesokan harinya, Sahara berangkat sekolah seperti biasa.
Dan kini sekolahnya mengadakan lomba fisika antar kelas. Dan grandfinal nya antar sekolah, yg setiap tahunnya diadakan.

"Oke anak anak, berhubung sekolah mengadakan lomba fisika antar kelas, jadi kita harus memilih 3 siswa untuk ikut lomba" ucap Bu Diny disaat akan memulai pembelajaran nya.

Tanpa ragu Sahara langsung mengangkat tangannya.

"Saya Bu!" ucap Sahara.

Satu kelas kaget tidak percaya saat Sahara menunjuk dirinya sendiri untuk mengikuti lomba fisika tersebut.

"Oke Sahara, siapa lagi?" tanya Bu Diny.

"Javi sama Arlion Bu!" tunjuk Sahara.

"Lah? napa gua coba?" dengus Arion kesal.
"Ya gapapa lah, sesekali ya kan?" bisik Audy.

Javi hanya santai, karena ia sudah terbiasa terpilih dalam perlombaan tersebut karena kepintaran nya.

"Baik, jadi perwakilan dari kelas 12A¹ yaitu Sahara, Javi, dan Arlion. Sekarang mari kita mulai pembelajaran" ucap Bu Diny yang kemudian memulai pembelajaran.

°°°


Bel istirahat pun berbunyi.
Kini Javi, Sahara, dan Audy langsung pergi kekantin untuk mengisi perut kosong mereka yg sedari tadi sudah minta diisi karena pembelajaran Bu Diny yg membosankan.

"Eh Ra, kesambet apaan lu ikut lomba fisika?!" Tanya Wudy kurang yakin.
""Ya iya lah, demi Satria, gua harus bisa menangin lomba itu!" jawab Sahara.

"Halah, terlalu berharap lu, ga menang gua sukurin!" celetuk Audy sembari melempar wajah Sahara dengan kacang miliknya.

"Ye.. liat aja nanti, ya kan jav? gua yakin kita bakal menang!" jawab Sahara yakin.

Javi hanya tersenyum. Ia sadar bahwa rasanya hanya bertepuk sebelah tangan dan Sahara rela melakukan apa saja demi Satria.


°°°


Sesampainya dirumah, Sahara langsung menuju kamarnya dan belajar.
Ia sangat giat sehingga lupa untuk makan
Sampai sampai Joya dan Nara kebingungan akan kelakuan si Sahara yg tadi nya suka malas malasan sekarang malah giat belajar
"Kesambet apa nih si anak" batin Joya heran.

Sahara terus belajar dan belajar. Karena dia yakin, bahwa dirinya akan menang dan bisa menjadi kekasih dari seorang Satria Mahendra itu.

Setelah sudah lama giat belajar dan waktu yg ditunggu tunggu hampir tiba, ia sudah benar benar yakin akan materi yang ia pelajari itu sudah benar benar cukup untuk lomba besok.

Saat disekolah, Sahara berjalan menuju perpus untuk membaca buku saat istirahat. Dan tanpa disengaja ia bertemu Satria dilorong yg sepi.

Satria menonyor kepala Sahara pelan.
"Au.. sakit!" keluh Sahara dan hanya dibalas cengengesan oleh Satria.

"Kok lu bisa disini sih? Bukannya lu ga boleh keluyuran ya? lu kan masih naik daun. Lu ga takut dikejar fans lu?" Tanya Sahara.

"Iya si, tapi gapapa lah ya. gue bosen mau cari angin seger. eh nggak tau nya ketemu lo disini"jawab Satria.

"Oh ya, gimana? lo udah siap buat lomba besok?" tanya Satria santai

"Siap lah! gua yakin gua bakal menang!" jawab Sahara.

"Emang iya? nggak mungkin si orang bego kaya lo menang lomba fisika" ejek Satria.

Karena ucapan Satria barusan, Sahara jtdi tambah ragu.

"Ya udah, ayo kita taruhan!" Ucap Sahara ngegas.
"Taruhan?" tanya Satria santai.

" Iya, taruhan. Kalo misalnya gua bisa menangin lomba ini, lu harus jadiin gua pacar lu" ucap Sahara.

Satria memikirkan ucapan Sahara, ia agak ragu karena mungkin saja dia bisa memenangkan lomba ini.

"Em.. oke, tapi sebaliknya, kalo lo kalah lo harus nurutin 3 permintaan gue, gimana? berani kagak?" Ucap Satria.

Sama hal nya dengan Satria, Sahara memikirkan baik baik, ia takut karena mungkin saja ia bakal kalah, dan si Satria ini akan memberi perintah yang aneh aneh.

"O-oke! gua setuju" jawab Sahara ragu.

Mereka pun berjabat tangan, pertanda bahwa mereka sudah saling menyepakati

Thanks udh baca!!
Jangan lupa🌟

Tunggu kelanjutannya ya!!

KISAH HIDUPKU,SAHARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang