Hari ini, hari Minggu. George berencana mengajak Alice ke rumah kediamannya untuk bertemu dengan anggota keluarganya. Terutama bertemu ayah dan ibu.
Sampai di rumah George, Alice disambut hangat oleh ayah dan ibu George, Tuan dan Nyonya Luckerson. "Ini yang namanya Alice? Ternyata benar kata George, dia sangat cantik. Iya, kan, ayah?" ujar Nyonya Luckerson sembari memberikan pelukan hangat pada Alice. George senang, ayah dan ibunya menyambut baik kehadiran Alice.
"Mari duduk." Tuan Luckerson mempersilakan Alice untuk duduk.
Saat duduk, Alice selalu bergumam dengan bonekanya. "Bagaimana, Jane, kamu senang di sini?" Lalu Alice tersenyum.
Tuan Luckerson yang melihat tingkah Alice pun langsung berbisik pada George. "George, kamu tidak salah memilih teman, kan?"
George tak tahu harus menjawab apa. Antara iya atau tidak, ia tidak tahu. Kalau menjawab iya, dia merasa tidak enak dengan Alice. Kalau menjawab tidak, pasti ayahnya akan mengira bahwa George tidak becus dalam memilih teman.
George hanya menggeleng penuh keraguan.
Dari kamar depan, keluarlah Debby, adik George yang masih balita, merengek pada ayahnya. Ayah pun dengan sigap membawa sang anak ke dalam pelukannya.
"Ayah, aku mau itu," rengek Debby sambil menunjuk boneka yang ada di pelukan Alice. Alice yang menyadari tangan adik George menunjuk ke arah Jane langsung berusaha menyingkirkan Jane agar tidak dilihat lagi oleh adik George.
"Ayah, aku mau itu." Debby turun dari pangkuan ayahnya, berjalan menuju boneka yang dipegang Alice.
Alice terus berusaha menyingkirkan Jane dari pandangan Debby, tapi gagal. Debby menangkap ujung kain yang dikenakan oleh Jane. George pun mengangkat tubuh Debby agar menjauh dari Jane dan juga Alice. Akibatnya, Debby menangis sangat kencang, suaranya memenuhi ruang tamu.
Tarikan tangan dari Debby tadi, membuat pakaian Jane robek. Alice marah pada Debby yang masih balita.
"Kamu membuat baju Jane robek! Ini, kurobek bajumu!" Alice membalas perbuatan yang dilakukan Debby pada Jane dengan cara yang sama, merobek kaos Debby. Adik George semakin menguatkan suara tangisannya.
Tanpa berlama-lama, Alice kabur dari rumah George, membawa Jane dengan pakaian yang robek semua.
"Lihat ini! Temanmu itu gila!" Ayah George menggendong Debby dan berusaha menenangkannya.
George merasa bersalah. Pada ayah dan Debby, dan juga pada Alice. Tapi George tak tahu apa yang harus ia lakukan. Membela Alice dan memarahi Debby? Itu tidak mungkin. Ia sangat sayang pada Debby, juga Alice.
×××
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Dua Dunia
Horror[COMPLETED] Tentang Alice dan boneka kayu yang ia dapatkan saat karyawisata jaman SMA dulu. Kejadian aneh selalu terjadi pada Alice, ketika Ia bersama dengan Jane, boneka kayunya. #64 in Horror (18/8/16)