___
Pukul 12.00 malam
**
Ditengah malam Jessica berbaring ditenda dengan wajah yang tak tenang.
Ia tak bisa tidur karena mengkhawatirkan Tiffany yang belum pulang. Walau guru Choi bilang bahwa Tiffany baik-baik saja, dan temannya itu ingin pulang sendiri. Makanya gurunya tinggal.Tapi kenapa sudah malam seperti ini belum pulang, apa Tiffany tersesat? Pikirnya panik.
Karena tak tahan menahan rasa khawatir, Jessica bangun lalu keluar dari Tenda untuk meminta bantuan mencari Tiffany.
"Pak Guru. . Bu Guru . . Teman-teman. ."panggil Jessica keras. Hingga semua orang yang tidur didalam Tenda terbangun lalu keluar.
"Ada apa Jessica? . ."tanya wanita paruh baya yang tak lain adalah kepala sekolahnya.Seluruh Murid dan Guru berdiri menghampiri Jessica.
"Maaf semua, telah mengganggu tidur kalian. Tapi aku ingin mengabarkan, bahwa Tiffany hilang! Sudah tengah malam seperti ini dia belum pulang, kembali ketenda! Bagaimana ini!!"
panik Jessica menangis."APA?! Benarkah yang kau katakan!"tanya Siwon dan Donghae bersamaan.
"Tenanglah . . Jessica. Kami akan segera mencarinya!"ucap sang Guru wanita.
Lalu kepala Sekolah berucap"Tolong Para pria! Segera berpencar untuk mencari! Dan untuk Para wanita, untuk berjaga-jaga disini . .!"ucapnya Tegas.Semua murid mengangguk menurut. Para pria lebih tau arah Hutan ini, berbeda dengan para wanita. Mereka tidak mengerti arah jalan hutan ini dan lebih memilih berjalan jauh ditemani teman pria karena takut tersesat.
Siwon lebih memilih mencari Tiffany sendirian tanpa teman dengan rasa takut Rasa bersalah dan menyesal menyeruak hatinya. Dirinya bersumpah tidak akan memaafkan dirinya sendiri jika terjadi sesuatu pada Tiffany Istrinya.
"Tiffany!! Kau dimana?! Ini aku Siwon! Tiffany! Tiffany!!"teriak Siwon memanggil. Langkahnya menujuh tempat dimana dirinya bersama Tiffany tadi.
"Tiffany . ."mata pria itu membelalak matanya saat melihat kebawah.
"Ya Tuhan . ."sebuah lubang yang dalam, terlihat seorang gadis terjebak sedang bersadar memejam mata.
"Tiffany . ."panggilnya panik, Siwon mulai melompat masuk ke lubang."Tiffany . . Bangunlah. . Jangan membuatkan panik! Sadarlah . . Aku mohon,"tangan Siwon menepuk pipi Tiffany lembut. Lalu Mengarahkan kepala gadis itu bersandar pada bahunya dan memeluknya.
Rasa paniknya bertambah, saat melihat kaki Istrinya bengkak dan lebam memerah biru."Sayang bangunlah . . Aku mohon. ."ucap Siwon paruh, ia menyesal. Jika saja dirinya tak meninggalkan gadis itu dan mengalahkan amarahnya, pasti tidak akan pernah terjadi seperti ini.
"Maafkan aku. . Kau boleh menghukumku Tiffany, asal kau bangun. Tidak membuat cemas seperti ini! Sayang . . Bangunlah . ."
Siwon memeluk Tiffany erat dan mencium puncak kepala istrinya.—————
"Eumh . ." Tiffany mengerjap matanya mulai sadar, hal pertama yang ia lihat adalah Siwon yang sedang tertidur bersandar dengan memeluk dirinya.
"Op . .oppa . ."
Siwon menguap membuka mata, pria itu kaget lalu tersenyum.
"Sayang, kau sadar . . Syukurlah . . Terima kasih Tuhan," memeluk Tiffany erat lalu mencium keningnya berulang kali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nice Simple Story...
Dragosteini cerita milik seorang teman dari dunia maya (medsos) yang aku share disini dengan mengganti Castnya, sebelum menShare ini aku sudah minta izin ke dia dan diizinkan... Dulu aku sering membaca karyanya lewat sebuah postingannya di Medsos dan aku...