UDAH JADI MABA

230 43 4
                                    

Beberapa waktu berlalu, tetapi kisah pandemi ini masih terus berlanjut. Tanpa disadari mereka sudah memasukki masa perkuliahan.

"Sekolah ga berasa tahu-tahu udah lulus." celetuk Felix
"ospeknya daring, pas udah tatap muka gatau siapa aja temen sekelasnya."sahut Hyunjin
"gatau gedung fakultasnya dimana, karena selama jadi maba, perkenalannya cuma dari rumah aja." ujar Yeji
"Zoom terus, mumet iya paham kaga." kata Chaewon
"Kuliah dirumah aja tahu-tahu wisuda, setelah lulus gabisa nyari kerja." Tambah Lia sekaligus mengakhiri argumen mereka tentang perjalanan selama masa pandemi ini.

Mereka juga tidak kemana-mana selama setahun ini. Lingkup bermain pun hanya itu-itu saja. Apalagi Hyunjin. Sejak ia putus dengan Heejin beberapa bulan yang lalu. kini ia adem ayem di rumah sambil terus memantau kegiatan onlineshopnya.

Lino sudah wisuda bulan lalu begitu juga dengan Eunbi. Kini keduanya sedang bingung untuk kedepannya harus bagaimana dan kerja apa. Karena beberapa perusahaan tidak membuka lowongan dikarenakan pandemi ini banyak usaha-usaha mengalami penurunan pendapatan.

Sudah lebih dari satu tahun dan bukan semakin membaik namun, keadaan semakin memburuk. Akhir-akhir ini telah ditemukan mutasi virus jenis baru yang diperkirakan berasal dari India dan pemerintah juga menghimbau masyarakat untuk segera mendapatkan vaksinasi minimal tahap satu.

"Eh kita vaksin kapan nih?" Tanya Felix pada teman-temannya
"Sebenernya hari ini juga bisa yakan?" kata Hyunjin
"Setahu gue sih ya mulai hari ini sampai besok lusa, perhari terbatas seribu dosis dan buat antrian bisa diambil di koramil terdekat." Tutur Lia

***

Seminggu berlalu sejak mereka mengambil jatah vaksin. Kini mereka sudah disibukkan dengan aktivitas baru sebagai mada online. Beberapa kali Jisoo berteriak kepada ketiga anaknya agar membantunya membereskan rumah.
"Bentar ma, lagi zoom."
"bun lagi ospek onlen."
"Bun! charger laptopnya abang ilang."
Begitulah yang terjadi sejak mereka menjadi mahasiswa baru jalur Covid-19. Semua menjadi lebih sulit dan membosankan. Bahkan untuk kelulusan SMA beberapa waktu lalu, semua terasa begitu hampa. Tidak ada acara perpisahan sekolah, apalagi foto bersama teman sekelas untuk terakhir kali.

Yeji telah selesai dengan kegiatannya, ia pun lanjut membuka Instagram pribadinya. Lalu ia terkejut dengan berita mengenai PPKM darurat.
"Bang bang!!" panggil Yeji dengan sedikit berteriak
"Apasih bongek, ini di rumah bukan di hutan gausah pake toa napa sih." ketus Hyunjin yang merasa terganggu
"Ini bang!!! li...

"Samlekom.....

Belum sampai Yeji menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba terdengar suara salam yang tidak lain pelakunya adalah tetangga seperokan mereka. Felix.
"Waalaikumsalam Felix, ada apa? kok heboh banget?" Tanya Jisoo yang melihat raut wajah Felix
"ini tante, ada berita baru dari pemerintah." terang Felix sambil menunjukkan berita di layar ponselnya.

"Jisoo!!! Sholat ied di rumah aja, ga boleh ke masjid. PPKM!!" timpal Seulgi dari rumahnya

Hyunjin yang mendengar keributan segera turun dan bergabung dengan topik obrolan.
"ada apa sih bun?"
"PPKM jin!" jawab Felix
"heh!! gue nanya emak gw ya bantet!" protes Hyunjin
"yih.. lagian tante jicu juga bakal bilang gitu juga!" Bantah Felix

Pemerintah mengeluarkan PPKM darurat hingga hari raya idul Adha tahun ini. Tentu sebuah berita buruk, sebuah perayaan tidak lagi menyenangkan sejak Covid mendominasi dunia ini.
"Andaikan orang china makannya tahu bulat bukan daging kelelawar, pasti ga bakal kek gini yakan." ucap Chaewon yang mengikuti kembarannya.
"kalo orang china makannya tahu bulat, otaknya ga pinter, yang ada dudul kek bang changbin." kata Hyunjin dengan nada mengejek
"Bang!!!"
"Astaghfirullah, maap bun maapin abang Hyunjin yang ganteng ini ya."
"Najisun!" kata Yeji

DAILY OF TWINS (New Normal vers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang