Chapter 1: Saya, Mbak?

213 30 1
                                    

"Besok ada tetangga di sebelah tempat kamu."

"Terus kenapa? Bibi kok malah ngomong ke aku?"

Isa, si perempuan itu lagi sibuk makanin cemilan sambil nontonin kartun sponge warna kuning bareng sahabatnya, bintang laut. Yaah, namanya juga hari Minggu ya, waktunya bermager ria.

"Waktu hari pertama kamu pindah, kamu kan ngomong ke bibi, kalau ada tetangga yang pindah atau baru dateng harus kasih tahu ke kamu, gimana sih, masih muda udah pikun," bibi Isa ngabisin minum teh yang udah disediain pemilik sekaligus keponakannya itu.

Isa sih cengegesan aja, "Ya udah atuh, bi. Hapunten pisan nya?"

"Bodo ah, sakarepmu weh."

Setelahnya, bibinya itu pergi. Biasanya orang sibuk suka menyibukkan diri walaupun nggak sibuk. Ingin terlihat mengurus bisnis, nyatanya si bisnis itu kucingnya.

"Bersih-bersih rumah, ah. Tumben banget gue niat," gumam Isa dan ngambil speaker buat nyetel lagu.

"TONIGHT!"

"DON'T WORRY 'BOUT TOMORROW ANYMORE!"

"NOW LISTEN TO THE BEATING OF MY HEART!"

"NICHOLAS DEBUT KAJJA!"

Itu yel-yelnya buatan Isa kok gais, tenang aja. Bukan yel-yel beneran. Eh bukan yel-yel anjir, fanchant, biar keren ahay.

Ting!

Ting!

Ting!

"Nih suara notif nggak enak banget dah. Nyampe notifnya bukan tentang Nich-

-ANJIR, NICHOLAS DEBUT!"

"PARAH HARI INI GUE JADI FANGIRL TERBAHAGIA! FIX!"

"NICHOLAS HUHUUU AYO JADI PACAR GUE!"

"Maksudnya saya apa gimana, mbak?"

Uh oh

"Jadi, ngapain lo ke sini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi, ngapain lo ke sini?"

"Gue disuruh pemilik apartment buat ke tempat lo."

"Bibi gue ngapain nyuruh lo ke sini?"

"Gue pemilik tempat sebelah, baru pindah."

Krik krik

"Oh! Lo anak baru ya? Hehe, pantesan bibi nyuruh lo ke sini, kunci kamarnya ada di gue. Bentar gue ambilin dulu!"

Isa pergi ke kamarnya buat ngambil kunci nomor 25, sekarang kuncinya udah ada di pemiliknya yang baru.

"Nih, selamat datang ya! Semoga betah! Kalau yang lain berisik, maklumin aja."

Cowok itu senyum, "Iya, siap, ehm makasih ya..."

"Isa, gue Isa. Salam kenal!"

"Makasih, Sa. Gue Nicholas panggil aja sesuka hati lo."

Nicholas beranjak dari sofa dan pergi keluar, sebelum keluar Isa nyempetin buat teriak.

































"TAPI YANG PALING BERISIK ITU GUE! MAAFIN GUE NIKOL!"

"Nikol? Lucu juga."

Salah ServerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang