Part 5

3 2 0
                                    

     Sedangkan bulan dan ayu sedang menunggu jemputannya masing-masing, seketika bulan baru sadar kalau ada barang yang tertinggal dikelasnya.

"Ayu entar kalau udah di jemput pulang aja langsung nggak usah tunggu aku, aku mau mengambil sesuatu di kelas". Ucap bulan dan pergj meninggalkan ayu.

    Bulan berjalan kearah kelasnya yang melewati lorong, bulan buru-buru untuk sampai dikelas setibanya dikelas bulan di kagetkan oleh kelas yang sangat berantakan.

"Perasaan kelas ini tadi saat aku pulang bersih kenapa sekarang jadi kotor dan berantakan gini". Ucap bulan dan mencari barang berhargannya,tapi tak kunjung ketemu.

"Di mana kalung itu, mama papa, bulan sudah menghilangkan barang berharga yang kalian berikan kepadaku". Tangis bulan dan berjalan keluar kelas.

"Gitu aj lo udah nyerah". Suara laki-laki yang sangat menggetarkan jantung ya siapa lagi kalau bukan devan.

"Kamu siapa?" Tannya bulan sambil menghapus air matanya

"Gue devan calon pacar lo". Ucap devan sambil tersenyum liciknya.

"Maksut kamu?" Bego bulan. " Aku nggak mau pacaran sama kamu". Balas bulan sambil menjauhhi devan.

"Lo mau kalung lo ini gue ancurin". Balas devan sambil menyandarkan tubuhnya di dinding. "Dan satu lagi kalo lo nolak gue, gue pastiin nyawa lo nggak bakal selamat, karna lo tau siapa gue, gue devan seorang psycopath terkenal seasia". Ucap devan membuat nyali bulan menciut.

"Kembalikan kalung aku devan". Ucap bulan dan mengambil paksa kalung yang ada di tangan tapi sayang tenaga devan lebih kuat dari bulan.

"Turuti perinta gue". Balas devan

"Ok aku mau jadi pacar kamu dan aku bakal nuruti apa kata kamu, asalkan kalung aku kamu kembalikan". Ucap bulan sambil menangis dan memohon kepada devan.

"Ini yang paling gue suka, jangan pernah membantah apa perkataan gue". Balas devan dan mengalungkan kalung milik bulan dilehernya.

"Ayo pulang, gue antar". Ucap devan dan menarik tangan bulan.

"Tapi dev".

"Nggak ada tapi-tapi". Balas devan setengah membentak, membuat bulan menciut.

Parkiran

"Ayo naik". Ucap devan kepada bulan agar dia menaiki motornya, bulan pun menaiki motor devan.

"Dimana rumah lo?" Tannya devan ke bulan

"Jalan melati, perumahhan blok D". Jawab bulan

    Motor yang devan kendarain melaju ketempat tujuan, dengan kecepatan yang tak pernah bulan dapatkan.

"Devan pelan-pelan, bulan takut". Ucap bulan dan tak sengaja meluk devan erat.

"Lo boleh peluk gue, gue nggak bakal nolok, kalo nggak mau peluk gue ya tanggu resiko sendiri". Balas devan sambil berteriak.

"Adu bisa kena serangan jatung aku kalau dia bawak motornya gini". Gumam bulan dalam hati dan tak terasa tangan bulan memeluk pinggang devan erat dan menyenderkan kepalanya di punggung devan.

     Setibanya di depan gerbang rumah bulan devan memberhentikan motornya, bulan segera turun dan memuntahkan isi dalam perutnya karna ulah devan yang mengendarai motor seperti orang yang kesurupan (canda kesurupan.....hehehh😅😅😅).

Ayo bantu vote ya kakak😃😃😃😃
Kakak kalau mau kenal citra lebih deket boleh lihat ig citra
@cidew-0317
@citradewiprastuti

   

THE PERFECT TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang