Bab 10

868 124 7
                                    

"Ahahaha, aku sudah mengatakannya padamu. Ikutlah bersamaku, maka kau akan bahagia." ujar Xielir.

Feng Yue mengenali suara itu. "Tuan Xielir... Lepaskan, aku sudah bilang aku tidak pantas."

Xielir menyeringai ia menunjukan gigi taringnya yang tajam. Ia akan menggigit Feng Yue, tapi Feng Yue menangkis tangan Xielir dan mendorong Xielir menjauh darinya. Xielir menyeringai lalu bersuara. "Ternyata kau suka kekerasan dulu rupanya? Baiklah, aku akan menurutimu."

Xielir menyerang Feng Yue, namun dengan gesit gerakan Xielir dapat di hindari oleh Feng Yue. Feng Yue dengan santainya menghindar, menangkis, dan membalas semua serangan demi serangan dari Xielir.

"Kenapa dari tadi kau hanya menghindari seranganku, Qi Ling?" ujar Xielir.

"Itu karena aku masih kasihan kepadamu." Seru Feng Yue.

"Ck... Bilang saja kau tidak mampu melawanku. Orang buta bodoh..." seru Xielir.

Feng Yue hanya tersenyum, namun senyuman itu bagaikan desiran ular berbisa dari berbagai penjuru, terlihat lembut namun mematikan. Xielir terus menyerang Feng Yue, sementara dari kejauhan Byong Un dan Ayuan sudah geregetan. Ingin membantu namun di tahan oleh Lao Wen.

"Yang mulia, jika begini terus Bidadari bisa..." ujar Byong Un, dia tidak meneruskan kata-katanya.

Namun hembusan angin kekuatan milik Feng Yue sampai hingga kemereka. Ayuan berbicara. "Apa ini?"

Lao Wen berbicara. "Perhatikan Ah-Yue ku... Rambutnya..."

Benar saja, Kekuatan Feng Yue muncul. Feng Yue memang hanya berdiam diri, namun rambut putihnya menyerang semua anggota Xielir yang ikut campur. Bahkan Rambutnya juga sudah membuat Xielir terkapar dan terluka parah. Feng Yue berbicara sambil tersenyum. "Aku sudah katakan, aku tidak pantas melawanmu."

"Keparat, tunggu pembalasanku." teriak Xielir yang kabur saat itu.

Feng Yue kembali tenang, rambutnya kembali menghitam. Semua orang disana melihatnya sangat takjub, lalu datang seorang panglima perang dari istana Yutiang. "Permisi, ijinkan saya memperkenalkan diri kepada pendekar buta ini."

Feng Yue sedikit berpikir, lalu berbicara hati-hati. "Silahkan, maaf dengan siapa saya berbicara?"

Penglima dari istana Yutiang itu berbicara. "Maaf mengganggu perjalanan anda, saya Shimu dari istana Yutiang. Saya menyaksikan pertarungan anda dengan Xielir... Jika anda tidak keberatan bisakah anda keistana kami? Kaisar Yutiang mengundang anda untuk ke istana."

Feng Yue berdiam sejenak, nampak berpikir, namun sebenarnya tidak, ia sedang melakukan telepati kepada Lao Wen, sebelumnya ia memblokir pikiran orang lain agar tidak mendengar percakapan itu. "Yang mulia... Aku tau anda disini... Apa yang harus aku lakukan? Apakah aku harus pergi ke istana memenuhi undangan kaisar Yutiang?"

Dari kejauhan Lao Wen menjawab telepati itu. "Aku tidak mau kamu memanggilku yang mulia, panggil aku Suamiku."

"Suamiku..." Feng Yue membalas.

"Pergilah, hari ini adalah ulang tahunnya kalau tidak salah. Aku juga akan hadir disana, karena dia juga mengundangku. Aku akan selalu bersamamu," Balas Lao Wen.

Feng Yue menghela napas, lalu berbicara. "Baiklah, aku akan menghadiri pesta ulang tahun kaisar Yu..."

"Baiklah tuan, terimakasih... Kalau begitu, apakah anda menginap di sekitar sini?" ujar Shimu.

"Benar, saya hanya ingin berkeliling sebentar... Anda kembali saja ke istana, saya akan hadir sebelum acara di mulai." ujar Feng Yue.

"Baiklah, anda hati-hati." ujar Shimu.

BL - DYNASTIE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang