X JAHANAM : JIDO😎

624 67 4
                                    

X JAHANAM : JIDO
Kim Jisoo X Kim Doyoung
.

.

.

.

.

Romance
17+

"Sampe kapan nunggu Dani Sya?" Jisya mengendikan bahu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sampe kapan nunggu Dani Sya?" Jisya mengendikan bahu. Ia juga tak tau harus berapa jam lagi dia disini. Tapi adik tingkatnya sudah bilang akan menjemputnya dihalte setelah kuliah.

Namun memang kini sudah jam 4 sore dimana Jisya sudah menunggu 2 jam atas kedatangan kekasihnya itu.

"Setelah ini bis terakhir! Lo harus milih balik sama gue atau jadi patung disini!" Jisya melirik tajam Blair─teman satu kos-nya.

"Iya! Kalau kelinci gak dateng. Gue bareng lo setelah ini."

"Ck, kelinci-kelinci sok imut banget najis. Alay amat, cuman pacaran model buaya kayak Dani aja!"

"Lo tu ada masalah apa sih Blair sama gue? Iri ya karena habis putus sama Atuy?"

"Dih!" Blair mendecih. Iya sih dia iri tapi gak sepenuhnya juga.

"Tuh bisnya udah dateng, ayo!" dorong Blair kepundak gadis dengan rambut coklat panjang.

Jisya menilik jalanan, boleh kan dia berharap Dani tiba-tiba nongol? "Ayo Jisya!"

X J.A.H.A.N.A.M

Sepanjang perjalanan Jisya hanya menengok jendela luar, dirinya membiru karena Daninya tak memberitahu jika janji mereka batal.

Setidaknya Dani harus menelepon Jisya untuk menyuruhnya duluan. Tapi ini apa? Tidak ada kabar sama sekali.

"Boleh gak sih Blair, gue berharap Dani ngejar bis ini cuman mau ketemu gue?" Blair merengut jijik, segini nih tingkat bucinnya Jisya?

"Yaelah Sya ftv banget otak lo!?" Jisya hanya terkekeh pasi. Bagaimana dia tidak pernah diromantisasi oleh Dani membuat khayalan adegan cringe selalu berjalan diotaknya.

"Lagian jangan terlalu cinta sama Dani lah Sya. Dulu ada gossip jugakan kalau dia dideketin Mba Airin? Bukannya apa-apa ya Sya, tapi lo tau sendiri Mba Airin itu seperfect apa? Kalau dibandingin lo yang cabe gini ya kalah kalau cowoknya gak kuat iman!"

Pletuk

Jisya menjitak kepala Blair cukup keras. "Aw. Apaansih?!"

"Lo jangan buat gue insecure dakjamal!" Jisya mendengus kesal. Dia udah mencoba menghilangkan kekhawatiran itu lebih dari satu minggu. Nah sekarang karena ucapan Blair dia jadi was-was lagi.

SHIP-ABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang