Kumpulan short story Jisoo x Boys.
⚠ Baca rate setiap chapternya dulu!
⚠ nama tokoh bisa menggunakan nama asli (bukan karakter asli) ataupun nama pengganti.
⚠ genre beragam dari fantasi-drama-romance-ke genre gak jelaspun ada.
🐢🐰
Yippie rank :
#...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jisoo menyelonong masuk kesebuah ruang berpalang.
R.OSIS Selain anggota dilarang masuk
Namun kini gadis dengan seragam yang sudah tidak dibilang rapi menyampah peraturan tersebut, langkahnya langsung mengagetkan sekitar delapan orang didalam sana. "Jisoo!?" suara Jennie, sang wakil ketua.
"Maaf. Tapi kalian juga harus pulang."
"Ji. Aku udah bilang, kamu duluan aja kalau emang takut," halus Taeyong sabar, datang dan mengelus kepala gadis itu.
Jisoo mengeleng langsung, membawa tangannya menahan lengan Taeyong "Plis bu ayo pulang!"
Jennie mengerling, salah satu penghalang rapat festival musik tahunan sekolah Jayakarta gak selesai ya Jisoo, siapa lagi? Gadis itu selalu saja takut dengan rumor kuno! Jennie tak mengerti lagi.
Jisoo cemas meremas lengan Taeyong, matanya terus menatap jam yang terasa sangat cepat, 17.32 "Yaudah kamu tunggu disini ya? sampe kita pulang bareng" gerak Taeyong menutup pintu.
"Lo apaansih Yong!?" pekik Jennie tak terima, jelas ini memyalahi peraturan. Gadis dengan almameter hitam itu berdiri, ia tinggalkan kursi disamping meja kayu melingkar itu.
Jennie menghampiri ketua OSIS dan pacarnya, "Lo ketua, tapi bukan berarti jabatan itu bisa bikin lo berbuat seenaknya! Jelas-jelas Jisoo bukan anggota OSIS!" desis Jennie susah mengatur napas.
"Plis Jen, masalahnya Jisoo serius takut sama rumor itu. Lagian gue yakin dia gak akan nyebarin rapat OSIS, iya kan?" Jisoo mengangguk pastinya.
Jennie tertawa pasi, enak banget ya kalau punya jabatan tinggi. "Apapun yang terjadi peraturan ya peraturan!" sarkas Jennie menatap tajam Jisoo.
"Tapi─" Jisoo tak berani melanjutkan opini pembelaannya sangkala netra Jennie begitu menusuk mental. Siapa yang berani nyangkal anak kepala sekolah?
"Yaudah kita voting," tengah Taeyong seperempat frustasi. "Gimana?" lanjutnya lagi dan Jennie terpaksa mengiyakan.
Bola mata Jisoo hampir jatuh. Jam diruang OSIS menunjukan lebih 36 menit, apa masih cukup waktu untuk pulang?
