Chapter 7: Malam Senin

77 20 5
                                    

Malam Senin

Bukan malam minggu

Apalagi malam jumat

Malam jumat kan hawanya serem ya, tapi masih lebih serem malam minggu. Kok serem? Iya itu serem buat yang jomblo.

Makanya Isa paling suka malam senin, bodo amat besoknya kuliah.

"NIKOL MALEM SENIN YEYY!"

Nicholas yang lagi numpang dan main game noleh, "Terus?"

"NICHOLAS NGELIVE NANTI MALEM!"

"Gue? Gue nggak akan ngelive, emang gue si-"

"IH NICHOLAS BIAS GUE, KESAYANGAN GUE! BUKAN NICHOLAS LO!"

Perasaan Isa ngegas banget ya hari ini.

"Nanti gue juga paling dibucinin sama lo, liat aja entar," Nicholas ngelanjutin kegiatannya yang sempat berhenti karena perempuan yang jadi tetangganya selama ini.

Isa melotot.

"I-Iya maaf, nanti gue beliin snack deh buat nemenin lo nonton si Nicholas Nicholas itu."

"BENER YA?!"

"Iyaaa, Isa. Aduh gemesin juga nih orang lama-lama, jadi pengen nabok."

Untuk menghindari perdebatan, pertikaian, dan pertengkaran, Nicholas segera menjauh dari Isa. Moodnya mungkin hilang gara-gara dicekcokin sama Nicholas. Jauh-jauh dah dari maung, nggak sehat.

"Untung kesayangan."

Tapi belum ada status JIAAAH

-

"Nikol! Udah mulai, sini!"

Dengan ogah-ogahan dan bawa beberapa snack juga minum, Nicholas nyamperin Isa yang lagi nonton live di hapenya. Nicholas ikutan tengkurep di sebelah Isa. Laki-laki dengan tampang datar itu bener-bener nggak ngerti apa yang dibicarain sama yang katanya jodoh Isa itu. Dia malah sibuk mikirin...

"Tuh orang mirip gue banget dah sumpah."

"Dikasih di depan mata, Isa nggak mau. Virtual emang sekejam itu."

"AAAAAAAA!"

"Ya ampun, kodok terbang."

"IH NIKOL! NICHOLASNYA LUCU BANGET MANA GANTENG LAGI!"

Biarlah mulut Isa bekerja buat teriak-teriak dan makan makanan yang dibeliin tetangganya itu.

Dikira Nicholas, live itu berjalan tiga puluh menit nyatanya nggak! Udah nggak normal nih Nicholas kayaknya. Sebisa mungkin dia nahan ngantuknya.

Dug

"Nikol? Ngantuk? Bobo sini aja, aduh kasian anak orang," gumam Isa sambil ngebenerin posisi kepala Nicholas yang nggak nyaman banget, mana tadi sempet kepalanya jatuh ke pundak Isa.

Setelah ngerasa posisinya enak buat orang tidur, perempuan itu ngelanjutin livenya. Nggak apa-apa nggak paham bahasanya, yang penting liat mukanya dulu.

"Lucunyaaaa," matanya sih masih terpaku sama Nicholas yang idolanya, tapi tangannya malah asyik ngelus-ngelus kepala Nicholas di sebelahnya.

Makin nyaman dah tuh tidurnya










"Hoamm, eh sorry, Sa. Gue ketiduran. Udah sampai mana?" Tanya Nicholas begitu dia sadar dari tidur dan alamnya.

Isa senyum, "Lo mabar aja, Nik. Tadi gue nggak sengaja liat notif temen lo, dia ngajak lo mabar."

"Ya udah gue mabar di depan ya. Biar lo bisa serius nontonnya," Nicholas ngomongnya sambil ngusap kepala Isa. Yang diusap malah kesenengan.

Sebelum pergi, dia ngambil kertas dan spidol yang terletak di meja belajar Isa.

Tulisannya : HARAP TENANG, SEDANG BAHAGIA (bahagia tidak dapat diganggu gugat)

Dan nempelin kertas itu di depan pintu kamarnya.










"Ayo! Woi, serang anjir! Gimana sih lo? Tuker posisi dah."

Biasa lah, laki-laki suka ada di dunianya sendiri kalau masalah game.

"Rame bener mainnya, Nik," ujar Isa terus dia meluk bonekanya dan duduk di samping Nicholas.

"Lo mending ke kamar, berisik di sini."

"Nggak, ah. Tadi lo udah nemenin gue nonton, sekarang giliran gue yang nemenin lo main game. Lanjutin sana."

Beri Nicholas pacar kayak Isa

Isa nya aja langsung, Kol

Salah ServerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang