"Besok dateng ya ke hotel saya. Bisa?"
Kamu mengangguk.
Itu percakapan kalian setelah Namjoon mengantarkan kamu pulang. Kini kamu termenung. Kamu baru menyadari sesuatu. Besok, waktu-mu yang diminta Namjoon akhirnya berakhir. Jika dihitung dari hari pertama Namjoon muncul, besok sudah genap seminggu.
Kenapa sih, kehidupanmu harus sesingkat perputaran 24/7. Kenapa alam semesta tidak memperlambat gerak jarum jam. Kenapa waktu harus melesat bagai anak panah?
Kamu tidak mengerti, akhir-akhir ini air matamu jadi mudah jatuh. Seiring dengan hujan yang tiba-tiba turun dari langit. Ini bulan September, para pakar pengamat cuaca sudah memprediksi musim hujan akan datang di bulan ini. Dan sepertinya itu benar.
Tirai jendela kamarmu tersibak. Memperlihatkan dengan jelas lukisan tirai abu-abu sejauh mata memandang. Hujan turun sangat deras di hari pertama musim berganti. Ia menyambut hati-hati terluka, perasaan yang tak terbalaskan, atau seseorang yang sendirian berkutat dengan pikiran kalutnya.
^_^
*Drrrt.. Drrtt..*
Incoming call from Jungkook.
Kamu buru-buru mengatur nafas, membenarkan posisi duduk, lalu mengangkat panggilan itu.
"Halo?" Kamu menyapa. Berusaha menahan suaramu yang masih terisak.
"Lo ke mana aja tadi?" tanya Jungkook.
"Panti asuhan. Terus ke pantai," jawabmu seadanya dengah nada yang lemah.
Jungkook terdiam cukup lama, ia menjeda waktu sekitar lima belas detik dan barulah kembali bertanya, "Udah?"
"Apa?"
"Temen lu." Namjoon maksudnya.
Kamu menggeleng, menunduk dalam-dalam. Seolah Jungkook bisa melihat dirimu saat ini. Air mata kembali membasahi pipi. Jungkook mendengar jelas isakan itu.
"Besok.. hari terakhir dia disini..," lirihmu.
Jungkook membisu. Seperti biasa, ia mengaktifkan mode senyap ketika kamu mulai bercerita.
"Tapi..." Kedua irismu melihat jutaan tetes air hujan di luar sama. "Kita belum jelas."
"Lo besok ke mana?" sergah Jungkook.
"Nemuin dia," jawabmu singkat.
"Besok kalau udah nemuin dia, gue mau ngomong sama lu bisa?"
"Kenapa nggak sekarang aja?" Kamu keburu penasaran. Tiba-tiba perasaanmu jadi tidak enak. Ada sesuatu yang mengganjal.
"Besok. Sekarang lo tidur." Jungkook mematikan sambungan sepihak. Kamu keheranan menatap layar ponsel. Lebih tepatnya keheranan dengan sikap Jungkook akhir-akhir ini yang berubah jadi dingin.
^_^
Namjoon akan menjemputmu pukul satu siang. Ini masih lumayan pagi, kamu ingin menyiapkan pakaian terlebih dahulu. Sebenarnya kamu sudah tidak memiliki minat untuk bertemu Namjoon. Rasanya kamu tidak ingin hari ini berakhir, kamu berusaha mengulur-ulur waktu yang tidak akan pernah terulur.
Kamu berencana memakai kemeja warna hitam, dengan rok selutut motif bunga-bunga lebar berwarna sama. Mengapa suasananya seperti berkabung?
Tapi kamu terlanjur malas memilih baju yang lain. Biarlah pakaian itu melambangkan duka, hari ini memang ada yang mati; perasaanmu.
^_^
"Kok lesu?" Namjoon menangkap rautmu yang berbeda. Akhirnya ia menjemput tepat pukul satu. Lelaki itu terlihat menawan dengan kemeja putih dan celana bahan hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
HALULLABY; SEPTEMBER RAIN
FanficSUKA MENGHALU?! DISINILAH TEMPATNYA 🌝 proudly present: Halullaby;September Rain "When The Truth Untold" Menjadi seorang gadis polos usia 20, tidak ada yang istimewa. Tinggal merantau di luar kota untuk kuliah. Dan hidup Bersama dengan orangtua...