Chapter 6: Bayi

100 23 2
                                    

"WOI!"

"BANGUN KEBO!"

"ISAAAAA!"

"LAPEERR!"

Cklek

"Apa sih, Kol? Masih pagi udah berisik aja lo."

Dapat Nicholas lihat, perempuan yang dari tadi dia berisikin itu baru bangun. Rambut macem singa, belek dimana-mana.

Nicholas ngedorong Isa buat masuk ke dalam apartmentnya, nggak lupa dia nutup pintunya pelan-pelan. Sadar diri, dia udah berisik kalau ditambah nendang pintu makin berisik.

"Laperr, Sa."

"Ya makan lah, lo ngapain bilang ke gue. Emak aja bukan, hoamm."

Bukan Nicholas kalau nggak gemes sama apa yang dilakuin oleh Isa. Isa masak, gemes. Isa makan mie, gemes. Isa nyuci, gemes. Bahkan mungkin Isa nafas juga gemesin. Apalagi Isa baru bangun tidur, gemes maksimal.

"Laperrrr."

"Nikol berisik," gumam Isa.

Nggak sampai di sana, Isa yang balik tidur dan Nicholas yang masih merengek di samping Isa.

Grep

"Isa, aku laperrr."

Satu kalimat yang sukses bikin perempuan itu bangun, seratus persen bangun alias udah melek. Aku ceunah. Salahin Nicholas yang malah meluk Isa dari samping dan mukanya berhadapan sama perut perempuan itu.

"Isa, masakinnn."

Udah cukup Isa denger kata rengekan pagi ini dari sosok Nicholas.

"Iyaaa, ini mau masak. Lo minggir dulu."

"Udah pw," Nicholas makin ngeratin pelukannya.

Mungkin siang nanti Isa baru masak. Pastinya setelah dia dilepas sama Nicholas

-

"ISAAAA!"

Uhuk uhuk!

"Anjir temen gue kenapa dateng nggak ngabarin dulu," Isa ngebut makannya dan Nicholas yang kebetulan masih numpang makan itu masih nyantai makanannya.

"Kol, lo ngumpet kek. Tuh bawa makannya!"

"Makan mah makan, ngumpet ya ngumpet."

"Duh, gue lagi panik jangan nyari masalah ya lo! Ngumpet di sana!"

Nicholas malah bingung sama perempuan di depannya, "Ngumpet di mana anjir!"

"WC LAH PAKAI TANYA!"

Isa ngedorong badan tinggi dan besar milik pemuda itu biar masuk ke kamar mandinya. Untung luas dan nggak bau, masalahnya adalah...

"Gue nggak akan sakit kan di sini?" Gumam Nicholas.

"Buat lo. Biar nggak masuk angin. Kalau nggak kuat, chat gue ya? Sorry," setelahnya ngasih minyak kayu putih, Isa segera nutup pintu kamar mandi dan nyambut temen-temennya.

-

"Sa, numpang toilet ya?"

"Iya...












...EH! Yang di kamar gue aja ya? Y-Yang di luar, biasa masalah keran."

"Oh iya iya."

Isa bisa bernafas lega.











"Kita pulang dulu, ya. Makasih loh udah numpang."

"Numpang mulu hidup kalian, hati-hati jodoh kalian cuma numpang bukannya menetap," jawab Isa.

Salah satu temennya nyaut, "Unfriend aja lah sama Isa, anak bahasa beda jauh."

"Masih kalah jauh."

Bernada.

"Pergi sana, syuh syuh. Udah jam delapan, tidak menerima tamu."

"Duh buset gue ngantuk banget dah," ucap Isa, membuka kulkas untuk mencari minuman dingin.

"Tumben si Nikol nggak berisik, biasanya minta ini itu."





Nikol





Kamar mandi

"NIKOL! GUE LUPA LO DI DALEM! GUE MINTA MA-"

Cklek

Isa dapat ngeliat kalau Nicholas udah tidur yang entah gimana ceritanya dia bisa tidur di kamar mandi. Aroma lavender berubah jadi minyak kayu putih. Jangan lupakan tangan Nicholas yang ngegenggam botol beraroma menenangkan itu.

"Kayak bayi."

Salah ServerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang