Chang Kyun menapakkan kakinya di sungai Han. Dari kejauhan ia melihat mobil Jin Woo. Dan dengan langkah yang santai ia pun menghampiri rekannya itu. Namun ketika jarak keduanya tak begitu jauh, pandangan Chang Kyun menemukan sosok Soon Young yang masih dalam posisi sebelumnya.
"Dia datang," ucap Jin Woo ketika menyadari kedatangan Chang Kyun.
Soon Young yang mendengar hal itu tak bereaksi, namun wajahnya tiba-tiba terlihat kesal.
Chang Kyun yang telah menjangkau tempat keduanya lantas menegur lebih dulu. "Ada apa? Apa yang kalian lakukan di sini sepagi ini?"
Bukannya menjawab, Jin Woo justru menjatuhkan pandangannya pada Soon Young. Mengisyaratkan bahwa alasan dia berada di sana adalah karena pemuda itu.
Chang Kyun sekilas memandang Soon Young. Dan ketika ia kembali memandang Jin Woo, ia baru sadar bahwa pakaian keduanya masih sama dengan kemarin.
Chang Kyun menatap heran. "Kalian memakai baju yang sama dengan yang kemarin. Kalian tidak pulang?"
"Apa peduli kami pulang atau tidak?" sahut Soon Young. Namun cara Soon Young berbicara justru terdengar seperti seseorang yang ingin mengajak baku hantam.
Dahi Chang Kyun mengernyit. Memandang Jin Woo, menuntut sebuah jawaban. Namun lagi-lagi Jin Woo tak memberikan jawaban.
"Kenapa kalian menyuruhku datang kemari? Jika Joo Heon Hyung tahu, dia pasti akan menanyakan hal yang tidak-tidak padaku."
"Kalau begitu ayo katakan pada Joo Heon Hyung." Soon Young berdiri dan pergi ke hadapan Chang Kyun. Benar-benar terlihat bahwa ia menantang Chang Kyun untuk baku hantam.
Chang Kyun heran, menatap penuh tanya. "Kau sedang mabuk, Ahn Soon Young."
"Aku cukup waras untuk berbicara denganmu."
Terdengar ketus dan tentunya membuat Chang Kyun semakin bingung dengan keadaan di sana.
"Sepertinya kau salah meminum sesuatu. Aku pergi sekarang." Tak ingin berurusan dengan Soon Young yang bersikap aneh, Chang Kyun lantas memutuskan untuk pergi lebih cepat.
"Hentikan sekarang juga, Im Chang Kyun."
Terhitung baru lima langkah yang diambil oleh Chang Kyun, dan pemuda itu berhenti oleh teguran dari Soon Young yang terdengar menyudutkannya. Chang Kyun kembali berbalik.
Jin Woo yang memilih untuk berperan sebagai penonton sekaligus petugas keamanan sempat memandang keduanya saling bergantian.
Chang Kyun menegur, "Apa yang sedang kau bicarakan?"
Kali ini Soon Young yang mendatangi Chang Kyun, berjalan layaknya seorang petarung sejati dan berhenti tepat di hadapan Chang Kyun yang masih belum menyadari bahwa Soon Young telah membuat ring pertandingan yang tak kasat mata di sekitar mereka.
"Hentikan sekarang," ucap Soon Young terdengar lebih serius.
"Apa yang harus aku hentikan?"
"Tinggalkan Kim Han Bin, kau pikir kami tidak tahu alasan kenapa kau berteman dengan Kim Han Bin?"
Chang Kyun terdiam, namun reaksi yang ditunjukkan oleh pemuda itu terlalu santai. Bahkan Chang Kyun tak terlihat berdosa.
"Hentikan—"
"Aku tidak berteman dengannya." Chang Kyun menyela, "Aku tidak pernah mengatakan bahwa aku berteman dengannya. Berhentilah bergosip di belakangku."
"Apa?" Dahi Soon Young mengernyit, tampak tak terima dengan ucapan Chang Kyun.
"Apakah mereka benar-benar berniat untuk berkelahi sekarang?" gumam Jin Woo penuh pertimbangan tanpa adanya rasa khawatir. Dia tetap menjaga jarak dengan keduanya dan tak ingin terlibat dengan keributan karena dia merupakan calon pengusaha. Bagi seorang pengusaha, nama baik adalah segalanya. Teman berkelahi adalah urusan mendesak.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLIND [END]
Fanfiction[FANFICTIONS, SAD, BROTHERSHIP, SCHOOL LIFE, FAMILY, FRIENDSHIP, ANGST] 🔒𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚🔒 . . Siapa juga yang mau jadi orang buta? Jika boleh memilih, tentu saja Changkyun akan lebih memilih menjadi manusia sempurna. Pun...