Chapter 1
Semuanya sudah berlalu sekitar 11 tahun lebih. Oh salah! Kalau dihitung bersamaan dengan masa WAMIL lelaki itu, artinya sudah hampir 13 tahun lebih. Dan waktu 13 tahun tidaklah sebentar bukan? Tapi kenapa Tae Soo masih saja kesal setiap kali mengingatnya?
Wajahnya, senyumnya, suaranya...
Ah... Semuanya menyebalkan!
Apalagi segala bentuk apapun yang Tae Soo lakukan saat ini (Melangkah keluar, berangkat ke butik untuk bekerja, berbelanja dan apapun itu) selalu saja ada satu lelaki yang seolah membayang-bayanginya, membuntutinya seperti ingin mengejar-ngejar Tae Soo kemudian mencekik leher Tae Soo. Sungguh berlebihan yah?
Memang!
Pokoknya semua yang berhubungan dengan idol top yang tidak mau Tae Soo sebut namanya itu pasti akan dianggap berlebihan dalam artian negetif bagi Kim Tae Soo ini, titik.
"Ada apa? Kau bilang kau ingin bicara dengan ibu, kenapa malah diam begitu?"
Ah, benar! Hanya karena sisa rasa kesalnya tadi siang saja membuat Tae Soo lupa akan niat awalnya yang sudah mengajak ibunya ini keluar makan malam dengannya. Padahal dia sudah susay payah membujuk ayahnya agar bisa makan malam berdua saja (tentu tanpa ayahnya yang suka sekali mengatur itu). Tae Soo, tersenyum. Mengambil nafas dalam-dalam, menghempasnya baru membuka suaranya dengan logat manjanya. "Ibu... Aku rasa aku tidak jadi pergi ke pulau Jeju bersama Yerim dan Ha Young."
Sooyoung hampir tersedak, kemudian anak kesayangannya menyodorkan segelas air. Sooyoung meneguk minumannya dulu sebelum angkat bicara. "Apa maksudmu dengan tidak jadi?"
"Ya tidak jadi! Tidak jadi pergi saja, begitu."
Sambil melebarkan kedua matanya lucu, ibunya Tae Soo alias si model cantik Park Sooyoung berkata menggebu-gebu. "Ibu bahkan sudah merayu ayahmu habis-habisan agar kau bisa ikut dan diberi izin untuk berlibur dengan teman-temanmu itu. Dan sekarang kau bilang kalau kau tidak jadi ikut pergi? Astaga Kim Tae Soo... Kau tidak mau menghargai usaha ibumu yah?"
Kedua mata Tae Soo berkedip-kedip cepat. Bibir merahnya juga mengerucut menggemaskan saat berkata dengan penuh penyesalan. "Habis mau bagaimana lagi,bu? Tiba-tiba aku tidak ingin pergi."
"Apa yang membuatmu tidak ingin pergi begitu saja? Katakan pada ibu, biar ibu yang akan menanganinya nanti."
"Itu... Itu..." Tae Soo mengigit bibir bawahnya kali ini, menahan suaranya yang ingin sekali berkata kalau dia tidak jadi ikut berlibur karena si idol brengsek itu katanya juga ingin berlibur ke satu tempat yang sama dimana Tae Soo sebelumnya rencanakan untuk berlibur. Tapi.... Itu sulit!
Sooyoung memutar kedua bola matanya malas. "Pasti ada sesuatu yang sedang terjadi bukan?" Sooyoung mengulurkan satu tangannya untuk meraih dan menggenggam satu tangan putrinya hangat. Dengan senyuman keibuan, Sooyoung berkata perlahan untuk menasehati putrinya. "Apa ibu akan terdengar sok tahu kalau ibu bilang didalam hatimu yang paling dalam sebenarnya kau masih ingin pergi berlibur bersama teman-temanmu itu, Tae Soo?"
Saat kedua mata Tae Soo agak melebar terkejut dan seolah menjelaskan kalau perkataan ibunya yang barusan bukanlah sok tahu tapi memang benar adanya, Sooyoung melanjutkan ucapannya. "Apa boleh ibu menebaknya? Boleh ibu mengatakannya?"
"Apa?"
Sekali lagi Sooyoung tersenyum sebelum menambahkan. "Apa dia akan ada disana, makanya kau tidak ingin pergi kesana?"
Tae Soo berkedip normal satu kali, menelan salivanya yang mulai terasa pahit hanya karena mendengar tebakan dari ibunya itu. Dan dengan meragu, pada akhirnya ia menganggukan kepalanya yang membuat senyuman ibunya semakin melebar.

KAMU SEDANG MEMBACA
So i married with an idol
FanfictionIbuku seorang mantan model yang cantik. Ayahku seorang pebisnis yang tampan. Dan aku adalah perempuan yang amat luar biasa serta ceria (Kata ayah dan ibuku tentunya) Nenek juga bilang begitu kok. Ada satu hal lagi yang sebenarnya ingin ku katakan wa...