Part 7

1 1 0
                                    

       Kalian nge vote aja saya udah seneng apalagi kalau kalian komen dan vote lebih-lebih bahagia,tolong bantu vote ya, saya sangat butuh vote kalian semua😊😊😊😊

🌹🌹

Mansion

     Devan memasuki mansionnya, disana devan sudah disambut oleh para pelayan dan yang lainnya.

"Dad". Triak citra dan berlari menghambur kepelukan devan, devan yang mendapat serangan itu hanya menerimanya ya walaupun dia sedikit kesal dan ingin memarahnya.

"Dad, aku tadi dapat cerita dari papa gevan kata nya dad punya pacar". Ucap citra sambil merangkul leher devan.

"No baby, dad nggak punya pacar". Jawab devan sambil menatap citra.

"Di mana papa gevan?" Tannya devan kepada citra.

"Papa tadi katanya mau keluar". Jawab citra sambil tersenyum.

"Ya sudah kamu turun dulu daddy mau mandi dan kita akan makan malam bersama". Ucap devan dan menurunkan citra, citra segera berlaliri menuju meja makan dan duduk anteng disana sambil memainkan tabletnya, devan yang melihat tingkah kocak citra langsung tersenyum.
(Wauuuuu..... jarang-jarang loh devan senyum, coba kalian bayangin aj gimana devan senyum pasti membuat semua orang meleleh.....canda meleleh heheh😅😅😅😅😎).

Ditempat bulan

    Bulan sedang membereskan dapur dan bersiap untuk masak makan malam.

"Bulan". Triak wanita yang tak lain kakak tiri bulan.

"Ada apa kak caca". Jawab bulan dan belari kearah bulan.

"Udah belom masaknya gue udah lapar". Ucapnya sambil memainkan henponya.

"Belom kak sebentar lagi kayaknya". Ucap bulan.

"Lama banget sih". Ucapnya kesal.

       Setelah kepergia sang papa bulan sering di kasari dan dijahati oleh mama dan saudara tirinya,setelah selesai memasak bulan menyediakan makanannya di meja makan, setelah itu dia memanggil mama dan kakak tirinya.

"Mama, kak caca, makan malam udah siap". Ucap bulan dan mereka menuju meja makan, saat bulan ingin duduk ditempat biasanya.

"Lo makan tunggu kami selesai dulu". Ucap caca.

"Tapi kak, bulan kan bukan pembantu". Ucap bulan sambil menatap mamanya.

"Sekarang lo pembantu dirumah ini sama kayak mbok juria". Ucap mamanya sambil memakan makan malamnya.

      Setelah mereka makan malam ahirnya bulan bisa makan juga dia makan di dapur bersama mbok juria.

"Non, apa non nggak apa makan disini". Ucap mbok juria ibah.

"Nggak apa kok mbok yang menting bulan makan". Ucap bulan sambil tersenyum ya walaupun dia sedang menyembunyikan kesedihhannya.

     Setelah makan, bulan menuju kamarnya untuk mengerjakan tugas sekolahnya.

Kediaman Rathore

      Citra menunggu daddy dan papanya untuk makan malam bersama.

"Dad, pa, ayo cepet citra udah lapar". Triak citra membuat pelayan yang ada disampinya menutup telinga.

"Woiii.....jangan teriak-teriak ini bukan hutan". Triak devan dari atas saat dia menuruni anak tangga menuju lantai dasar.

"Dad juga triak-triak,, wuek.......". Jawab citra sambil menjukurkan lidahnya.

"Udah jir, jangan buat telinga putria kesayangan gue kotor". Ujap gevan sambil mengacak rambut pendek citra yang berwarna coklat.

"Papa juga udah ngotori telinga aku, papa tadi bilang anjing". Ucap citra seakan-akan membela devan.

"Udah ah ayo kita makan, gue udah lapar tadi abis balap". Ucap gevan sambil mengambil nasi dan lauknya.

"Lo balap dimana? Kok gue nggak lo ajak". Sinis devan.

"Gue balap ama rey di lapangan rumah rey, lo juga sibuk ama sibulan kok". Bela gevan.

"Ok gue maafkan kali ini".

"Ayo makan woi.....". Triak citra tanpa sadar membuat keduanya menoleh ke citra dengan alis yang naik sebelah.

"Maaf dad, pap, tadi repleks sendiri pas citra nahan kesal". Ucap citra santai.

"Ok". Jawab devan.

"Eh tunggu kok mata citra warna hitap sebelah dan sebelahnya warna coklat". Gumam gevan dalam hati.

"Apa". Ucap devan mengejutkan gevan.

"Eum....nggak kok". Gugup gevan.

"Loh kok udah warna coklat semua, kapan berubahnya". Gumam devan lagi.

"Baby, kamu pakai soplen baby?" Tannya gevan tiba-tiba.

THE PERFECT TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang