Chapter 9: Pacar?

81 17 0
                                    

"Ngomong kok nggak bilang-bilang."

"Ngomong sama bilang mah sama aja."

Isa nepok jidatnya.

"Dateng kok nggak bilang-bilang."

Perempuan itu kedatangan dua tamu jauh, nggak jauh sih. Ayah dan kakaknya dateng ke apartment tanpa ngomong dulu katanya sih biar sesurupris kayak cute girl.

Mana hari ini hari Sabtu

Datengnya dari pagi-pagi

Kan Isa jadi nggak bisa menikmati weekend dengan tenang dan adem ayem kayak biasanya.

"Dah lah mau bobo lagi," dia ngeliat jam dindingnya masih jam setengah sembilan biasanya juga bangun jam sebelas.

Kakaknya ngelempar bantal sofa, "Kebo banget adek gue."

"Diem lo."

-

"Kak, Nicholas debut. Seneng banget gue!"

"Lo udah ngasih tahu gue bahlul."

"Ya kan ngasih tahu lagiii," mata Isa sama sekali nggak berhenti buat ngeliatin postingan yang baru aja beberapa menit yang lalu dipost.

Siapa lagi kalau bukan Nicholas?

"Ayahhh! Si adek punya pacar namanya Nicholas!"

Ayah yang lagi di dapur bales teriak, "Nya pek weh!" (Ya biarin aja)

"Tuh, direstuin sama si Ayah."

"Mohon maaf, mbak, dari zaman gue ngestan trejo si Ayah udah notis Doyoung wlee!"

Isa lari sebelum kena timpuk bantal lagi dari kakaknya.

"Adek jahanam lo, bukannya berterima kasih."

Sementara Isa di kamar, "Kasian, mana masih muda."

Ting!

Nicholas : Ke sana ya

"Anjir, mati gue."

You : Ketok pintu, ada Ayah sama kakak gue

Nicholas : Oke

"Siap-siap diinterogasi," Isa keluar kamar begitu ngedenger bunyi ketukan pintu dari luar.

"Siapa, dek?"

"Nicholas."

"Oh, pacarnya yang barusan dibilang kakaknya, ya?"

Gubrak aja Nicholas

"B-Beda Nicholas, yah."

"Pacar kamu banyak amat, dek."

Sekarang giliran Isa yang gubrak

"Ehm, om, saya yang waktu itu ke sini. Om nggak inget saya?" Tanya Nicholas sopan.

Ayah Isa keliatan mikir sebelum beliau ngejawab, "Inget saya! Ya udah sana, mau ngapel kan?"

"Hah? Ngepel?"

"Ngapel itu artinya pa-"

"DIEM LO KAK! JANGAN MENGOTORI OTAK NIKOL!"

Maklum Nicholas masih produk luar, belum ngerti.

"Yang ada lo yang ngotorin dia, dah sana masuk."

-

Sorenya, tepat pukul 18.00, Ayah dan kakak Isa berhasil pulang karena suruhan dan paksaan dari dua orang. Bukan, bukan Isa dan Nicholas. Melainkan Isa dan mamanya. Dua orang di rumah yang suka keluyuran ya siapa lagi kalau bukan Ayah dan kakaknya.

"Yuk," ajak Nicholas tiba-tiba. Padahal nggak ada topik pembicaraan.

"Hah? Yuk kemana?"

"Pacaran."

Krik krik

"Hah?"

"Hah heh hoh mulu, perasaan nggak olahraga."

"Bukan gitu, Nikol. Maksunya lo ngajak pacaran berasa ngajak main. Nggak serius."

Nicholas ngehembusin nafasnya, "Cowok mah gitu selalu salah. Nggak serius salah, terlalu kaku salah. Jangan-jangan perasaan gue juga salah? Gue...
















...beneran sayang sama lo, Sa. Jangan tanya alasannya, karena perasaannya dateng tiba-tiba tanpa permintaan atau bahkan persetujuan dari gue sendiri."

Salah ServerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang