4

395 89 7
                                    

Chapter 4

"Apa hubunganmu dengan Yong Dae? Kalian kelihatannya akrab sekali."

"Benar! Tadi kau bahkan mencubit pipi berharganya!" Ha Young dengan nada sinisnya mencetuskan kalimat barusan sambil melirik tajam Tae Soo.

Hey, pipinya Kim Tae Soo juga berharga tahu! Enak saja temannya sedari tadi hanya membela pipinya si Yong Dae saja tapi tidak memerhatikan sama sekali pipinya Tae Soo. Tae Soo yang sudah lelah karena sepanjang perjalanan dari bandara sampai ke hotel terus saja dilontarkan berbagai pertanyaan yang menurutnya sangat tidak jelas itu, mulai geram. Ia menghentinkan langkah kakinya mendadak lalu menatapi temannya satu-persatu. "Bukankah sudah aku katakan kalau ini semua hanya kebetulan. Ke-be-tu-lan! Kenapa kalian berdua cerewet sekali sih?"

Ha Young ikut menghentikan langkahnya. Ia yang sedari tadi melirik-lirik Tae Soo, sekarang lebih ketara seperti menatapnya penuh kesal. "Mana ada yang kebetulan di zaman sekarang ini?"

"Benar! Dan kalaupun itu semua kebetulan, kenapa kau sampai berani sekali memegang, oh tidak! Kau mencubit pipi Young Dae." Yerim ikut-ikutan memojoki Tae Soo (memang sejak tadi dia selalu ikut andil sih sebenarnya).

"Dia juga memegang dan mencubit pipiku!" Tae Soo bertolak pinggang, kedua mata bulatnya melotot pada Yerim kemudian pada Ha Young. "Kalau dia tidak melakukannya lebih dulu, maka aku juga tidak akan membalasnya dan melalukukan hal itu."

Yerim mengedip-ngedipkan kedua matanya yang sebelumnya menatap Tae Soo galak. "Jadi menurutmu, dia tertarik padamu pada pandangan pertama kemudian sengaja mencari gara-gara sampai membuatmu mencubit kedua pipinya itu? Wah... Tidak masuk akal!"

"Benar-benar tidak masuk akal!"

Tarik nafas, tahan selama tiga detik. Berhitung maju...

Satu...

Dua...

Tiga...

Oke, lepaskan perlahan-lahan sekarang!

Tae Soo harus melakukan hal yang seperti ayahnya selalu katakan padanya disaat ia merasa kesal dan ingin meledak saja. Tapi ternyata masih belum berhasil. Yang ada dia malah semakin kesal hingga ke ubun-ubunnya. Apalagi saat kedua matanya seketika salah melirik dan menemukan sosok yang sedari tadi menjadi pembahasan alot diantara kedua temannya ini.

Jung Yong Dae sialan memang!

Tae Soo segera membalikan tubuhnya, berharap Yong Dae tidak bisa mengenalinya atau teman-temannya ini tidak mendapati kehadiran Yong Dae setidaknya sampai ia sampai didalam kamar inapnya. "Aku tidak mau membahas apapun lagi karena aku sudah mengatakan apa yang seharusnya ku katakan pada kalian semua. Jadi sekarang, aku ingin segera beristirahat ke kamarku dan a-"

"KIM TAE SOO, ANAK KU YANG PALING CANTIK! WELCOME TO PARADISE, BABY....!"

Oke, anggap saja hari ini adalah salah satu hari sialnya Tae Soo. Kenapa disaat dia sudah ingin cepat sampai kamar inapnya, Tuhan seolah selalu memberi dirinya hambatan. Seperti sekarang ini!

Memutar kedua bola matanya malas, Tae Soo berkata malas-malasan. "Aku ini anak ayah dan ibuku, bukan anaknya paman."

Dengan senyuman ciri khas nya yang tolol, Dong Hae segera merebut koper Tae Soo lalu memeganginya. "Ck, kau inikan putrinya Sooyoung. Itu artinya kau juga putriku."

"Kembalikan koperku paman!"

Dengan cekatannya, Dong Hae menghalangi tangan Tae Soo yang ingin merebut kembali koper miliknya dari tangan Dong Hae. "Biar ayah saja yang bawakan. Ayah tahu kau pasti lelah, bukan? Jadi, ayo ayah tunjukan kamar terbaik yang paling special untukmu."

So i married with an idolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang