Di Taman

4.4K 253 5
                                    

Alice berada di sebuah bangku taman belakang kampus. Ia terlihat asyik sendiri dengan boneka kayu yang duduk di sebelahnya. Setelah beberapa mata pelajaran telah ia lalui dengan baik di kelasnya, kini Alice tidak ada pekerjaan. Jadi di sinilah perempuan itu sekarang.

“Aku tidak menyangka, Pak Bill begitu lucu saat sedang tidur. Banyak anak yang mengambil fotonya tadi.” Alice terus tertawa mengingat tingkah konyol salah satu dosen di kelasnya.

Sementara Jane, dia hanya boneka kayu. Mana mungkin sebuah benda mati seperti boneka kayu dapat menanggapi perkataan Alice? Benda itu tetap diam saat Alice bicara.

Alice begitu tenang berada di taman ini. Tidak ada orang lain yang menghinanya terus menerus hanya karena selalu membawa Jane. Yang ada di sini hanya bunga-bunga indah berwarna cerah yang menemani Alice dan juga Jane.

Tiba-tiba Alice mendekatkan telinganya pada bibir Jane lalu menoleh ke belakang. Dilihatnya sosok jangkung George di balik pohon tengah mengintipnya. Alice terkekeh kemudian.

“George, kamu sedang mengintip apa?” tanya Alice santai.

George keluar dari balik pohon dengan memasang wajah bodoh karena persembunyiannya telah diketahui. “Mengintipmu, Alice," jawab George diiringi senyum bodoh. George langsung duduk di sebelah Jane. “Kamu tidak pulang?” tanya George memulai percakapan.

Alice pura-pura berpikir. “Ini mau pulang. Ayo, Jane, kita pulang.” Alice berdiri sambil menggendong Jane, dan segera melangkah meninggalkan George.

“Alice,” kata George.

“Iya?” balas Alice.

“Aku baru saja duduk, kenapa kamu malah pulang?” tanya George sebal.

Alice menghentikan langkahnya. “Kan kamu yang menyuruhku pulang," jawab Alice dengan muka dibuat sepolos mungkin. Membuat George yang melihat malah semakin gemas dengan tingkah laku Alice.

“Alice, kamu pernah tidak melihat sepatu melayang?” tanya George gemas, kakinya melangkah mendekati gadis yang masih berdiri tak jauh dari bangku taman itu.

“Tidak,” jawab Alice sambil terkekeh.

“Tidak pernah?” tanya George lalu mengejar Alice. Mereka berlarian seperti anak kecil bermain kejar-kejaran.

Sedang asyik berlarian, tiba-tiba datang seseorang yang seumuran dengan mereka berdua. Dia adalah Phil, teman dekat George dari SMA hingga sekarang masuk universitas.

“George, kamu masih di sini?” tanya Phil seraya menghampiri temannya.

George dan Alice pun menghentikan aksi kejar-kejaran tadi. Padahal tangan Alice sudah digenggam oleh George. “Ini, mau pulang, tapi aku nanti mampir dulu ke rumah Alice,” jawab George sambil merangkul bahu Alice, erat. Alice tersenyum ramah pada Phil.

“Ikut, ya?” tanya Phil, memohon.

Alice dan George saling pandang. Tatapan mata mereka berdua penuh arti.

“Boleh,” kata Alice dan George bebarengan.

×××

Teman Dua DuniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang