PART 7

48 13 3
                                    


___
Siwon tersentak kaget. Saat mendapat Sebuah buku yang Tiffany lempar didepan mejanya dengan keras, pandangan Tiffany menajam terlihat marah.

Demi Tuhan!! Ini tidaklah Jauh dari kata sopan, Siwon tahu Tiffany kesal karena telah menyuruhnya mengambil buku dimeja kerja, tapi tidak bisakah gadis itu berucap menolak dengan suara lembut?

Tidak seperti ini, melempar buku didepan meja, dengan keras! Sedangkan dirinya sedang berkonsentrasi memikirkan masalah sekolah.
Siwon mengelus dadanya menstabilkan detak jantungnya yg berdeguk kencang karena kaget, pria itu lalu berdiri menghadap Tiffany dengan tajam.

"Tiffany Dimana Sopan santun mu !! Apa maksudmu melempar buku didepan ku eoh?!"

"Akulah yang seharusnya bertanya Oppa. Apa maksud semua ini!!"
Siwon membelalak matanya kaget, Saat Tiffany menunjukan sebuah koran didepannya. Koran yang selama ini Siwon sembunyikan agar tidak ada yang mengetahui siapapun, termasuk Tiffany.

"Miyoung-ah . ."

"Kenapa kau menyembunyikannya Oppa? Apa maksudmu?!!!" seru Tiffany keras menahan tangisnya.

"Sayang . . Dengarkan aku, aku melakukan ini demi kebaikanmu. Agar kau tak sakit hati memikirkan berita ini."

"Tapi aku marah Oppa!! Aku marah!!"
Tiffany memukul-mukul dada Siwon menangis, menunjukan kekesalnya pada Suaminya. Tiffany terisak membuat Siwon tidak tega, pria itu menarik Tiffany kedalam pelukan.

"Maaf . . Maaf . ."bisik Siwon mengecup kepala Tiffany.
Ini yang tidak Siwon inginkan, melihat Tiffany menangis.

"Kenapa mereka terus membicaran keburukanku Oppa? Kenapa? Aku bahkan tidak mengenal mereka tapi kenapa orang-orang justru sibuk dengan keburukkanku, Oppa. . "
isak Tiffany berucap paruh membuat dada Siwon sesak mendengarnya.

"Mereka hanya sirik padamu Sayang . ."
Tiffany menggeleng merasa tidak benar penuturan Siwon.

"Tidak Oppa . Mereka ada benarnya, aku memang bodoh. Aku gadis yang hanya bisa membuat susah orang tua ! Appa pasti malu Oppa . . Appa  pasti malu mempunyai anak seperti ku! Dia membenciku, iya kan . ."

"Demi Tuhan Tiffany. Berhentilah merendahkan dirimu sendiri, itu tidaklah benar ! Abeonim tidak membencimu dia sangat menyayangimu. Dia bahkan sangat setuju dengan usulanku untuk menyembunyikan berita ini,"
Balas Siwon mulai meraih wajah istrinya menghapus air mata yang terus menetes.

"Tapi Aku membuat Appa malu . . Oppa juga pasti menyesal menikah denganku,"
"Tidak Sayang ! Aku tidak menyesal menikahimu, kau tahu, maksudku saat waktu itu aku menyita TV, Laptop, dan Ponselmu?"
Tiffany menggeleng tidak tahu,

"Itu karena aku tidak mau kau tahu berita-berita tentangmu Tiffany . ."
Tiffany tertegun merasa bersalah. Ia pikir Siwon menyita media eletroniknya itu hanya ke egoisannya semata.
Ternyata dugaannya salah, Siwon melakukan demi menjaga perasaan dirinya, tidak ada maksud lain.
Tiffany menunduk menangis, Siwon meraih wajah Tiffany lalu menatapnya dalam.

"harus tunjukan pada mereka Tiffany, bahwa kau bisa. Dan tidak dianggap remeh oleh mereka !!"
Ucap Siwon tegas memberi keyakinan.

"Tapi bagaimana caranya?"

"Cara satu-satu nya adalah belajar!"

"belajar?"

"Ya Sayang . . Belajar.  Kau harus bisa mengusai materi pelajaran di sekolahmu, agar nilaimu membaik."

Nice Simple Story... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang