[12]

9 2 0
                                    

Lanjut dari chapter kemarin setlah bel pulang sekolah haru langsung pulang ke rumah

Setelah sampai di rumah haru langsung masuk ke kamar dan menjatuhkan diri nya di kasur

"Apa apaan maksud pesan tadi"

Mungkinkah sebuah ancaman?dia masih belum berubah sejak terakhir kali bertemu.Ah sial aku sedikit ngantuk mungkin perlu tidur sebentar.

Dengan keadaan wajah dan tubuh terpenuhi luka memar sekaligus tanpa mengganti pakaian sekolah nya haru langsung tertidur....

***

*Tok tok tok.....
Suara ketukan pintu dari luar

"Haru ini makan malam udah siap.kamu kenapa nggak keluar kamar dari tadi?"

Tanpa adanya jawaban ibu nya haru terus mengetuk pintu sampai fanny datang dan menendang pintu kamar haru

*Brrakk!!....

"Woy keluar!ibu udah masakin buat makan malam"

"Eh fanny jangan kasar gitu,yaudah kalo kakak mu gak mau keluar kita aja makan bertiga-"

*Cklek...

Pintu kamar haru terbuka

"Maaf aku ketiduran"

"Astaga kamu kenapa lagi,nih kenapa nih muka kamu sampe memar memar begini itu tangan kamu juga kenapa di perban"tampak ekspresi terkejut yang luarbiasa dari ibu ia sangat khawatir dengan keadaan haru

"Aku cuma jatuh dari tangga kok hehe,ini tangan ku luka karna mau nahan pas jatuh"

"Ckckck kamu ini kok bisa ceroboh begitu sih aduh.....yaudah cepet ganti baju sama sekalian cuci muka terus makan"

Haru melakukan apa yang ibu suruh dan ikut makan malam bersama
Hanya rasa janggung yang ada di meja makan.tanpa menghabisi makanan nya haru hendak pergi dari meja makan tapi langsung tanyai oleh fanny

"Mau kemana?"

"Aku udah selesai"

Tanpa pikir panjang haru pergi meinggalkan meja makan dan langsung pergi ke kamar

***

Hari berganti menjadi pagi tapi ntah kenapa aku bangun terlalu pagi,mungkin karna aku tidur cepat?ntah lah sebaik nya aku siap siap untuk ke sekolah

"Aw,bangs*t pedih banget buset kena air"

Tapi jika di lihat dari cermin-

"Memar memar ini terlihat sangat jelas"

Setelah itu haru pergi ke sekolah tapi saat di jalan ia melihat orang orang yang kemarin keluar dari sebuah warnet.

"Bagus nya tanyain langsung aja apa ya apa hubungan mereka dengan alex"

Tanpa memikirnkan hal lain haru membelok an motor nya ke arah mereka dan menabrak nya dengan kecepatan normal

The loner who has no friends (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang