Dia Baik-Baik Saja [23]

13 1 2
                                    

"Kak melly!"panggil wendy

"Wendy?ada apa?"

"Aku mau ke kamar nomor 34"

"Ohh mau jenguk dia ya..."

"Yaudah langsung aja ke sana,kakak lagi banyak kerjaan"

Setelah berbicara kepada kakak nya,wendy langsung pergi berjalan ke ruangan yang di tuju.

Sampai pada ruangan tersebut wendy masuk kedalam dan menyapa orang itu.

"Hai,Nissa."

"WENDYY!!!....uhuk uhuk,batuk sialan"

"Ehhh udah kamu baring aja niss"

"Kamu bawa kan??donat yang biasa"

"Pasti dong"

"Yeyy makan donat lagi."

"Sssttt jangan keras keras nanti suster marah"

"Hehe buruan buka aku mau makan"

"Bentar.....nah ini"

Kami berdua makan donat yang ku beli tadi sebelum sampai rumah sakit.

Nissa adalah teman semasa SD ku dan dulu rumah nya sempat bersebelahan dengan rumahku di tambah lagi orang tua kami saling kenal satu sama lain.

Aku telah mengetahui tentang penyakit nissa sejak SD.Saat mengetahui bahwa nissa masuk rumah sakit,aku sangat mengkhawatirkan nya.

Aku takut.Aku takut kehilangan sahabat ku yang selalu bermain bersama dari kecil.Aku selalu berdoa ke pada tuhan untuk mengangkat penyakit nya.

Namun takdir berkata lain,waktu nya hanya tersisa paling lambat satu minggu lagi.

"Gimana niss?ada kemajuan?"

"Yah...kata dokter waktu ku hanya tersisa seminggu hehe"

"....."

"Hmm...gimana keadaan sekolah mu?"tanya nissa pada wendy

"Tentu saja aku masih menjadi anak rajin.Dan aku.....menyukai Haru"

"Apa?ha...apa?"

"Ya,Haru Agriel orang yang kau cintai.....tenang saja aku hanya menyukai nya,tidak lebih dari itu"

"Bagaimana keadaan nya sekarang?"tanya nissa

"Dia masih memikirkan mu sampai saat ini"

"Apakah dia masih sering menyendiri?"

"Ya....pada awal nya mungkin seperti itu,hanya karna tugas per kelompok kami menjadi dekat dan perlahan ia memiliki teman"

Dan pada akhirnya kami bercerita tentang bagaimana kehidupan Haru  yang sekarang.

Nissa berkata bahwa ia ingin bertemu dengan Haru untuk yang terakhir kali nya,sebelum ia menghembuskan nafas terakhir nya.

"Aku ingin kau mengatakan kepada Haru untuk bertemu dengan ku di sini sebelum aku menghembus kan nafas terakhir ku."

"Tentu saja,nanti akan ku katakan pada nya"

"Satu hal lagi.....aku ingin kau mengatakan pada alex kalau aku berada disini."

"Sepertinya dia terlalu banyak membuat masalah pada kalian"

"Tentu.akan ku katakan"

"Makasih ya,wendy"

"Jangan di pikirkan.Kalau begitu aku pamit ya"

"Iya,Hati-hati"

***

Saat di sekolah pada jam istirahat,wendy mengajak alex untuk berbicara di koridor sekolah dekat perpustakaan.

"Datang lah ke rumah sakit **** ruangan nomor 34 'aku ingin berbicara pada mu' seseorang menyuruhku untuk mengatakan itu pada mu"

"Apa dia itu nissa!?"

"Kau akan mengetahui nya sendiri"

"Begitu ya.Ternyata dia masih baik baik saja."

Untuk pertama kali nya alex memasang raut wajah lega sekaligus tersenyum dengan tulus setelah mendengar perkataan wendy.

"ALEX TEMENIN AKU KE KANTIN YOK"ucap seseorang daru kejauhan

"Oke aku kesana"

"Kalau begitu aku duluan"lanjut alex

Setelah alex meninggal kan wendy sendirian di sana aku datang dari balik tembok perpustakaan bersama dengan rendy.

"Aku sudah menduga kalau kau memiliki suatu hubungan dengan Nissa.Terutama pada foto yang kulihat di kamar mu (Chp.08)"

"Kau benar....Nissa seseorang sahabat yang ku punya sedari SD"

"Tapi kenapa waktu itu kau menyembunyikan foto itu dari ku?"

"Itu tidak ada hubungan nya dengan Nissa.Aku hanya mencoba menyembunyikan wajahku yang ada di foto saat masih kecil"

"Begitu ya,semua nya masuk akal"

"Nissa memintaku untuk mengatakan hal yang sama dengan yang ku katakan tadi pada alex.ia mengatakan kalau dia ingin bertemu dengan mu untuk yang terakhir kali nya sebelum dia tiada.jadi tolong pikir kan"

Setelah mengatakan semua itu wendy pun pergi tanpa sepatah kata pun.Aku hanya bisa berdiri diam dan membatu disana.

Baru saja aku merasakan senang ketika mendengar kabar Nissa,namu itu semua di patah kan oleh sisa waktu yang Nissa miliki.

"...."

(Sumpah kek nya gua cuma pajangan di sini) ucap batin rendy yang sedari tadi hanya berdiri diam mendengar kan haru dan wendy berbicara.

"Menurut mu apa yang harus ku lakukan...."tanya Haru

Cklek.......

Suara pintu terbuka dari perpustakaan.

"Jawaban nya tergantung pada pilihan mu,itu kesempatan kau harus mengambil kesempatan itu dan mengatakan apa yang ingin kau katakan padanya untuk yang terakhir kali nya."

Seseorang yang berkata seperti itu setelah kekuar dari perpustakaan tidak lain dan tidak bukan ialah mika.

Mika juga mendengar semua percakapan yang di sana dari tadi karna dia perwakilan dari kelas kami yang kebetulan saat ini bertugas untuk menjaga perpustakaan.

"Apa yang di katakan mika itu benar.Tenang saja aku akan menemani mu"balas rendy

"Ya,Kau tidak sendiri"ucap mika

"Terimakasih......"

...

Saat di kelas tidak ada guru yang masuk yang berarti sekarang jam kosong.

Yang kulakukan hanya mendengar musik memakai earphone di tengah riuh nya suasana kelas.

Tapi ntah kenapa sejak jam istirahat alex tidak terlihat lagi sampai sekarang-

"APA!?KAKAK BERCANDA KAN HAHAHA TOLONG JANGAN BERCANDA KAK!"

Sebuah suara keras dari wendy yang belum pernah ku dengar.Wajah wendy sangat panik saat berbicara dengan orang dalam tersebut.

"Ngapain kakak bercandaiin tentang nyawa seseorang wend,kondisi nya kritis.Kalau bisa kamu kesini!"

Wendy menjadi pusat perhatian sekelas.namun wendy menghirauh kan itu semua.Setelah menutup telpon nya wendy meminta mika untuk mengantar nya ke suatu tempat,yaitu rumah sakit.

-23 complete



The loner who has no friends (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang