*TW: bullying content, negative comment.
Sejak kejadian di ruang UKS, Khao menjadi sangat pendiam. Terlebih kepada Podd dan kawan-kawannya. Ia sama sekali tidak melirik ke arah Podd ketika mereka sedang bertemu. Kana atau Win tidak mengerti mengapa sikap Khao berubah menjadi dingin dan pendiam ketika ada Podd. Namun dua sahabatnya itu tahu bahwa Khao marah karena sikap Podd yang terlewat batas. Semua orang tahu bagaimana Podd mengerjai Khao habis-habisan pada saat masa orientasi waktu itu. Satu bulan kemudian tidak mungkin membuat ingatan Khao tentang masa orientasi itu hilang begitu saja. Jika itu terjadi pada Kana, Podd sudah lama dibunuh olehnya. Sayangnya, Khao tidak seperti itu. Khao merupakan tipikal anak laki-laki yang akan memilih diam ketika marah atau menghindari masalah itu. Seperti saat ini, Khao menghindari Podd. Entah secara terang-terangan ataupun tidak. Win dan Kana tahu bagaimana sifat Khao. Jadi mereka tidak banyak bertanya. Lain dari teman-teman Podd yang terlanjur penasaran. Termasuk Mew dan Bright.
"Lo udah minta maaf sama Khao?" ujar Bright terdengar sedikit meninggi. Bright memang sahabat Podd, tapi ia tidak menyukai bagaimana Podd memperlakukan sahabat Win itu. Baginya, Podd sudah keterlaluan.
Podd tidak menjawab. Ia hanya sibuk melihat ke arah ponselnya. "Podd, gue tanya, lo udah minta maaf sama Khao belum?! Lo tuh sadar nggak sih udah bully dia di depan teman-teman seangkatannya?!" seru Bright sekarang benar-benar marah pada sahabatnya yang tak acuh itu. Mew mendongakkan kepalanya dari buku yang sedang ia baca. Mew tipikal orang yang tidak terlalu suka ikut campur dengan urusan orang lain. Namun ucapan Bright ada benarnya. Podd sudah keterlaluan saat masa orientasi itu. Mew sempat mengingatkannya, tetapi Podd memilih untuk mengabaikannya karena jabatan Mew sebagai wakil ketuanya.
"Bright, tenangin diri lo..." sahut Mew yang mencoba meredakan amarah Bright yang diperkirakan sudah ia tahan selama sebulan ini. Bright tahu persis ceritanya bagaimana walaupun ia bukan bagian dari panitia ospek kemarin. Win menceritakan semuanya. Bukan salah Win jika ia memukul wajah Podd setelah ini. Karena menurut Bright, Podd sudah keterlaluan.
Semua pasang mata memandangi tiga cowok beken yang sedang duduk di salah satu kursi panjang di kantin Kampus. Suasana kampus sudah ramai karena libur kuliah selesai. Aktivitas mahasiswa kembali normal. Inilah kondisi di mana Khao sangat kesal karena ia tidak punya pilihan selain bertemu dengan Podd tiap hari.
Braak!!
Bright melempar bukunya keras-keras ke atas meja. Semua orang menoleh ke arah mereka lagi. Namun Podd hanya terdiam mengabaikan sahabatnya itu. "Cih. Gue nggak nyangka lo seburuk ini," ucap Bright lalu pergi begitu saja tanpa menunggu balasan Podd. Mew menghela napas panjang.
"Podd, ada kalanya lo harus menurunkan ego lo atas kesalahan yang lo perbuat. If you're adults, act like an adult. Jangan jadi pengecut gini..." ujar Mew lalu membereskan barang-barangnya dan pergi menyusul Bright yang sudah menghilang entah ke mana.
"Haa... andai gue punya keberanian buat minta maaf..." gumam Podd lalu memandangi ponselnya lagi. Memandangi sebuah foto yang memperlihatkan Khao sedang dikerjai habis-habisan oleh Podd waktu itu. Ia membaca kolom komentar dari foto tersebut.
2029 comments:
//Budak baru? haha//
//Kasihan... padahal baru masuk tapi udah jadi babu genk tampan.//
//Bukannya ini pembully-an? Kasihan dia...//
//Dia pantas menerima itu karena berulah di depan seorang Podd//
//Salah apa dia?//
//Entahlah tapi kayaknya dia cuma cupu aja. Gak berani buat melawan//
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENTALLY IN LOVE
Fanfiction- PODDKHAOTUNG AU - [ ON GOING ] - Bahasa Indonesia Khaotung akhirnya lulus dari SMA. Seperti murid lainnya, ia merayakan kelulusan dengan berpesta di bar dekat apartemennya. Namun ternyata ia tidak sengaja tidur bersama kating sekaligus bulan kampu...