Dangerous Of Leader Gang

5. SEBUAH RUANGAN

Setampan apapun dirimu
Seperti apapun orang lain
Memujamu
Bagiku kau tetaplah
Yang tak kuanggap

_Elara andromeda_

Saat jam pelajaran berlangsung perhatian Elara teralihkan ke ponselnya yang bergetar dilihatnya nomor baru masuk mengiriminya chat.

Karena terlalu keras berfikir sampai membuat kening Elara berkerut.
Kaysa Melihat gelagat aneh teman sebangkunya, Kaysa menyenggol lengan gadis itu hingga membuat Elara terlonjak kaget, "Kenapa?," ucapnya setengah berbisik.

Elara menoleh dan berbicara dengan intonasi pelan, "Nama tempat yang tak berlabel penyimpanan barang yang kadaluarsa berdebu tak terpakai karena jamur itu apa?"

"Hah? Lo main tebak tebakan ke gue? Bosen lo dengerin nih materi? Kalo iya kita satu server gue juga bosen." jengah Kaysa dengan menopang kepala di salah satu tangannya.

"Cuman pengen nanya aja," Elara ingin menutupi isi pikirannya, dia tidak mau jika sampai Kaysa mengetahui.

"Gudang?" Kaysa menerka dengan menaikkan salah satu alisnya.

"Gudang?" Elara malah mengulang tebakan Kaysa dengan mengernyitkan dahi.

"Tempat penyimpanan barang yang tak terpakai menurut gue ya gudang ...," kata Kaysa meyakinkan.

"Terus waktu dimana orang sedang berkutat dengan isi pikirannya itu kapan?"

"Mm ...," Kaysa berfikir dengan mengetuk ngetuk dagunya. "Belajar maksud lo?"

"Pas belajar para manusia ya sibuk berpikir," lanjut Kaysa dengan memiringkan kepala lalu kembali menghadap depan ia menguap lebar, telapak tangannya terngakt guna menutupi mulutnya yang sedang menguap.

"Ya juga ya," gumam Elara, tidak di dengar Kaysa sebab siswi tersebut sedang sibuk membuka mulutnya lebar-lebar, ia mengangguk mantap dengan tebakan temannya.
'Itu artinya dia mau gue kesana pas orang pada belajar.
Semua orang? Berarti banyak orang kan?.
Belajar materi pelajaran maksudnya?
Jam pelajaran?' Batin Elara mencoba menyatukan tebakan Kaysa dengan teka-teki kata dari si pengirim chat. 'Coba aja deh'.
Segera jemarinya bergerak cepat mengirim chat jawabannya.