Bab 8

950 127 10
                                    

Bairong sampai di istana Demon, ia sangat marah dan kesal. Kemudian ia memutuskan untuk cepat membangkitkan raja Demon itu. "Bawa para manusia bodoh itu, dan bawah lembah kematian!"

"Baik yang mulia," seru para penjaga itu.

Mereka semua pergi keruang bawah tanah, lalu Aaron, Lily, Loan, Choi, dan Mery juga beberapa Crue yang bekerja saat itu di bawa ke lembah kematian untuk di persembahkan. "Keluar kalian semua cepat."

Mereka semua di bawa keluar, lalu Choi Wuyen berbicara. "Kami mau di bawa kemana?"

"Jangan banyak tanya, cepat..." ujar penjaga yang kejam itu.

Mereka hanya bisa pasrah, mereka sudah tidak punya pilihan lain atau tujuan hidup. Mereka semua di ikat dengan rantai layaknya hewan. Mereka di bawa masuk kedalam hutan, terus semakin jauh. Ingin rasanya kabur dan lari tapi tidak bisa. Mereka akhirnya sampai di tempat yang dituju, lembah kematian. Siapa saja yang menceburkan dirinya kesana, langsung habis dan hancur. Kandungan zat asam yang terkandung di dalamnya sangatlah tinggi, bau menyengat menusuk hidung membuat siapa saja tidak akan tahan. Choi, Aaron, Loan, Lily, Mery, dan orang-orang lainnya di ikat di sebuah tiang.

"Lepaskan kami..." teriak Aaron.

"Ahahahaha, siap-siap saja kalian akan menjadi persembahan raja Demon..." ujar Bairong.

Di istana Loa Wen, mereka mendengar kabar kalau Bairong membawa para manusia ke lembah kematian. Byong Un berbicara. "Yang mulia, Bairong membawa semua manusia rekan kerja Bidadari ke lembah kematian."

Lao Wen mengangguk, tapi Lao Wen kalah cepat dengan Feng Yue. Feng Yue mendengar kabar itu langsung pergi tanpa persetujuan dari Lao Wen. Bukan Feng Yue namanya jika dirinya tidak bertindak, walau itu membahayakan nyawanya sendiri. Ayuan yang melihat Feng Yue pergi langsung manggil Lao Wen.

"Maaf yang mulia, Bidadari Feng pergi menuju kesana sendirian." ujar Ayuan.

"Apa! Ayo pergi..." ujar Lao Wen.

Di dalam hutan, Feng Yue bagaikan bayangan melompat dari pohon satu kepohon yang lain. Bayangannya tak terdeteksi oleh siapapun. Feng Yue terus melompat, dan tepat di depannya semua orang sedang melakukan Ritual pembangkitan. Saat Feng Yue akan menyerang, ia di cegah oleh Lao Wen. "Tunggu, jangan sekarang... Tunggu beberapa menit lagi."

Feng Yue berbisik. : "Keburu teman-temanku mati..."

Lao Wen: "Tidak akan... Aku bahkan lebih tidak rela kalau kau yang mati."

Feng Yue memeluk Lao Wen, lalu mencium bibir Lao Wen. Awalnya keterusan lama-lama coba-coba. Lao Wen malah ketagihan dengan ciuman itu dan sedikit lupa dengan masalah mereka. Lalu Byong Un berdehem.

"Ekhem, apakah kalian lupa disana ada yang mau mati?" ujar Byong Un.

Feng Yue terkekeh geli, lalu berbicara. "Maaf..."

Mereka kembali fokus dan memperhatikan, beberapa orang sudah di ceburkan kedalam Lembah, menunggu gilirab Aaron, Choi, Loan, Lily, dan Mery. Saat taki mereka mulai di teba, saat itu juga Lao Wen, Feng Yue, Byong Un, Dan Ayuan berubah menjadi bayangan secepat kilat menangkap mereka berlima.

"Keparat... Siapa yang berani mengganggu ritualku...? Bairong murka, lalu mengejar orang yang mengacaukannya.

Feng Yue, Lao Wen, Byong Un, dan Ayuan sampai di istana milik Lao Wen, di istana itu ada pintu yang menghubungkan dunia manusia dan kerajaan. Feng Yue berbicara. "Kalian sudah aman."

"Apakah kami tidak akan jadi tumbal lagi?" ujar Lily.

"Tidak akan... Kalian kembalilah kedunia manusia." ujar Feng Yue.

BL - DYNASTIE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang