Pada Sore hari Kami sudah sampai di pemakaman yang dimaksud oleh rio, di pemakaman itu masih ada orang terdekat yang menangis sambil memeluk makam yang bertabur bunga segar. kami duduk terdiam menunggu di dalam mobil hingga langit menghitam dan aku pun tanpa sadar terlelap hingga tubuhku terasa seperti bergoyang goyang. Aku terbangun karena panik merasakan tubuhku yang bergoyang kemudian aku melihat kesebelah kananku ternyata Pak rusman yang mengoyangkan badanku. Aku melihat jam yang berada di tangan ku, waktu sudah menunjukan pukul 11.40 tengah malam. Pak rusman mengajakku keluar dari mobil dan berjalan kearah belakang mobilnya, aku langsung mengikuti langkah kakinya.
" malam ini kamu yang akan ambil tali pocongnya, kita gali sama-sama,
tapi ingat !!!!
ini adalah pertama kalinya kamu mengambil tali pocong perawan, tidkl Akan semudah seperti yang kamu bayangkan dan Nanti pasti akan ada Cobaannya,
tapi kamu jangan lari, kamu harus kuatkan hatimu" Ucap Pak rusman, sambil menarik kerah leher bajuku dengan mata yang melotot memberiku sebuah peringatan.
" apapun yang terjadi TIDAK BOLEH GAGAL, jika gagal nyawamu yang akan menjadi taruhannya"
' apa maksudnya ??' Tanyaku dalam hati, Aku bingung mendengar penjelasan Pak rusman dan ada perasaan takut ketika dia mengucapkan kata TIDAK BOLEH GAGAL, keraguan itu muncul kembali.
" bukan hanya kau yang akan menjadi korban, anakmu dan istrimu juga akan menjadi korban jika kau gagal malam ini" ucapnya yang membuatku tercengang kaget.
'Kenapa anak istriku yang selalu di bawa bawa' ucapku kesal dalam hati sambil memejamkan mataKaki ku melangkah meninggalkan Pak rusman yang mencemaskanku
Sesampainya di pemakaman Aku melihat ada banyak bunga dan sebingkai foto di depan batu nisannyaTerlihat Seorang gadis sedang tersenyum lebar menatap kamera tapi rasanya seperti sedang menatapku matanya sipit hingga tidak terlihat, ada tai lalat yang terletak di bawah bibirnya membuat senyumnya menjadi semakin manis dan membuatku tersenyum
" senyumnya manis" ucapku pelankemudian aku mengalihkan Pandangan ke arah tulisan yang ada di batu nisan tersebut
Seketika pak rusman menepuk pundakku, dan membuatku tersentak kaget" gak usah di baca, langsung gali saja biar cepat selesai, cepet pulang" ucap Pak rusman mengahantamkan cangkulnya ke tanah. Sampai Akhirnya cangkulku menghantam sesuatu yang keras,
" itu papannya, ayo cepetan biar kita cepet selesai" ucapnya mendengar suara cangkulku yang menghantam sesuatu. Aku semakin bersemangat karena akhirnya pekerjaan berat ini hampir selesaiTangan rasanya sangat lelah.Papan kayu sudah terlihat,
Pak rusman naik ke atas dan aku berjongkok untuk membuka papan kayu tersebut, ketika aku membuka papan kayu aku merasakan semilir angin dari arah belakangku, seketika aku langsung reflek melihat kebelakang.
" Sudah, jangan dihiraukan rendy" Ucap Pak rusman dari atas, aku pun menoleh ke atas melihat Pak rusman dan betapa terkejut aku ketika melihat ada sesosok wanita berada disamping Pak rusman, wanita itu seperti berada di pundak Pak rusman, wanita itu tidak menyeramkan hanya saja wajahnya yang putih pucat aku pun segera berdiri ingin memastikan sosok wanita yang berada di belakang Pak rusman.tapi ketika aku berdiri ....dengan gerakan cepat aku mundur ke belakang terkaget, badanku kaku seperti batu, mataku melotot ketakutan, sampai membuatku lupa bagaimana caranya bernafas. Aku tak bisa bernafasMembuat pak rusman segera turun dan menghampiriku.Aku merasakan pipiku sakit, dan badanku bergerak ke depan dan kebelakang
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesugihan Garam
Horreurpesugihan jenis ini digunakan untuk penglaris bakso. kisah ini berdasarkan kisah nyata berasal dari narasumber yang merupakan orang Malang Jawa Timur,. nama tokoh disamarkan atas permintaan narasumber dan ada penambahan beberapa alur agara mudah di...