***
Diam diam krystal merilik suzy, lalu memotret gadis itu tanpa sepengetahuan nya.
Krystal merasa kesal, karena semenjak mereka berteman gadis itu selalu menolak untuk berfoto bersama nya, sehingga membuat krystal selalu memotret suzy secara diam diam, dan tanpa sepengetahuan gadis itu.
Krystal tersenyum senang, sambil melihat hasil foto nya, suzy terlihat sangat cantik, dan entah kenapa ia sangat menyukai gadis itu.. Eitsss.. Tapi bukan menyukai dalam artian lain, krystal hanya menyukai suzy sebagai teman.
Krystal kembali duduk, ia menarik gelas kopi nya, dengan pandangan nya terus menatap suzy yang entah sedang apa.
Sementara tanpa mereka sadari, seseorang pun tengah memperhatikan mereka dari jauh, seorang wanita paruh baya yang tersenyum lebar.
Bae irene, sangat bersyukur, semenjak berteman dengan krystal, kini putri nya perlahan menunjukan sifat asli nya yang dulu pernah hilang, gadis itu sekarang lebih sering tersenyum, bahkan tertawa, dan hal itu adalah perubahan besar bagi nya.
Dan semoga saja, ia terus melihat senyuman pada bibir putrinya.Sudah 3bulan, semenjak kepindahan mereka, dan irene pun berhasil membuka restoran nya, yang terus mendapat banyak pengunjung semenjak restoran itu di buka. Terkadang suzy juga membantu nya, yang semakin membuat irene merasa bahagia karena bisa terus bersama dengan suzy.
" suzy.. "
Suzy mengangkat kepalanya, ia menoleh pada krystal ." yaa.. "
" apa setelah ini kau ada acara ?" suzy terdiam, ia berfikir sejenak.
" memang nya kenapa ?"
" ayo kita pergi nonton, ada film action terbaru, aku ingin menonton nya"
Suzy kembali diam, kemudian mengalihkan pandangan nya keseluruh ruangan.
" seperti nya tidak bisa, pengunjung sedang ramai, dan aku harus membantu eomaa.."
Krystal terdiam, kemudian ikut mengalihkan perhatian nya kearah pengunjung." tidak apa, kalian pergi saja, eoma kan punya tiga pegawai, jadi tidak perlu khawatir " suzy dan krystal langsung menoleh ke sumber suara, dan mendapati bae irene yang sudah berdiri di samping mereka dengan senyuman manis nya.
Namun berbeda dengan suzy, gadis itu terlihat terdiam, dengan keraguan di wajah nya.
" pergi lah.. Jangan mengecewakan teman mu " dengan lembut irene mengelus lengan anak nya.
" apa eoma yakin ?" irene tersenyum, kemudian mengangguk.
" ahh.. Bibi, terimakasih " krystal langsung memeluk irene, karena terlalu senang.
" ayo.. Suzy, aku tidak ingin terlambat " dan krystal langsung menarik suzy begitu saja, bahkan disaat gadis itu belum sepenuh nya siap.
Dan melihat keduanya, irene hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
.