"Hai nona cantik, sampai kapan kamu akan tidur di antara boneka-boneka ini?" goda George saat Alice sadar dari pingsannya. Alice belum sadar sepenuhnya, pandangannya saja masih buram.
Dengan dibantu George, Alice duduk. Masih di antara puluhan boneka kayu buatan tangan Paman Josh. Ia terlihat berpikir sejenak, "Sebenarnya aku masih ingin di sini-"
Ucapannya terpotong oleh George. "Lalu kamu mau melihat ibumu resah, gelisah karena anaknya tidak pulang?"
"Bukan seperti itu, George!"
Hari sudah semakin senja, indahnya melihat matahari terbenam. Begitu indah, sangat indah, terlalu indah. Alice di antara dua pemuda tampan sedang dirangkul. Semua keanehan Jane telah lenyap. Tidak ada lagi Alice yang berbicara sendiri. Tidak ada Alice yang dianggap gila. Kini sudah hilang. Tidak akan ada lagi. Jane sudah lenyap kembali ke alamnya.
"Sebelum kalian pulang, paman punya ini untuk kalian." Paman Josh menghampiri mereka bertiga, membawa boneka kayu berkarakter perempuan untuk masing-masing dari mereka. Kecuali Alice. Paman Josh menberikan dia sepasang boneka kayu.
"Aku ingin menamai mereka Jess dan George," ucap Alice penuh semangat sembari memeluk erat dua boneka barunya.
George mengernyit saat Alice memakai namanya untuk sebuah boneka. "Kenapa harus George? Masih banyak nama lain selain George," protes George tidak terima namanya dipakai boneka kayu.
"Terserah aku. Lagipula nama George bukan hanya kamu," ejek Alice sambil menjulurkan lidah.
"Baiklah, aku ingin memberi nama boneka ini, Alice," kata George dan kemudian memeluk bonekanya erat-erat.
Sekarang giliran Phil yang memberi nama bonekanya. "Karena rambutnya pirang, aku akan memberi nama Taylor Swift! Shake it off shake it off!"
Alice, George, Paman Josh menertawakan tingkah konyol Phil.
THE END
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Dua Dunia
Horror[COMPLETED] Tentang Alice dan boneka kayu yang ia dapatkan saat karyawisata jaman SMA dulu. Kejadian aneh selalu terjadi pada Alice, ketika Ia bersama dengan Jane, boneka kayunya. #64 in Horror (18/8/16)