Bag 12 : Blood On The Bed

326 46 46
                                    

* * *



Klek! Klek! Klek!







Seluruh lampu dan cctv rumah keluarga Kim tiba-tiba padam. Para maid dan butler serta beberapa bodyguard tengah kelimpungan mencari penyebab listrik di rumah besar itu tiba-tiba padam seluruhnya.

Empat pasang mata tajam tengah mengawasi seluruh pergerakan dari atas atap rumah keluarga Kim. Wajah mereka tak terlihat karena tertutupi jaket dan masker hitam dari atas sampai bawah.






Tap... Tap... Tap... Tap...





Kilauan perak dipunggungnya, terpantul cahaya rembulan yang sedikit remang, perlahan kaki yang terbalut sepatu hitam itu melangkah naik menuju sebuah pintu besar di lantai dua. Nampak dua orang berpakian serba hitam yang tadi diatas atap sudah berdiri disisi kanan dan kiri pintu tersebut.

Diam-diam bibir kotak dibalik masker hitam itu menyeringai.

"Kode"

Dua orang itu mengangguk menghubungkan kabel dengan kode pintu masuk sebuah ruangan pada ponsel salah satunya. Jari-jari terbalut sarung tangan hitam itu bergerak lincah diatas layar, hingga pintu yang terkunci itu terbuka.

Satu diantara tiga orang itu memasuki ruangan itu, benda perak yang berkilau itu dia keluarkan dari balik punggungnya. Itu sebuah pisau yang cukup tajam.

Seringainya kian melebar dikala mata elangnya menatap dua orang yang tidur dengan amat pulas diatas ranjang.

"Ini akan jadi akhirnya" gumam pelan satu orang diantara dua orang yang masih berada di luar

Pisau itu diangkat tinggi keatas, terlihat berkilauan dan amat tajam.

"Kalian ingin memisahkan kami, tapi... Maafkan aku Papa Mama aku begitu mencintai kalian jadi.. Tidak akan rada rasa sakit hihihi"




Srekkkk!




Betssss!!!



"Akh!"










"Kalian urus sisanya!" orang tadi keluar dengan pisau berlumuran darah

"Dia memang kejam" bibir kelinci itu menyeringai iblis dibalik maskernya

"Aku menyukai ini" balas orang yang satunya dengan smirk yang pastinya tak terlihat karena bersembunyi dibalik masker hitam itu

Tak ada penyesalan di mata ketiganya, yang ada hanya rasa bangga dan puas.

'Aku benci orang dewasa'

*

*

*

*

"Ungh!"


Taehyun menggeliat dari balik selimutnya, hari sudah pagi dan sinar mentari yang masuk dari celah-celah gorden kamarnya mengusik Taehyun dari tidurnya.

"Um! HAAA!!!!.... Ish! Hyung!!"

Taehyun hampir terguling jatuh kalau saja tangan Taehyung tidak menahannya. Taehyun terkejut baru saja ia membuka mata di hadapannya sudah terpampang nyata wajah Taehyung yang tengah tersenyum.

"Ya ampun hati-hati sayang... Kau bisa jatuh" ucap Taehyung

"Ya lagian hyung ngagetin!" omel Taehyun

Just Mine(√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang