Chapter 2
"Kau sudah membawa obat-obatan bukan? Bagaimana dengan semprotan bubuk cabai? Sudah kau masukan didalam tas tanganmu bukan? Lalu alat penyetrum yang ayah belikan tahun lalu, bagaimana dengan itu?" Setelah mengoceh panjang lebar, Taehyung baru menolehkan kepalanya pada ibunya, istrinya dan anaknya yang tengah memandanginya aneh. Memangnya apa yang salah pada dirinya sih?
Sambil menaikan sebelah alisnya, Taehyung bertanya santai. "Kenapa kalian menadangiku begitu?"
"Demi tuhan, Kim Taehyung! Anakmu hanya pergi berlibur ke pulau jeju dan itupun dia menginap bersama teman-temannya di hotel yang kau kelola. Memangnya kau pikir anak kita mau memanjat gunung Everest?"
Taehyung memandangi ibunya lalu Tae Soo baru kemudian Sooyoung yang sedang bertolak pinggang sambil mengerucutkan bibirnya lucu. "Aku juga tidak akan mengizinkan Tae Soo pergi memanjat gunung Everest walaupun kau terus-terusan merayuku. Kenapa kau harus berumpama seperti itu sih?"
Ibunya Taehyung memutar bola matanya malas. Kemudian ia berjalan mendekati cucunya lalu memeluk dan mencium keningnya. "Nenek rasa nenek mulai lelah mengikuti drama keluarga ini. Nenek mau tidur saja.Jam berapa besok kau akan berangkat?"
"Jam sepuluh lewat lima belas pagi!"
Sebenarnya hanya Tae Soo seorang yang dimintai jawaban oleh neneknya, tapi entah kenapa ayah dan ibunya ikut menyahut sehingga mereka bertiga secara kompak menjawab seperti itu.
"Baiklah-baiklah. Nenek mau tidur, dan lebih baik kau usir kedua orang tuamu ini dari kamarmu sekarang karena kau juga harus beristirahat bukan?"
Tae Soo menganggukan kepalanya sambil tersenyum. "Aku akan mengusir mereka, nek. Tenang saja! Selamat beristirahat nek."
Neneknya Tae Soo ikut tersenyum. Dan sebelum benar-benar melangkah keluar dari kamarnya Tae Soo, ia sempat membalas ucapan selamat tidur dari cucu tercintanya itu. "Selamat tidur cucuku yang paling cantik."
"Jadi...." Taehyung menarik nafas, menggantung sisa kalimatnya. Ia juga melirik ibunya terlebih dahulu, memastikan ibunya telah benar-benar keluar dari kamar putrinya ini baru kemudian ia melanjutkan. "Kau!" Taehyung menunjukan telunjuknya kehadapan wajah Tae Soo kemudian beraliah ke hadapan istrinya, "Dan kau! Karena kalian berdua sangat mirip, jadi Kim Tae Soo..." Mata elang Taehyung kembali lagi menatap putrinya saat berkata seolah mengancam, "Kau dilarang berdekatan dengan paman Dong Hae. Dan apabila dia yang terus saja mendekatimu, maka kau harus cepat-cepat melaporkannya pada ayah. Kau mengerti, bukan?"
Sooyoung menahan tawanya cekikikan sesaat setelah mendengar seluruh ucapan suaminya yang barusan. Taehyung yang masih dalam mode penuh aturan pun melirik tajam istrinya. "Kenapa kau tertawa? Memangnya ada yang lucu?"
"Ayah benar-benar kekanakan, tentu saja ibu tertawa."
"Kau mengatai ayah kekanakan saat ayah merasa sangat panik dan penuh kekhawatiran karena kau mau pergi ke luar kota sendirian tanpa ayah dan ibumu ini?"
Yang dikatakan Taehyung barusan memang benar. Taehyung sangat panik dan sangat khawatir dengan putrinya sekarang. Lagipula kenapa juga ia bisa-bisanya memberikan izin pada Tae Soo untuk pertama kalinya pergi berlibur ke luar kota tanpa didampingi oleh dirinya sendiri dan Sooyoung? Ini semua gara-gara istrinya itu. Kalau saja malam itu Sooyoung tidak merayunya dan menggodanya habis-habisan, Taehyung tidak akan mau berjanji untuk memberikan izin pada putrinya ini. Memang, anak dan ibu itu terkadang menjadi duo yang sangat menyebalkan.
Tae Soo menganggukan kepalanya setelah menatap ibunya dan diberi kode oleh ibunya agar mendekati ayahnya. Dan setelah mendekati ayahnya, Tae Soo memeluk tubuh ayahnya erat. "Ayah, aku hanya pergi satu minggu ke pulau jeju bersama Yerim dan Ha Young. Aku hanya pergi berlibur dan bukan pergi menikah dengan orang yang tidak aku kenal. Aku akan kembali setelah satu minggu. Disana juga ada paman Dong Hae yang sangat baik padaku. Aku yakin dia tidak akan macam-macam padaku dan justru sebaliknya. Dia pasti akan menjagaku dan melindungiku. Diakan sangat menyayangi ib..." Oke, sepertinya kalimat yang satu itu salah jika harus dituntaskan. Jadi sebagai gantinya, Tae Soo melepas pelukan pada ayahnya lalu mengecup kedua pipi ayahnya. "Saat ini aku sudah besar, ayah. Apa ayah tidak mau memberikan sebuah kepercayaan pada aku yang sudah besar ini?"

KAMU SEDANG MEMBACA
So i married with an idol
FanficIbuku seorang mantan model yang cantik. Ayahku seorang pebisnis yang tampan. Dan aku adalah perempuan yang amat luar biasa serta ceria (Kata ayah dan ibuku tentunya) Nenek juga bilang begitu kok. Ada satu hal lagi yang sebenarnya ingin ku katakan wa...