1. BERAWAL

530 120 373
                                    

Terkadang aku hanya memikirkan
orang lain tanpa memikirkan apa
Dampaknya nanti
Kepadaku

_Elara andromeda_

Seorang gadis remaja bersurai panjang sepunggung dengan tinggi badan yang ideal, matanya yang indah tertutupi oleh kaca mata hitam
Ia mendorong sebuah troli yang memuat koper bawaannya, perlahan melangkahkan kakinya keluar dari area lobi bandara, ia berhenti sejenak karena sebuah deringan berasal dari ponsel yang tersembunyi di tas yang bergelantung di lengannya, segera menerima panggilan telepon yang ternyata dari sang ayah.
Beliau menyuruh sang putri untuk menunggu selama 15 menit, menghembuskan nafas pelan gadis itu mengangguk meski ia tahu anggukannya tak akan dilihat oleh sang ayah tercinta.

Berikutnya dia mengunjungi Cafe outdoor yang tersedia di bandara untuk singgah sesaat melepas penat atas perjalanan dari Italia ke Indonesia tentu butuh waktu cukup lama.

40 menit berlalu
Gadis berusia 17 tahun itu mendengus sebal menggerutu dalam hati, menggigit-gigit dengan gemas sedotan minuman yang ia pesan hingga tak terbentuk bagian atasnya.

Hampir satu jam berada di Cafe namun, sama sekali tidak ada orang yang datang untuk menjemputnya,
kesabarannya kian menipis gadis berkaca mata hitam itu berdiri, bertekad untuk pulang sendiri masa bodoh dengan sang ayah yang menyuruhnya untuk menunggu. Namun, niatnya ia urungkan karena dua orang dengan pakaian serba hitam melangkahkan kaki lebar dan terkesan terburu berhenti tepat di samping meja yang ia tempati.

"Good afternoon." salah satu dari pria berbadan besar itu menyapa. "Miss Elara?"

"Yes?" jawab gadis itu seraya menurunkan kaca mata hitam yang ia kenakan, sedetik kemudian memperlihatkan mata beriris biru indah dengan bulu mata yang lentik terpoles sedikit mascara dan eye shadow.

Keduanya bergantian memberikan sebuah kartu tanda pengenal yang segera Elara terima.
"We are the one who was sent by Mr.J to pick you up Miss."

Gadis remaja itu menganggukkan kepala setelah membaca biodata kedua lelaki kekar itu, ia menegakkan tubuhnya dan melangkahkan kakinya mendahului mereka.
Salah satu bodyguad mendorong troli nona mudanya, keduanya beriringan mengikuti gadis bermata cantik itu dari belakang.

"Kalian bicara pake bahasa lokal aja saya ngerti kok," ucap Elara, dengan pandangan mata lurus ke depan, kedua pria di belakangnya mengangguk mengiyakan entah dapat di lihat oleh Elara atau tidak.

"Kalian buat saya nunggu lama." lanjutnya mengungkapkan kekesalannya lalu memakai kembali kaca mata hitam yang sempat dia lepas ia mengibaskan rambutnya.

"Maaf nona tadi macet." sahut bodyguard yang berada di sampingnya dengan menundukkan kepala.

Setelah sampai di depan sebuah mobil hitam yang terparkir di depan lobi bandara, salah satu bodyguard-nya membukakan pintu untuk Elara dan satu orang lagi memindahkan barang yang ada di troli ke bagasi mobil.

🌀🌀🌀

Disinilah sekarang Elara berdiri
di halaman sekolah SMA Galaxy High School sebuah sekolah swasta elite, salah satu sekolah terfavorit di Ibu kota.

Gadis berseragam putih abu-abu itu menghembuskan nafas lega, masuk ke sini pun tak mudah ia harus melewati berbagai tes namun, bukan menjadi hambatan karena otak geniusnya bisa menerima tes sesulit apapun, ekonomi? Tentu tak sulit baginya sebab ia terlahir dari keluarga yang berada.

Justru yang membuat ia kesulitan untuk masuk ke sekolah swasta terbaik ini adalah dirinya sempat melewati perdebatan yang panjang dengan sang ayah siang-malam sampai lima hari berturut turut, pada akhirnya beliau dengan berat hati mengizinkan sang putri bersekolah.

Dangerous Of Leader GangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang