Bag 8 : Say Good Bye To The World

423 53 96
                                    


*****

Hujan begitu deras mengguyur bumi malam itu, angin bertiup cukup kencang dan kilatan petir yang terus menyambar saling bersahutan.

Park Jimin dalam perjalanan menuju rumahnya, setelah kembali dari rumah keluarga Kim. Jimin menyetir dengan sangat waspada karena cuaca yang tiba-tiba menjadi buruk.

"Padahal ramalan cuacanya cerah, kenapa tiba-tiba hujan?" gumam Jimin

Jimin memasuki kawasan hutan yang sangat sepi, ini merupakan satu-satunya jalur tercepat menuju rumahnya. Dia tidak ingin berlama-lama dijalan dalam keadaan cuaca seperti ini.












Ckittttt!




"AAAAAAAAAAAAA"




Brakkkkk!!!







Mobil yang dikendarai Jimin terpelanting terguling setelah tidak sengaja menabrak batang pohon besar yang tiba-tiba tumbang ditengah jalan.

"Akh!... Si-sial"

Jimin dengan sisa-sisa tenaganya keluar dari mobilnya, melewati kaca jendela yang pecah. Darah mengucur deras dari keningnya, beberapa goresan luka memanjang tercetak diwajahnya. Kepalanya terasa begitu pusing, pandangannya berkunang - kunang tidak dapat melihat dengan jelas, ditambah dengan guyuran hujan yang makin memperburuk segalanya.

Jimin berjalan dengan linglung menuju tepi jalan, karena dia terpelanting jauh dari jalan. Dia ingin meminta pertolongan.









DUAGH!

"AKH!!"

Tubuh Jimin ambruk kedepan, jatuh diatas tanah setelah mendapat pukulan keras dibelakang kepalanya. Sambil meringis kesakitan Jimin menolehkan kepalanya kebelakang, samar-samar dia bisa melihat tiga orang namja yang mengenakan hoodie hitam menutupi kepala mereka, wajah mereka tidak terlihat sama sekali kerena ketiganya sama-sama mengenakan masker hitam.

"Oho masih hidup rupanya"

"Sudahlah hyung selesaikan saja dengan cepat!"


"AKHH!!!"

DUAGH! DUAGH!

Pukulan dari batang pohon bertubi-tubi mengenai belakang kepala Jimin hingga keluar darah segar dari belakang kepala dan telinga Jimin.

"Sshh... S...siapa - kalian.. ukh!" Darah keluar dari mulut Jimin

"Sial! Berapa nyawa yang dimilikinya!"

"Sudahlah kurasa akan lebih menarik jika dia hidup sebentar"

Jimin tersentak kaget, begitu sepatu boot menginjak kepalanya cukup kuat, hingga dia kembali meringis sakit. Namun, hal yang lebih membuatnya terkejut adalah suara yang terdengar begitu familiar untuknya.

"Ta... Ta-e Hy-Hy...yung.."

Namja itu bersmirk dibalik maskernya. Tangannya yang dilapisi sarung tangan menarik dan memelintir tangan Jimin kebelakang, tentu Jimin sontak berteriak kesakitan.

Just Mine(√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang