Aku Akan Pergi [24]

23 3 7
                                    

"Mikk....tolong anterin aku ke rumah sakit sekarang!!"

"Tapi belum bell pulang wend...."

"Aku mohon mikk aku bakal izin nanti ke pihak sekolah ayo anter aku sekarang"

Wendy tampak tergsah gesah sampai menarik tangan mika untuk keluar dari kelas.

"Eh wend sabar dul-"

Tanpa mendengar kata kata mika wendy berlari dengan raut wajah yang ingin menangis.

Terlepas dari kejadian itu aku berdiri dari kursi dan mengatakan pada mika

"Mik...langsung aja susul wendy kenparkiran."

"O-oke"

Mika pun pergi berlari dan menyusul wendy ke parkiran seperti yang ku katakan.

"Apa yang kau tunggu?kita ikut mereka"ucap rendy yang datang ke kursi ku

Sesuai yang di katakan nya aku dan rendy juga ikut menyusul wendy dan mika ke parkiran sekolah.

Beruntung pos penjaga sekolah sedang kosong dan gerbang terbuka,tanpa pikir panjang kami segera keluar dari sekolah dan menuju rumah sakit.

***

Sampai nya di rumah sakit wendy terus berjalan dengan tergesah gesah,kami bertiga hanya bisa mengikuti nya agar bisa sampai ke kamar yang di tuju.

Saat sudah dekat dengan kamr yang di tuju.Ntah kenapa sekujur tubuh ku merasa kaku dan tak bisa bergerak,hal itu membuat rendy penasaran dengan sikap ku yang dengan tiba tiba berhenti.

"Apa ada yang salah dengan mu?"

"Tidak....aku hanya takut."

"Takut?kau ingin berhenti di sini?"

"Tentu saja tidak."

"Kau harus berani untuk menghadapi nya,kau tidak boleh berhenti di sini dan selalu terjebak dalam bayang bayang nya."

"....seperti nya aku harus pergi keluar sebentar."

Saat hendak berbalik badan rendy menahan pundak ku.

"Mau kemana kau."

"Tenang saja akaubakan segera kembali"

"Hadeh.....ya aku cuma bisa percaya pada mu."

Setelah rendy berkata seperti itu aku pun pergi keluar dari rumah sakit dan mampir ke sebuah pedagang kaki lima dan membeli sesuatu.

Usai membeli aku kembali ke rumah sakit.Saat berjalan di koridor rumah sakit aku melihat sosok alex,dan ia tersadar dan menghampiri ku.

"Apa yang ingin kau lakukan."tanya ku

"Tenang saja aku tidak akan melakukan apa apa.Bahkan hingga kini aku masih tidak bisa mendapat kan nya,pergilah....dia menunggu mu."

Lalu alex pun pergi.....yang tergambar kan di wajah alex hanyalan penyesalan dan kesedihan...

Saat sampai di depan pintu ruangan Nissa,terlihat orang tua nya sedang duduk di koridor sekitar dan sedang menangis.

Perlahan aku mulai membuka pintu ruangan dan berjalan perlahan....terlihat kondisi nissa yang mengenas kan

"Kalau begitu kami akan keluar ya,ayo rend"ucap mika

"I-iya."

Setelah kedatangan ku,rendy dan mika keluar dari ruangan.

Kini hanya tersisa aku,nissa,dan wendy yang sedang mengusap air mata nya.

"Kalau begitu aku juga akan keluar ya"

"Iya wendy."

Setelah itu wendy juga ikut keluar dari ruangan dan sekarang di ruangan tersebut hanya terisi oleh kami berdua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The loner who has no friends (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang