Devan memasuki kamarnya, kamar devan lebih berdominan warna putih dan abu-abu dan kamarnya sangat rapi berbeda dengan gevan yang sangat bar-bar tapi kalau sedang serius jangan di tannya, devan memasuki kamar mandinya untuk membersihkan diri.
Tok tok tok tok
Suara ketukan pintu dari kamar devan, devan berasa risi biasanya kembarannya itu tak pernah mengetuk pintu jika mau masuk tapi sekarang, ada apa dengannya, devan keluar dari kamar mandi masi dengan menggunakan handuk dan berjalan kearah pintu dan membukannya.
"Aaa........om kenapa tak pakai baju". Triak anak kecil yang masi berumur 6 tahun itu
"Jangan triak ini bukan hutan". Jawab devan dan anak kecil itu menundukkan kepalannya
"Ada apa sih berisik banget?" Ucap gevan yang menongolkan kepalanya di palik pintu kamarnya, dengan mata yang masi tertutup dan perlahan membuka.
"Aaa......kenapa ada anak kecil, cewek lagi mana cantik". Ucap gevan dengan bar-barnya.
"Om jangan berisik entar om ini malah-malah lagi". Ucapnya menunjuk devan
"Aahh........dasar kau anak kecil dia memang seperti itu orangnya". Tawa gevan sambil merangkul anak kecil itu.
"Oh iya ngomong-ngomong kamu kenapa bisa disini?" Tannya gevan kembali
"Aku juga tidak tau, pas aku bangun aku sudah dikamar yang sangat mewah dan cantik". Ucapnya sambil tersenyum
"Oh anak manis jangan lah kau tersenyum bisa jatuh cinta saya sama kamu". Ucap gevan sambil mencium pipi anak itu
"Gue nemui dia di jalanna". Potong devan, dan berjalan kearah kamarnya kembali.
"Kenapa dia?" Tannya anak kecil itu
"Sudahlah nggak usah dipikirkan, ayo siap-siap untuk sarapan". Balas gevan dan menuntun anak kecil itu masuk kekamarnya.
Sarapan
Pagi ini devan dan gevan sarapan bersama dan tak lupa disana ada seorang wanita yang sangat cantik,ya devan dan gevan memberi nama dia Dewi Citra Rathore.
"Citra mulai sekarang kamu manggi saya daddy jangan om lagi". Ucap devan sambil memakan sarapannya
"Iya om,eh Daddy". Balas citra sambil tersenyum manis
"Dan juga kamu panggil dia papa". Ulang devan lgi sambil menunjuk gevan yang lagi asik dengan sarapannya
"Iya dad".
Mereka ahirnya melanjutkan sarapannya, sehabis sarapan devan dan gevan berangkat sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PERFECT TWINS
Teen Fiction"Darah adalah bauh yang sangat gue sukai, seorang psychopath dan seorang ketua mafia terkenal seasia, tanpa darah hidup gue tak ada artinya, gue punya kembaran, kembaran gue lebih suka membuat mangsanya koma bertahun-tahun dari pada membunuhnya, hi...