✨Hug✨

180 31 0
                                    

#day12
#genta

gen·ta n 1 alat bunyi-bunyian yang terbuat dari logam berbentuk cangkir terbalik dengan sebuah pemukul yang tergantung tepat di poros dalamnya, apabila pemukul itu mengenai dinding cangkir, cangkir tersebut akan menghasilkan bunyi-bunyian; 2 lonceng besar (dipasang di menara gereja dan sebagainya); 3 giring-giring (dipasang pada leher lembu dan sebagainya);

.

.

.
"Aku pulang" ucap Linmo lemah saat membuka pintu rumahnya yang ia buka dengan kunci cadangan miliknya. Biasanya ia langsung di sapa oleh ibunya namun entah kenapa kali ini berbeda, rumahnya terasa sangat sepi, lampu belum dihidupkan padahal hari sudah hampir malam.

Linmo melangkahkan kakinya menaiki tangga dengan perasaan yang berkecamuk.

Setiap satu anak tangga ia memikirkan sebuah pertanyaan diotaknya, bahkan banyaknya anak tangga tidak cukup menampung semua pertanyaan yang ada di kepala Momo.

Di tatapnya agak lama pintu kamarnya yang tertutup itu. Di lihatnya sticker yang tertempel di pintu itu lalu mengambilnya. Sticker itu bergambar wajah seorang rapper Liu Zhang yang sedang memegang mic.

"Apa maksudmu mengatakan itu, AK" Linmo menatap lekat-lekat sticker itu seakan Liu Zhang benar-benar ada dihadapannya. Karena tidak mendapat jawaban, Linmo meletakkan sticker itu kembali ke tempatnya lagi lalu membuka pintunya kamarnya.

Gelap. Ruangan itu sungguh gelap namun Linmo tetap masuk ke kamarnya tanpa menghidupkan lampu terlebih dahulu.

Linmo sengaja tidak melakukannya, ia terlalu banyak foto dan poster AK di sepanjang dinding kamarnya, lagipula Ia memang sudah hapal dengan letak benda-benda yang ada di kamarnya sehingga ia tidak akan menyandung apapun.

Linmo masih sempatnya membunyikan genta kecil yang terletak di atas nakas di samping pintu kamarnya hingga terdengar bunyi nyaring yang memenuhi ruangannya. Memang Linmo suka membunyikan genta itu disaat perasaannya sedang kacau.

Ia jarang sekali membunyikan genta itu, pernah sekali ia membunyikannya setelah pulang dari study tour yang membuatnya sungguh kesal namun yang disaat bersamaan merasa senang.

Dan kini ia dihadapi dengan perasaan yang sama di tempat yang sama bahkan dengan orang yang sama yang mana kali ini lebih rumit dari yang sebelumnya.

Siapa yang menyangka seseorang yang pernah menarik hatinya dulu itu ternyata adalah idolanya sendiri. Ia masih ingat orang yang mengambil hatinya itu bermarga Liu, ia tidak pernah mengetahui wajahnya yang tertutup masker dan menggunakan topi. Tapi siapa sangka Liu itu ternyata AK Liu Zhang sang rapper yang ia idolakan itu.

Linmo membiarkan badannya ambruk ke tempat tidurnya dan menyelam kelautan bantal dan memeluk salah satu bantalnya.

Linmo menyadari bantal yang ia peluk itu bantal dakimakura bergambar Liu Zhang. Tapi anehnya Linmo semakin mempererat pelukannya.

"Aku bingung, AK" gumamnya. Linmo ingin sekali mengatakan segala hal yang ada di kepalanya langsung saat bersama AK tadi, namun entah mengapa tenggorokannya tak membiarkannya mengutarakan hal yang ada dihati dan dikepalanya.

Setelah melewati hari yang panjang ia merasa sungguh lelah, dan tanpa ia sadari beberapa saat kemudian ia sudah terlelap dengan perasaan yang menumpuk sesekali mengigau menyebut nama idolanya itu.
.

.

.

"Momo!" Linmo mendengar seseorang memanggil namanya tapi matanya masih terlalu berat untuk dibuka.

Fanboy || AKZMO FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang