11. HIM

66 30 157
                                    

ketika dua hati yang saling
Bertolak belakang bersatu
Apa yang akan terjadi?
Siapa yang memulai?
Siapa yang bersalah?
Dan siapa yang egois?

_Elara Andromeda_

Follow dulu akun authornya biar afdhol

Sebelum memulai silakan klik⭐

Elara terbangun dari tidur, ia membuka pelan kedua mata beriris biru miliknya, ketika kesadaran telah terkumpul ia meringis masih merasakan luka itu, lalu matanya menatap lurus ke objek di hadapannya, Juve sudah terduduk di kursi dengan salah satu...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Elara terbangun dari tidur, ia membuka pelan kedua mata beriris biru miliknya, ketika kesadaran telah terkumpul ia meringis masih merasakan luka itu, lalu matanya menatap lurus ke objek di hadapannya, Juve sudah terduduk di kursi dengan salah satu kakinya terangkat lalu satu kakinya lagi berada tepat di hadapan Elara, Tangan kekar Juve memainkan cutter dengan menekan ujung mata pisau tersebut di telapak tangannya. Bahkan telah mengalir darah segar milik cowok itu, jatuh tertetes di lantai gudang.


Elara menyipitkan mata tak suka, ia juga merapatkan bibir. Dalam hati cewek itu mendesis geram. 'psychopath sialan'.

"Oh, udah bangun?" ucap Juve, Elara mengangkat kepalanya mendongak, menatap Juve.

"Ck, lo buat gue susah tahu gak?" ketus Elara.

"Hm, emang lo harus diginiin dulu biar ngerti."

"Ngerti mata lo!" bentak Elara.

"Gak boleh kasar Hera ...."

"Bukain ikatan talinya, lo beneran gila Juve!" pekik gadis itu dengan menggerakkan kedua tangannya yang terikat.

"Sayang ... gak boleh gila," ucap Juve dengan suara serak.

"LO YANG GILA ANJING!"

Dikatai seperti itu malah membuat Juve terkekeh geli, melihat Elara mengomel, marah dan tak berdaya, bahkan punggungnya pun masih tertutup hoodie hitam miliknya, membuat Juve gemas sendiri ia ingin menerkam namun, ia masih ingat batasan, cowok psikopat itu tak mau merusak sumber hiburannya.

Mengganggu dan menyakiti Elara adalah kesenangannya, seperti saat ini.

"Hera, jangan banyak gerak, nanti punggung lo berdarah lagi." Juve turun dari kursinya lalu, menodongkan cutter yang ia pegang tepat di mata Elara, posisi ujung mata pisau itu sangat dekat dengan bola mata biru milik gadisnya.

" Mau gue tambahin lagi? Hm? Menurut atau menolak? Semua ada hadiahnya sendiri." Lanjut cowok berkalung salib tersebut.

Seketika Elara tertegun, ia lupa dengan sebuah fakta bahwa psychopath tak punya belas kasih.
Untuk saat ini, ia tak bisa membantah.

Elara mendengus kasar. "Up to you."

Juve mengelus sayang pipi sebelah Elara, dengan telapak tangannya yang mengeluarkan darah, hingga menodai pipi putih gadis itu.

Dangerous Of Leader GangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang