Chapter 10: Long Way Home

94 20 0
                                    

Kalian penasaran nggak sih mereka udah pacaran apa belum? Jawabannya adalah ya liat dan simpulin aja sendiri ya.

"Tumben banget dengerin lagu China, bisa nyanyinya emang?"

Nicholas baru aja dateng dari jalan-jalan naik mobilnya, nggak mau kepanasan katanya mah. Tapi ya, namanya juga perawatan dia tetep pakai sunscreen.

"Kok tahu?"

"Tahu lah, bluetooth lo masih kecantol di speaker mobil gue."

Isa cengo, "Pantesan, dari tadi kok nggak keplay. Dikira speaker gue yang rusak."

Karena menurut Nicholas, segala hal yang dilakukan atau dikatakan Isa itu bikin gemes dia jadi ketawa ngedenger ucapan Isa tadi. Dia nepuk-nepuk sofa di sebelahnya biar Isa duduk.

"Nanti mau jalan-jalan nggak?" Tanyanya, matanya masih tertuju pada hapenya.

Biasa, orang sibuk

"Mau jalan-jalan kemana emangnya?"

"Keliling kota? Night drive? Mau?"

Pertanyaan itu sontak dijawab Isa dengan anggukan antusias.

-

"NIKOL! UDAH BELOM?! LAMA BANGET!"

Posisi Isa sekarang lagi ngegedor-gedor pintu kamar Nicholas.

Cklek

"Ish, lama banget, Nik."

"Kalah lo sama perempuan."

"Gue lebih cepet dari pada lo."

"Lo ngapain dulu? Dandan?"

Nicholas nyender di dinding, kedua tangannya terlipat di depan dada, matanya setia ngeliatin perempuan yang masih ngomel.

Mulutnya?

Senyum lah, yang ngegemesin ada di depannya ini.

"Lo diem aja?"

"Udah ngomelnya?"

Giliran Isa yang diem, malu aja gitu rasanya.

Nicholas ngusap kepala Isa, "Iya, maaf ya. Gue salah. Ayo," setelahnya tangan Isa ditarik sama laki-laki itu.

Udah jam delapan lewat dua puluh lima menit, mobil hitam Nicholas masih berjalan mengelilingi dingin dan padatnya kota ini. Seperti apa yang dikatakan Nicholas, mereka bener-bener night drive. Berhenti sekedar buat istirahat sejenak.

"Hari ini malam minggu ya?"

Nicholas ngangguk dan perhatiannya tetep ke jalanan yang sepi, tumben.

"Akhirnya ngerasain malam minggu nggak sendirian."

"Jangankan malam minggu, setiap hari lo juga udah nggak akan pernah sendirian. Lupa kalau kita udah jadian?"

Merah dan malu. Itu yang isa alami kalau ngedenger kata 'pacaran' keluar dari cowoknya itu.

Nicholas maklumin, katanya baru pertama kali. Jadi ya udah lah, mau gimana lagi.

"Ehehe, nggak kok ngetes aja siapa tahu lo lupa."

Nggak marah, malah gemes. Nicholas doang yang bisa.

"Puter lagu gih dari hape gue. Sambungin ke speaker mobil, passwordnya ultah gue."

"Kok bukan ultah gue? Biasanya orang pacaran kayak gitu."

"Ultah pacarnya kok dijadiin password? Harusnya itu udah diinget di luar kepala," jawab Nicholas enteng.

"Lagian love language gue bukan jadiin ultah pacar sebagai password."

Untung Isa udah siap mental kalau menghadapi Nicholas

Mau bucin tapi malu Nicholas tuh

"Terserah gue ya lagunya."

"Hm."












So we're taking the long way home

'Cause I don't wanna be wasting my time alone

I wanna get lost and drive forever with you

Talking about nothing, yeah whatever, baby

So we're taking the long way home

"Lo tahu lagi ini?

Isa ngangguk, "Dulu kakak gue sering banget muter lagu ini. Kebetulan gue juga suka lagu ini."

Nicholas nggak dapat buat nahan senyumnya.

Untunglah sekarang lagi lampu merah, dia bisa ngobrol sepuasnya.

"Gue jadi pengen nyobain apa kata lagu ini."

"Apa emangnya?"
















"Kissing at the stop signs, darling."

Mabok Nicholas. Lebih tepatnya, mabok Nicholas ngomong pakai Inggris

Salah ServerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang