8. FAKTA

75 33 101
                                    

Perbedaan bukan menjadi halangan
Untuk diriku menjaga
Dan memilikimu

_leader gang _

Sebelum memulai silakan tekan⭐

Sebelum memulai silakan tekan⭐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback on :

Ketika sampai di garasi rumahnya, Juve segera membopong Elara, ia tak mempedulikan bau sampah serta seragamnya yang ikut basah karena bersentuhan dengan seragam gadis itu. Lagipula seragam hanyalah cover luar sebagai pelajar, namun berisi Pembolosan, tak mengikuti pelajaran, pulang sesukanya sudah menjadi hal biasa, ia tak menghiraukan teguran dari guru BP.

Remaja itu membawa tubuh Elara masuk ke dalam sebuah kamar, membaringkannya perlahan. Bukan segera melakukan hal8 selanjutnya, ia malah mondar-mandir. Gelisah. Sesekali Juve melirik tubuh Elara yang terbalut seragamnya yang basah. Cowok itu mengacak rambutnya geram berikutnya ia berkacak pinggang sambil menatap Elara.
Jika dibiarkan seperti ini tidak akan baik, pikirnya. Lalu, Juve melangkahkan kakinya pelan dan duduk di tepi ranjang sambil bergumam. "Maaf."

Selanjutnya tangan itu bergerak untuk membuka kancing teratas seragam milik Elara. Baru dua kancing teratas ia dikejutkan oleh suara menggelegar tetangganya yang masuk meminta gula.

"Oi ... bocah."

"Minta gulanya dong!"

"Gula di rumah gue abis."

"Astoge-toge!!!"

Juve menolehkan kepalanya karena mendengar suara cempreng tante Riska yang memakai daster tanpa lengan, rambut yang dicepol asal-asalan menjadi ciri khasnya sebagai emak-emak.

Wanita itu sudah berdiri di ambang pintu dengan mata membola tangan menutup mulutnya yang terbuka lebar bagaimana tidak? Saat itu juga ia melihat Juve sedang membuka kancing baju Elara.

"Heh! Pluto! lo mau perkosa dia ha?! Ckckck ...." tante Riska berdecak sambil menggelengkan kepalanya. Juve hanya memutar bola matanya malas, melihat hal itu wanita berumur kisaran 35 tahun segera melangkahkan kakinya mendekati Juve sesampainya, tangan tante Riska terangkat, mendarat di kepala bagian belakang Juve, wanita itu menggeplaknya, membuat Juve mengusap bagian yang terkena pukulan tante Riska. Tetangga biadab memang.

"Lo mau ngapain? Sadarlah wahai human," ucap tante Riska.

"Mau gantiin seragam, kasihan dia kebasahan," sahut Juve.

Tiba-tiba saja ide cemerlang muncul di otaknya membuat cowok itu tersenyum smirk, ia menatap tante Riska yang sekarang menaikkan satu alisnya. "Kenapa gak lo aja yang gantiin? Kalau gue entar malah terjadi zina."

"Gimana lo tahu tentang zina-zina? Lo kan non muslim?" sahut tante Riska.

Mereka berdua sudah terbiasa berkomunikasi dengan bahasa gaul zaman sekarang mengingat tante Riska juga tak mau ketinggalan zaman. Contoh Emak-emak zaman now.

Dangerous Of Leader GangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang