Menunggu adalah ketidak pastian yang membuat kita merasa beruntung atau tidak
~Angkasa~
1 minggu sudah jennie di rawat namun belum ada perkembangan apapun sahabat-sahabatnya frustasi melihat keadaan jennie mereka berharap ada keajaiban agar jennie cepat membuka matanya seminggu itu juga lisa selalu rutin menjenguk jennie dalam lubuk hati nya dia merasa bersalah karena semuanya berawal dari dirinya
Lisa Pov
Clekkk
Langkah kaki ku melemah setiap kali berjalan kearah brankar itu dimana seseorang sedang terbaring berjuang untuk hidupnya bahkan alat alat rumah sakit seakan akrab dengan tubuh itu semakin dekat semakin sakit yang ku rasa melihatnya seperti ini. Bisakah siapapun bangunkan orang yang sedang terbaring ini katakan padanya bahwa aku merindukannya ahh bukan hanya aku tapi semua orang pasti merindukan si manusia dingin ini
Aku duduk disamping brankar kursi yang mendakat gelar kursi menyedihkan karena setiap kali aku duduk maka air mataku akan mengalir dengan deras menyedihkan bukan? Anggap saja aku cengeng namun itulah kenyataannya aku lemah ketika melihatnya tak berdaya seperti ini tapi aku bisa apa? Bukankah aku penyebabnya?
"Angkasa maaf maaf harusnya aku bisa mencengahmu mungkin semua ga akan kaya gini maaf angkasa bangunlah aku mohon semua orang merindukan mu bangunlah hikss hikss hikss kumohon bangunnn hikss"-Lisa lirih tangan nya menggenggam kuat tangan angkasa memberinya kekuatan dan mengatakan bahwa dia lemah melihatnya seperti ini
" "
"Kau berjanji akan menjaga ku kan? Kau berhasil angkasa kau berhasil maka dari itu aku meminta mu untuk berjuang untuk hidupmu angkasa ku mohonn berjanjilah kau akan bangun dan selamat hikss"-Lisa menangis sesegukan tangan trus memberikan kekuatan untuk seseorang di hadapannya itu tanpa sadar tangan Jennie membalas genggaman tangan lisa
"Kau tau angkasa dadaku sakit melihat mu terbaring seperti ini? Hiks mana angkasa dingin yang cuek huh? Kau lemah lemah lemahhhh angkasa bahkan kau tak bangun hikss kau menyiksaku angkasa hiks hiksss"- Lisa lirih tanpa lisa sadari angkasa a.k.a jennie sudah tersadar
Jennie yang mendengar setiap kata yang terucap dari bibir gadis yang ada disampingnya itu hatinya menghangat seperti ada kehidupan dalam setiap kata katanya yang membuat nya harus tetap hidup namun kembali pada kenyataan jennie sangat lelah atas setiap kehidupannya
"Kenapa kau peduli padaku? Apa karena aku membantumu? Atau bolehkan aku berharap hal lain darimu lisa"- Batin jennie
"Anda siapa?"-Jennie lirih
"Hah"-Lisa cengo dia masih belum sadar keadaan sepertinya
"Anda siapa? Dan kenapa saya ada disini"-Jennie dingin namun pelan
"Eu itu itu anu duh kenapa gugup sih"-Lisa pelan
"Bisa jelaskan?"-Jennie pura pura sih sebenernya dia merasa puas melihat reaksi lisa
Lucu Aishh - batinnya
"Apa kamu tidak mengingat ku angkasa?"-Lisa lirih
"Apa kita saling kenal? Saya tidak mengingatnya"-Jennie
"Ah kalau gitu aku panggilkan dokter dulu"-Lisa
"Boleh minta mu bantuan saya sangat haus"-Jennie
Aku langsung mengambil minum yang ada di samping jennie dan membantu jennie minum setelah itu aku lari keluar kamar tanpa melihat jennie dan berbicara padanya sungguh hatiku merasa sakit ketika jennie mengatakan tidak mengenalku