16 tahun setelah kejadian itu
-Devan pov
gue mengendarai mobil di tengah-tengah hujan deras, disana gue mendapatkan seorang yang sedang mabuk dan menari paksa seorng wanita yang tak lain itu pasti jalang, tapi tunggu kenapa wanita itu menggandeng seorang anak kecil, mobil gue mendekati mereka, gue turun dari mobil ya sudah dipastikan sekarang baju gue basah.
"Apa yang kalian lakukan disini?" Tannya gue sok rama
"Tuan tolong saya, saya mohon tolong saya". Ucap wanita itu yanh sudah tak berdaya.
"Pergilah kau anak muda tak usah ikut campur urusan saya". Ucap laki-laki itu dan menarik paksa wanita itu.
Buk
Satu tinjuan melayang kearah laki-laki itu, ya gue meninjuny karna gue nggak suka kalau ada laki-laki yang main kasar denga wanita."Aagg......berengsek lo". Triaknya dan ingin membalas pukulan gue, tapi saya dengan kondisinya yang mabuk mambuatnya gagal.
Gue mengambil belati dari saku celana gue, dan mengarahkannya kepada laki-laki yang sedang mabuk itu.
"Kamu mau apa nak?" Tannya wanita itu
"Saya adalah seorang mafia dan psycopath, dan ini adalah kegiatan rutin saya membunuh seseorng". Jawab gue sambil menatap wanita yang terbilang masi muda sekisaran 5 tahun lebih muda dari mama.
"Silahkan dilanjutkan". Jawabnya sambil memeluk putrinya yang terus-terusan menangis.
"Tanpa dapat izin darimu saya pasti melakukannya nyonya". Ucap gue sambil menunjukkan seringai kejahatan gue.
Serttt......suara dari belati gue yang mennyayat wajah laki-laki itu.
"Berhenti apa yang kamu lakukan?" Tannya sambil memgang lukannya.
Serttt.......
Aaagg......
Sert......
Dasar bangsat lo aagg....
Ukiran-ukiran indah mulai bermunculan dimana-mana karna hari mulai grlap dan sangat dingin akibat terkena hujan gue memuyuskan untuk meng ahiri hidup laki-laki ini dengan cepat.
Sert......goresan terahir ya memutuskan denyut nadinya
Cast....tusukan diperutnya untuk delapan tusukan dan ahirnya laki-laki itu meng hembuskan nafasnya.gue mendekati wanita tadi.
"Terimakasi telah menolong saya tuan". Ucapnya
"Kenapa berterimakasi? Apa kau tidak takut saya bunuh nyoya". Ucapku sambil memainkan belatiku dedapan wajahnya membuat dia dengan susah menelan salivannya.
"Tuan boleh bunuh saya,tapi saya ada satu permintaan tolong jaga anak saya tuan". Ucapnya dan menunjuk anaknya yang telah tertidur di bawah pohon.
"Saya mohon tuan". Ucapnya sambil berjongkok dihadapan gue
"Ok baiklah". Jawab gue singkat dan tiba-tiba dia merebut belati dari tangan gue.
"Apa yang lo lakuin bego". Ucap gue saat dia mengambil belati dari tangan gue.
"Terima kasi tuan telah mau menolong saya, saya mohon jaga anak saya seperti tuan menjaga barang berharga tuan......sert.....". Ucapnya dan terahir suara belati yang menggores kulitnya.
"Dasar wanita bodoh". Ucap gue dan mengambil belati dari tangnya.
Dia meng ahiri nyawanya sendiri, gue menatap wajah seorang anak kecil yang sedang tertidur dengan pakayan lusutnya, gue mendekatinya dan menggendongnya dan memasukkannya kedalam mobil, gue membaringkannya di kursi belakang kemudi.
Author pov
Setibanya devan di Mension tempatnya tinggal, semua bodygart memberi hormat kepadanya."Cakra tolong batu saya membawa anak yang ada di mobil saya, suruh pelayan wanita mengurusnya sampai bersih dan letakkan dia dikamar atas samping kamar saya". Perita devan pada bodygartnya yang paling dia percaya.
"Baik tuan".
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PERFECT TWINS
Teen Fiction"Darah adalah bauh yang sangat gue sukai, seorang psychopath dan seorang ketua mafia terkenal seasia, tanpa darah hidup gue tak ada artinya, gue punya kembaran, kembaran gue lebih suka membuat mangsanya koma bertahun-tahun dari pada membunuhnya, hi...