12. Mr.JACKSON

53 26 151
                                    

Follow akun author!

Saya maksa!

Sebelum memulai silakan klik⭐

Sesampainya di sebuah restoran Italia milik daddy Sasha, cowok itu pun segera memarkirkan mobil mewahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di sebuah restoran Italia milik daddy Sasha, cowok itu pun segera memarkirkan mobil mewahnya. Kedua remaja itu kini sudah berganti pakaian.

Juve mengenakan style berwarna hitam. Ya cowok itu sangat menyukai warna gelap ia tidak pernah bosan memakai hoodie ataupun kaos dengan warna yang sama setiap harinya. Cowok itu identik dengan dark colors.

Beberapa waktu lalu bahkan pernah bertanya salah satu dari anggota inti yaitu Dolphino.

"Lo napa dah kalau pake pakaian itu-itu mulu? Gak bosen apa bos?"

Juve hanya menoleh sekilas lalu menatap lurus ke depan lagi. "Because, i like."

"O-o-oh lo ... gak mau apa keluar dari zona gelap gurita?"

"Gulita anjir," ucap Garry membenarkan typo dari Dolphino.

Araf yang mendengar Dolphino salah berbicara bahkan terkesan menyinggung, langsung menatap horor ke arah cowok itu, terlebih lagi dia telah melihat garis merah di mata Juve yang menandakan leader-nya terpancing ucapan Dolphino. "Lo kalau ngomong tiati napa? Yang lo ajak ngomong tuh siapa dulu!"

"Lah gue cuma nanya apa salahnya coba? Iye, 'kan mas Al? Apa dedek salah?" tanya Dolphino dengan menatap Alde.

"Lo melanggar batasan," ujar Alde dengan tegas.

"Batasan apanya?"

Araf memijit pelipisnya yang berdenyut memikirkan efek samping dari pertanyaan tanpa disaring terlebih dahulu oleh temannya itu. Memang Dolphino salah satu tipe orang yang tak punya otak, padahal namanya berarti lumba-lumba hewan tercedas di dunia namun, sang pemilik nama malah kebalikan dari si ikan. "Suka-suka pak bos dong, maunya kek gimana, lo gak usah ngatur."

"Bukan ngatur anjir ... gue cuma nanya elah," ternyata si Dolphino masih belum sadar akan tatapan dari Juve yang sekarang sudah menajamkan matanya seperti elang yang siap menerkam mangsanya.

Garry menepuk bahu cowok berkalung rantai itu. " Udah diem, lo tahu gak peribahasa 'mulutmu harimaumu?"

"Nah, siap-siap aja lo diterkam sama pak bos kalau banyak nanya." lanjutnya dengan memberi kode lewat ekor matanya akan tetapi, tak segera disadari oleh Dolphino.

"Ha? Lo napa dah ngelirik-ngelirik si bos? Udah belok lo? Gimana sama Stefani kalau lo mendadak belok ke pak bos? Emang sih pesona ketampanan pak bos mampu membuat gay yang siapa tuh ...," ucapannya tergantung Dolphino memikirkan sesuatu yang terlupa.

Ketika sudah ingat ia menjentikkan jarinya. "Ah iya! Gue ingat sampai buat si gay Mulyono jatuh cinta sama pak bos karena ketampanannya, 'kan? Eh malah dapat give away malaikat maut! Hahaha ...." lanjutnya dengan berseru ria tak sadar bahwa sedari tadi, ia ditatap oleh Juve dengan tatapan yang seperti ingin menerkam dan mengoyak kulit dan dagingnya lalu dibuang ke hutan yang penuh dengan burung hering milik cowok itu.

Dangerous Of Leader GangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang