TEMEN KULIAH

134 22 0
                                    

Resepsi pernikahan Nayeon dan Taehyung dilaksanakan hari ini. Lebih tepatnya siang nanti setelah dzuhur. Jinyoung pagi-pagi melihat anak bujangnya mengenakan setelan formal dengan model rambut gondrong itu, membuat dia merasa risih.
"Bang, itu rambutnya dipotong gih. Biar rapi. Tantemu mau nikahan loh. Biar nanti di foto keluarga itu lebih enak dipandang." Suruh Jinyoung
"Halah yah, gini aja kenapa sih? Yang nikahan juga si mbak, bukan abang juga." Tolak Hyunjin
"Anak bunda yang ganteng, potong rambutnya ya, biar makin ganteng gitu loh."tutur Jisoo

Hyunjin menyukai rambut gondrongnya dan dia sudah susah payah memanjangkannya. Tiba-tiba sang ayah menyuruhnya untuk potong rambut.
"hooh bang, lu potong aja, risih gue liatnya. masa rambut lu panjangnya mo saingan sama rambut gue." sambung Yeji yang tiba-tiba muncul entah dari mana dengan membawa sebungkus snack.
"hooh deh. tapi entar temenin ya Ji, ke kang barber." pinta Hyunjin
"sama piliks aja, gue males ah. di barber selalu lu kacangin bang. lu malah ngobrolin usaha property sama kang barbernya." protes Yeji

Dasar cowok, bilang minta ditemenin. Pas sampai tempat barber malah asik ngobrol sama kang barbernya.

***
Setelah acara resepsi selesai, Hyunjin segera pamit undur diri, mengabaikan ayah dan bunda yang sedari tadi berteriak agar dia makan dulu sebelum pergi. Ia segera menarik kembarannya dan untuk naik ke atas jok motor matic milik Yeji.
"gaada adab ya lu, gue pake baju kayak gini lu ajakkin naik motor. Model gue udah kek pengantin kabur ini." omel Yeji
"buodo amat ya suliyem, buru ah. Kita kan harus ke kampus, udah jam berapa nih?!" Gerutu Hyunjin yang malas dengan omelan saudara kembarnya.

Motor matic itu segera melaju ke blok sebelah, Hyujin memarkirkan asal kendaraannya di depan rumah dan Yeji masih teriak-teriak agar Hyunjin lebih sabar karena dia masih harus membersihkan make up dan mengganti pakaian.

"lagian itu dosen kenapa sih rese banget, masa iya jam dua suruh ke kampus, mana dadakan lagi. bang tunggu napa ih, make up gue nih!!!" teriak Yeji
"gosok aja pake sikat wc biar cepet!!" jawab Hyunjin asal
"lu kira muka gue apaan yantooooo!"
"udah cepetan, gue gamau telat, kek gatau aja modelan Pak Kyungsoo kek gimana?" ucap Hyunjin

Yeji membersihkan riasan tebalnya secepat mungkin dan akhirnya pergi kuliah offline tanpa make up sama sekali.
"Jiiiiiii buruuan!"

Hyunjin berteriak dari atas motornya agar Yeji segera bergegas. Yeji pun segera berlari terpincang-pincang sembari membenarkan letak flatshoesnya, tidak lupa juga ia mengunci pintu. Motor matic itu melaju secepat mungkin, membuat Yeji di jok belakang ketar-ketir, mereka hanya punya waktu 20 menit untuk sampai di lokasi kampus yang jaraknya sekitar 18km.
"bang guee takut!!!!!!"
"sama gue aman ji, diem aja lu!!!"

tepat dua puluh menit mereka sampai di kampus, dengan Hyunjin tampangnya masih ganteng dan Yeji yang setengah tak bernyawa.

Yeji uring-uringan karena kelas hanya berlangsung selama tiga puluh menit saja, selebihnya ada tugas yang yang harus dikerjakan secara berkelompok.
"asem emang, gue bela-belain ya berangkat ke kampus sampai setengah mampus, dan seenaknya si dosen boncel cuma masuh setengah jam doank, mana  dia ngasih tugas berkelompok juga." Gerutu Yeji sembari ditemani Giselle.
"Dahlah say, seenggaknya kita bisa sekelompok. kuylah ke rumah lu."
"Ji, ayo pulang!" Tiba-tiba Hyunjin berseru kepada Yeji

Yeji menghampiri Hyunjin dan keduanya menuju tempat parkir. Di belakang mereka ada dua orang gadis yang mengekor.
"Kalian berdua bawa kendaraan kan?" Tanya Hyunjin kepada dua temannya itu.
"Bawa kok." Ujar seseorang gadis cantik dengan rambut hitam panjang.

***
Jinyoung dan Jisoo sedang leha-leha di ruang keluarga. Mereka baru saja pulang dari acara resepsi Nayeon.
"Bun, Lia kemana?" Tanya Jinyoung
"Halah kayak ga hafal aja kamu, kalau pulangnya sama aja Felix, Chaewon, palingan juga melipir kemana gitu." Ujar Jisoo santai

Iya, sepasang orang tua itu pulang terpisah dengan anak bungsu mereka. Karena Lia memilih pulang dengan Felix dan Chaewon yang kebetulan dijemput Lino dengan mobil.
"Assalamualaikum ayah bunda, anakmu yang ganteng sudah pulang dari medan perang yang di sebut kampus dan berhasil mengalahkan musuh terberat yang disebut kemalasan." Salam dari Hyunjin dengan lebaynya

Dua gadis dibelakangnya hanya tersenyum geli. Bagi mereka, si sulung hwang ini manusia yang unik. Di kampus terlihat dingin dan misterius, tapi siapa sangka jika di rumah, Hyunjin adalah pelawak. Mereka belum tahu hal-hal ajaib lainnya tentang Hyunjin. Jika sudah tahu. Hancur sudah image dingin dan misterius seorang Hwang Hyunjin.
"Waalaikumsalam anak pungut." Jawab Yeji dengan Julid.
"Sirik aja si kucing garong." Jawab Hyunjin
"Waalaikumsalam salam abang, adek. Eh ada temennya. Ayo masuk-masuk. Cantik-cantik banget anaknya siapa?" Sambut Jinyoung
"Maaaassss!!! Jangan genit!!!" Teriak Jisoo dari dalam
"Iya bun iya!!"

Keempat remaja itu segera masuk, rumah hwang ini terasa begitu nyaman, design modern yang tidak terlalu besar namun memiliki nilai seni.
"Eh iya duduk dulu ya, pada mau minum apa?" Tanya Yeji setelah mempersilakan duduk kepada temannya.

***
Entah apa yang merasuki Jinyoung, dia mengekori Hyunjin hingga sampai di dalam kamar. Tatapan mata Jinyoung membuat Hyunjin merasa geli dan berulang kali mengucap istighfar.
"Apa sih yah? Dari tadi gitu amat? Abang kenapa sih? Perasaan abang ga nyolong kolor ayah deh." Ucap Hyunjin asal
"Kamu ini ya, gaad adabnya sama orang tua." Kata Jinyoung dengan kesal.
"Terus?"
"Yang muka cantik rada judes kayak bu irene itu pacar kamu ya bang?" Tanya Jinyoung tiba-tiba
"Hah? Siapa, Karina?"
"Ya yang judes itu ekspresinya."
"Itu temen kuliah abang sama eji tau." Hyunjin mencoba memberikan klarifikasi

Tapi Jinyoung malah memberikan tatapan penuh semangat.
"Kalo iya gapapa bang, cantik kok."
"Ayah apaan sih, ada-ada aja. Orang itu temen kuliah. Kesini karena Hyunjin ada projek bareng karina dan Eji sama si giselle." Terang Hyunjin mulai kesal

Setelah mengganti pakaian, Hyunjin segera turun ke lantai dasar, terlihat Jisoo memanggilnya sebentar agar mengajak teman-temannya untuk makan.

"Eh makan dulu yuk, bunda udah nyiapin makanan buat kita, Ji ajakin Karina sama Giselle juga."
"Tuh, sorry banget ya Ji, Jin, gue sama Giselle jadi ngrepotin nyokap lu." Tutur karina
"Udah santai aja, bunda emang kayak gitu, lagian ga repot kok."

Keempatnya segera beranjak ke meja makan.
"Kalian makan dulu ya, seadanya. Masakan tante juga kayak gini, silahkan. Gausah sungkan, tante seneng kalo temen-temennya abang sama Eji pada makan." Tutur Jisoo, lalu meninggalkan mereka.

Dari tangga lantai dua, Jinyoung mengamati interaksi antara Hyunjin dan Karina. Jisoo yang hendak pergi ke kamar merasa heran dengan tingkah suaminya. Karena ekspresi suaminya terkesan aneh, tiba-tiba manggut-manggut dengan memegang dagunya, menaikkan salah satu alis dan kadang geleng-geleng.
"Mas? Kamu kenapa?" Tanya Jisoo
"Kayak si abang punya gebetan baru deh bun." Jawab Jinyoung penuh keyakinan
"Aish mas mas, kamu ini ada-ada aja. Mereka kesini mau ngerjain projek kampus." Tutur Jisoo
"Engga bun, aku yakin kalo ga lama tapi pasti. Mereka bakal pacaran kok."
"Sok tau dih."
"Aku ayahnya Hyunjin, aku udah hafal loh."




Haiiiiii apa kabar? Sehat sehat yakan kalian?





Tulungagung, 11 Januari 2022

DAILY OF TWINS (New Normal vers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang