"Baru gitu aja udah kayak ikan kena racun". Ucap devan sambil membantu mengurut tengkuk bulan."Kamu itu bawak motornya kayak orang kesetanan dev". Omel bulan pada devan, membuat devan menaikan satu alisnya.
"Lo berani ngatai gue sekarang". Ucap devan sambil menatap bola mata bulan.
"Cantik". Batin devan.
"BULAN". Triak seseorang yang baru saja keluar dari rumah yang lumayan mewah di banding rumah devan yang sangat-sangat mewah.
"Iya ma". Jawab bulan sambil menundukkan kepalanya.
"Kenapa kamu baru pulah ha". Bentah mama bulan yang bernama ajeng.
"Maaf mah tadi ojeknya nggak datang-datang jadi bulan nunggu sebentar". Ucap bulan masi dengan keadaan menunduk.
"Kamu siapa ha, berani-beraninya membawa bulan buat jalan-jalan". Ucap ajeng pada devan, dan devan haya membalasnya dengan memutar bola matanya malas.
"Ini devan ma, yang udah nyelameti aku dari perampok dan dia juga sudah mengantar aku pulang". Ucap bulan membela devan.
"Rampok sejak kapan dia dirampok ? Kan tadi dia gue paksa buat jadi pacar gue di sekolahan". Batin devan.
"Kenapa kau tak mati saja dengan rampok itu". Ucap ajeng dan pergi meninggalkan mereka.
"Lo target gue, nyoya ajeng". Gumam devan dalam hati.
"Devan aku masuk dulu ya entar mama marah lagi". Ucap bulan dan pergi meninggalkan devan sendirian.
"Ok, kalau ada apa-apa cet gue, no hp gue udah gue simpan di hp lo". Balas devan.
Bantu vote dungzz.......
Maaf ceritanya kurang menantang dan menarik saya juga sedang berusaha😅😅😅😅😅
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PERFECT TWINS
Teen Fiction"Darah adalah bauh yang sangat gue sukai, seorang psychopath dan seorang ketua mafia terkenal seasia, tanpa darah hidup gue tak ada artinya, gue punya kembaran, kembaran gue lebih suka membuat mangsanya koma bertahun-tahun dari pada membunuhnya, hi...